The Super Rich System

Nine

|BAB 25: Pergeseran Besar Dalam Keadaan Keluarga|

Dominic tidak berniat untuk beristirahat akhir pekan itu karena liburan May Day yang akan datang.

May Day Arts Festival akan diadakan sehari sebelum liburan.

Dia masih makan dan pergi ke sekolah seperti biasa, dan seiring berjalannya waktu, hype awal atas dirinya berangsur-angsur memudar. Meskipun demikian, dia sekarang terkenal di kampus.

Pengalihan kepemilikan Golden Leaf Hotel telah selesai yang artinya sekarang dia adalah pemilik resminya. Dia juga telah berhasil menghabiskan 180 miliar dolar dan mendapatkan 180 poin super kaya.

Setelah dia menghabiskan 40 poin super kaya untuk total 50 poin dalam konstitusi dan vitalitasnya, dia berhenti membuat peningkatan lebih lanjut. Perbedaan antara 45 poin dan 50 poin tidak cukup signifikan.

Setelah mencapai 50 poin, konstitusi dan vitalitasnya sekarang 'sangat kuat'.

Dia memilih untuk tidak menggunakan 140 poin yang tersisa dan memutuskan untuk menyimpannya untuk saat dia membutuhkan keterampilan baru di masa depan.

Sehari sebelum liburan May Day:

Dia tidak ada kelas di sore hari, jadi dia beristirahat di asramanya, dan bersiap-siap untuk menghadiri May Day Arts Festival yang akan diadakan malam itu di kampus.

Liburan sudah dimulai untuk mahasiswa Universitas Komunikasi Jalaris, dan mereka yang tinggal di dekat kampus mulai berangkat ke rumah satu demi satu.

Selena sedang mengemasi barang-barang di asramanya ketika telepon berdering secara tidak terduga.

Dia mengangkat teleponnya dan dengan cepat menjawab panggilan itu ketika dia melihat bahwa itu dari ibunya.

Namun, dia menjadi bodoh setelah panggilan itu karena ibunya telah menyuruhnya untuk tidak kembali ke rumah untuk saat ini, dan bahkan telah mentransfer 100.000 dolar ke rekeningnya dengan pengingat untuk membelanjakannya dengan bijak.

Dia secara naluriah merasakan ada yang salah dan ibunya akhirnya berkaca-kaca menyampaikan kabar itu kepadanya setelah dia berulang kali ditanyai.

Bisnis keluarga mereka gagal dan hutang mereka menumpuk. Rumah mereka sedang dipantau oleh kreditur mereka jadi jika dia kembali ke rumah, dia pasti akan diganggu oleh mereka. Keluarganya hanya bisa mencari perlindungan di rumah kakek neneknya untuk saat ini.

Ayahnya tidak makan atau minum apa pun selama dua hari terakhir dan berat badannya turun banyak. Tidak peduli seberapa keras mereka mencoba, tidak ada yang bisa meyakinkannya untuk makan.

Dia selalu menganggap ayahnya sebagai dewa, tapi sekarang, dunianya telah runtuh. Dia tidak mengerti mengapa keluarganya tiba-tiba bangkrut setelah menjalankan bisnis keluarga selama bertahun-tahun.

Dia harus segera pulang dan mencoba memahami banyak hal. Dia takut tidak akan pernah bisa bertemu dengan orang tuanya lagi jika dia tidak kembali ke rumah sekarang.

Dia bergegas pulang setelah mengemasi beberapa barang miliknya.

Kampung halamannya berada di Yshire, yang tidak jauh dari Jtown. Itu hanya 30 menit dengan kereta dan dua sampai tiga jam perjalanan dengan mobil.

Hari sudah hampir malam saat dia bergegas menghampiri rumah eyangnya.

"Knock knock!"

Dia mulai mengetuk pintu setelah menenangkan dirinya.

Tidak ada jawaban...

"Knock knock!"

Dia mulai mengetuk pintu lagi.