Aku salah kamu benar

2.2K 46 1
                                    

Jika kuhitung. Ini adalah pertengkaran kita yang ke 21 Kali. Hanya masalah sepele saja, kita bertengkar terus. Aku sudah menyayangi mu 2 tahun. Kenapa aku harus selalu mengalah?

Hari ini adalah tanggal jadian kita. Tapi Karena aku lupa, kau sampai marah besar pada ku. Setiap kali aku marah kau akan membalas marah pada ku "Yo, aku udah pusing! kenapa sih masalah gini aja sampe bentak2! AKU CEWEK! GA BISA DI GINIIN!!" Aku sampai teriak.
"Rani!! aku juga tau kamu cewe! oh..jadi cewe selalu benar ya? LALU KAPAN COWOK BENAR?" Yoga membentakku.

Aku tak tahan. Air Mata mengalir deras di wajahku. Wajah ku memerah Karna api emosi menyala di jiwa ini. Sampai aku tak sadar mengucapkan sesuatu yang aneh di lidah ini. Sesuatu yang awalnya tak ingin aku katakan."aku mau putus."

Aku bisa membaca wajah Yoga. Terkejut. Layaknya seperti ia baru saja ke- copet - an. Hening. Kalau dihitung bisa 2 menit. "Putus? HAHAHAHAHAHA" Keheningan seketika pecah saat Yoga tertawa begitu kerasnya.

"Kenapa lo ketawa?"
"aku baru sadar kalau selama 2 tahun ini kamu gak cinta sama aku. Iya kan? JUJUR! KAMU GAK CINTA KAN SAMA AKU!! JUJURR RANIIIII.........AAAHHH..."
Ya tuhan, Yoga memegang keras pundak ku dan seketika ia kesurupan. Ia kejang kejang. Awalnya aku tak yakin ia sungguhan atau tidak, tapi....

"RANII......HAHAH.." Yoga tertawa histeris. Aku takut, benar benar takut. Aku menangis, aku benar benar menangis. Aku tak bisa meminta pertolongan. Yoga masih bergelinding di jalanan. Mulutku benar benar kelu. Takuut...

"Yo..yoga.. Ka...kamu.....ja..ja...jangan......be..be...." mulutku tak bisa berkata kata lagi. Sampai akhirnya tiba orang orang yang datang menolong Yoga. "AKU CINTA KAMU, AKU GAMAU PUTUS.....KYAAHA...SIAPA KALIAAN..JANGAN REBUT RANI..AAAA......." Yoga sudah gila! Aku takut, lalu menangis lagi. Akhirnya Yoga pingsan. Salah seorang yang menolong Yoga menelfon ambulans. Mobil dengan siren itu datang tiba tiba.

Aku berada di rumah sakit. Orang tua Yoga datang. Mereka memandangku dengan tajam. Sampai akhirnya tangan ibu nya melayang di wajah Ku. Ia menamparku.

"apa apaan kamu ini? membuat Yoga jadi seperti ini? Yoga ini berasal dari keluarga yang terhormat! Semenjak ia mengenalmu, ia jadi suka melawan! apa apaan kamu!"
Sakit.. sakit hati Ku... bisa bisa nya mama Yoga mengatakan seperti itu..
"Maaf sebelumnya tante.. jadi tante Kira saya ini berasal Dari keluarga yang tidak jelas? oh..jadi tante mengira saya ini wanita murahan? maaf, saya sudah sering mendapat piala piala banyak dari lomba lomba yang saya ikuti. Ayah saya berprofesi sebagai pilot! Bukan saya sombong, tapi saya bicara seadanya. Maaf sudah membuat anak tante jadi seperti ini. Oh iya, kami sudah putus jadi tante tidak usah resah. permisi." Aku mengatakan seadanya, dan pergi meninggalkan tempat itu. Ya tuhan, hubunganku dan Yoga sudah retak. Padahal, kami sudah berpacaran selama 2 tahun. Lalu kami putus begitu saja.

Aku menangis setiap malam. Aku menyesal.. tapi hubungan kami sudah tak bisa di perbaiki. Orang tua Yoga tak merestui. Sebenarnya aku masih mencitainya. Kejadian yang lalu itu tak pernah kuceritakan pada orang tua ku. Aku tak mau mereka terlalu memikirkannya.

Hari ini adalah hari terakhir sekolah, pembagian hasil UN telah tercantum di mading sekolah. Ternyata aku lulus! hmm.. Yoga gimana ya? Aku pun melihat papan hasil kelulusan. Ternyata Yoga lulus, tapi nilainya.. Benar benar hancur, ini pasti gara gara kejadian kemarin. Aku masih memikirkannya. Setelah liburan, sudah 2 hari Yoga tak masuk. Aku lapar, aku langsung bergegas ke kantin sampai aku berpapasan dengan seseorang, seseorang yang memicu detak jantung ini. Yoga!

Itu Yoga. Benar benar Yoga.

"Hai." ia menyapa.

Aku harus bicara apaa? aku malu. Takut. Kejadian kemarin masih melekat di pikiran ku. Benar benar melekat. Diam. Aku hanya diam.

"Ran, maafin Aku. Aku memang salah. Aku cinta sama kamu. Aku......"
"CUKUP YO! Kamu tau kan kalau hubungan kita gak direstui sama mama kamu. Aku gamau....Aku gamau....."
Aku menangis. Rasanya seperti jantungku sudah lepas.

Yoga memelukku.

"Yo...jangan....please...."
"Ran Aku Sayang sama kamu. Aku mau kita kayak dulu lagi..Aku tau kita gak di restui. Tapi apa salahnya kalau kita mulai Dari awal?"
"Tapii...." Aku benar benar ragu saat itu.

Yoga mencium keningku. Rasanya aku meledak.

"Gak ada tapi tapian..kita backstreet. Aku gatau kapan akan berakhir, tapi aku mau kita ulang dari awal."
kami berpelukkan dengan erat.

-bersambung-

EgoisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang