[Prolog]

30 4 1
                                    

Suara dentuman musik dan teriakan kesenangan terdengar sangat jelas, dengan penerangan yang dibiarkan minim seolah mendukung tindakan kriminalitas dan bau khas yang menyeruak indra penciuman itu tak membuat orang-orang yang menari-nari di dalam sa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dentuman musik dan teriakan kesenangan terdengar sangat jelas, dengan penerangan yang dibiarkan minim seolah mendukung tindakan kriminalitas dan bau khas yang menyeruak indra penciuman itu tak membuat orang-orang yang menari-nari di dalam sana merasa terganggu, begitupun salah seorang siswi menengah ke atas itu, sudah terhitung tiga jam lamanya ia meliuk-liukan tubuh proposionalnya di tengah ruangan itu.

Malam itu, rasanya sangat nikmat bagi semua orang di dalam sana kecuali salah seorang lelaki yang duduk diam di pojok ruangan dengan ditemani dua wanita penghibur yang menyender di bahu kanan dan duduk nyaman di pangkuannya.

Sambil tak hentinya berhenti menatap gadis yang sialnya masih bersemayam di hatinya itu, lelaki itu meneguk gelas yang tak tau sudah keberapa kalinya.

"Arghh shit, again?"

Laki-laki itu menggeram kecewa ketika dari kejauhan menyaksikan kedua insan tersebut saling melempar senyum dan berjalan menuju arah lift.

Ntah sudah berapa bulan lelaki itu menyaksikan hal ini.
Dari perempuan itu mulai merokok, menari-nari,  sampai tidur dengan pria asing, itu semua tak luput dari penglihatannya.

Ini aneh, ia sangat benci mengatakan ini.
Raquella bukan perempuan luar biasa, ia hanya perempuan labil seperti gadis seusianya yang sedang mencoba dunia malam.
Tapi..kenapa ia sangat bodoh? Apa ini cinta? Lalu apa yang ia saksikan selama kurang lebih enam bulan ini disini di kala malam hari?

Tapi ini aneh, sebelum wanita yang disukainya itu berbalik meninggalkannya bersama pria asing blasteran jepang itu, Raquella menatapnya sekilas lalu tersenyum, apa maksudnya?

Tapi ini aneh, sebelum wanita yang disukainya itu berbalik meninggalkannya bersama pria asing blasteran jepang itu, Raquella menatapnya sekilas lalu tersenyum, apa maksudnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AllerickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang