Chapter 1

954 35 3
                                    

Gadis itu berjalan setengah berlari menuju sebuah gedung besar bertuliskan BigHit di sana sambil melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Tangannya menyapu rambut yang hampir menutup pandangannya. Ia sudah terlambat. Dan ini bukan yang pertama kali ia datang terlambat. Ini bahkan sudah yang kedua puluh kali. Ia juga sudah mendapat teguran dari CEO. Tapi entahlah, entah apa yang membuatnya selalu datang terlambat.

Akhirnya ia tiba juga di gedung besar itu dan ia langsung disambut salah satu temannya, Lee Jiyeon.

"Chanhee! Kau terlambat lagi! Astaga! Cepat ganti baju dan temui PD-nim. Ia sudah mencarimu daritadi. Berharaplah kau tidak akan dipecat. Karena aku juga tidak mau kau dipecat."

"Aku tidak akan dipecat. Tenang saja. Sudah dulu ya. Kembalilah bekerja."

Gadis itu pergi meninggalkan Jiyeon dan berjalan menuju ruang ganti sambil beberapa kali berhenti karena banyaknya staf yang menyuruhnya ke ruang CEO.

Sesampainya ia di depan ruang ganti, ia melihat seorang lelaki berdiri tepat di samping pintu ruang ganti staf wanita. Dan ia tahu siapa lelaki itu. Lelaki yang paling hiperaktif dan suka mengganggu orang lain. Dan juga, lelaki ini paling suka berada di antara wanita.

"Astaga, staf yang satu ini terlambat lagi," kata lelaki itu lalu tertawa.

"Mau apa kau berdiri di depan ruang ganti wanita? Mau mengintip?"

"Oh ayolah. Kau tau kau dipang-"

"Iya, aku tahu aku dipanggil Bang Sihyuk PD-nim. Dan sepertinya aku akan dipecat."

"Apa? Astaga, tidak. Chanhee-ssi tidak boleh dipecat."

"Jadi, bisakah kau jangan berdiri di sana, Jimin-ssi?"

"Aku harus memberitahu Jungkook bahwa kau sudah datang."

"Bisakah kau tidak mencampuri kehidupanku?"

"Entahlah. Aku hanya suka melihat hubunganmu dengan anak itu."

"PARK JIMIN!!"

//

Setelah mengganti baju dengan baju staf wanita BigHit yang di bagian dada sebelah kanan terjepit nametag nama gadis itu, Park Chanhee, ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. Sambil menatap bayangannya di cermin, ia meyakinkan diri bahwa ia tidak akan dipecat. Kalau saja ia dipecat, tentu saja ia tidak akan bertemu tujuh lelaki itu lagi, dan ia tidak mau itu terjadi.

Chanhee berjalan perlahan, di antara kerumunan orang-orang, lalu menaiki lift. Dan akhirnya ia tiba di depan kantor CEO. Jantungnya berdegup sangat kencang. Ia benar-benar tidak siap dipecat. Setelah memberanikan diri, ia mengetuk pintu tiga kali lalu membukanya.

Tapi ternyata bukan hanya CEO saja yang berada di sana, "Bangtan Sonyeondan?"

//

"PARK JIMIN!!" Tanpa memerdulikan gadis itu, Jimin berlari menuju ruangan di mana para saudara sekelompoknya berkumpul, tak lain adalah practise room. Ia membuka pintu dengan kencang dan lebar dan seketika enam orang yang sedang istirahat di sana terlompat kaget.

"Jeon Jungkook. Tidak, bukan Jungkook. Semuanya, dengarkan aku." Jimin berusaha mengontrol nafasnya yang tidak teratur. "Dia sudah datang.. dan sekarang di ruang ganti dan sebentar lagi akan ke ruang Bang PD-nim."

"Dia? Siapa maksudmu?" tanya Taehyung, salah satu dari mereka. "Oh?! Maksudmu.. jangan-jangan Chanhee?!"

"Chanhee noona? Tunggu." Salah satu dari mereka lagi melirik jam yang tergantung di dinding bercat putih, lalu menjerit, "Jam segini?! Dan dia dipanggil ke ruang Bang PD-nim?! Ini tidak baik."

Staff-ingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang