Chapter 2

314 18 1
                                    

REUPLOAD BCS OF ERROR

"Ah, anak itu," ucap Jimin lalu menghela nafas. "Tentu saja ia tidak takut menunjukkan wajah kusutnya karena yang melihatnya adalah calon istrinya sendiri."

Seokjin mengerutkan kening, "Jimin, kau ini sebenarnya cemburu ya?"

"Aku?" tanya Jimin. Wajahnya terlihat kaget. "Untuk apa aku cemburu?"

"Siapa tahu? Kau juga dekat dengannya. Mungkin saja kau menyukainya," jelas Seokjin sambil berkacak pinggang, "Dan mungkin saja kau cemburu melihat kedekatan Jungkook dengannya tapi kau berusaha menutupi semua itu dengan berpura-pura mendukung mereka. Apa aku benar?"

"Kau ini, hyong. Tentu saja tidak. Gadis itu bertolak belakang dengan tipeku. Dia begitu kaku. Sungguh. Aku tidak suka gadis kaku. Dan-"

"Tapi," potong Seokjin. "Kemarin malam, saat kita mengantarnya pulang, kau mengatakan mau dengannya tapi kau tidak akan mendapatkan kesempatan itu karena Jungkook sudah mengambil kesempatan itu lebih awal?" Seokjin tersenyum. "Akui saja. Semuanya sudah jelas."

"Hyong." Jimin menghela nafas.

"Sudahlah. Bangun dan pergi mandi." Lelaki itu mendorong Jimin ke kamar mandi. "Dan, tenang saja, rahasiamu aman bersama hyong-mu yang tampan ini."

"Tapi, hyong, aku tidak-"

"Kalau sudah selesai, segera makan."

//

"Asrama mereka sudah dekat? Atau masih jauh?" Itulah pertanyaan yang diajukan gadis itu daritadi. Bahkan staf lain juga sudah lelah mendengar pertamyaan itu. Tapi mereka maklum karena ini adalah kali pertama gadis itu mendatangi asrama BTS.

"Tidak, Chanhee. Itu sudah terlihat. Kau ikut turun?" tanya salah satu staf.

"Ah, tentu saja. Aku harus mengenali kehidupan mereka supaya bisa beradaptasi bukan?" Chanhee tersenyum. "Sudah sampai. Aku berpikir apakah mereka semua masih tidur."

"Ayo, Chanhee-sshi."

Chanhee bersama kedua staf lain turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung, menaiki tangga lalu tiba si depan pintu. Salah satu staf mengetuk pintu dan tak lama kemudian, pintu terbuka dan terlihat Hoseok tersenyum lebar dengan matanya setengah tertutup karena mengantuk.

"Hei, J-Hope! Selamat pagi!" sapa Chanhee ceria.

"Oh, hei, manajer-baru-kami. Selamat pagi. Masuklah."

"Terima kasih."

//

"Di mana Jungkook?" tanya Jimin ketika melihat tidak ada Jungkook di antara para hyongnya di ruang tengah. Ia duduk lalu menyadari Seokjin sedang menatapnya. "Ah, hyong. Lupakan saja yang tadi. Itu sama sekali tidak benar."

"Ada apa ini?" Taehyung menatap Jimin dan Seokjin bergantian dengan penasaran. "Ada masalah apa? Kenapa tidak memberitahuku?"

"Ah, tidak, tidak." Jimin tertawa hambar, diikuti tawaan kecil dari Kim Seokjin.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuat seluruhnya kaget, terutama Jimin karena lelaki itu langsung berdiri dari duduknya, sementara ia tidak tahu apa yang ia lakukan. Ia menggaruk tengkuknya lalu berkata, "Aku yang buka pin-"

"Aku saja," potong Hoseok sambil menguap. Hoseok berjalan menuju pintu lalu membukanya. Ia langsung tersenyum ketika melihat orang yang berdiri di depan.

"Hei, J-Hope! Selamat pagi!" sapa orang itu ceria.

"Oh, hei, manajer-baru-kami! Selamat pagi! Masuklah." Hoseok berjalan ke kiri supaya tiga orang di depan pintu bisa masuk ke dalam ruangan.

Staff-ingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang