MEMPERJUANGKAN CINTA

Berusaha mendapatkan cintanya!

            Jatuh cinta adalah sebuah kepekaan hati. Perasaan tak biasa yang mengandung kegelisahan dalam keindahan.

Apalagi ketika si perasa adalah seorang pemuda. Hatinya akan dipenuhi keharmonisan bak rumpun hijau yang terhias warna kupu-kupu.

Seperti halnya Farel. Tak begitu pasti kapan dimulainya kekaguman itu, tentang siswi di sekolahnya. Pertama Farel mengetahuinya yaitu ketika dia melihat pementasan teather.

Masih teringat jelas, keelokan peran yang disandang siswi tersebut. Dialah Elisa Putri Zevanya, pemilik nama yang tercantum dalam absen salah satu kelas Sains.

     Farel, seorang siswa SMA kelas 12 Sosial. Beberapa bulan lagi, Ujian Nasional tengah menanti. Harinya disibukkan oleh latihan soal dan tugas. Tiga minggu terakhir ini Ujian Praktik terlaksana.

Sore menjadi sahabat, terkadang hujanpun menghias kepulangan para murid. Ini adalah hari yang lelah, mata pelajaran yang menjemukan. Bel pulang sekolah terdengar.

Farel menemani sahabatnya yang bernama Rosyid menemui Ninda, sang kekasih di kelas 12 IPA 3. Mereka sibuk bercengkrama. Farel menunggu dibawah pohon tepat di depan kelas itu. Sesekali Rosyid mengajaknya berbicara dan Farel hanya mengiyakannya tanpa tahu apapun.

Beberapa siswi berjalan dibelakang percakapan mereka. Seorang siswi tak asing dalam tatapan Farel. Dia Elisa. Siswi yang membuat pikiran indah dalam benaknya.

Sesekali  tersenyum, manis. Kemudian pudar terhalang dinding belokan yang ia lewati. Ternyata Rosyid mengetahui tingkah Farel, dan dia pun tersadar jika Ninda tak lagi di hadapannya.

“ Rel, ngapain bengong? Samperin aja.” Jawab Rosyid Dan ditepuknya pundak Farel.

“ Ah, malu Lagipula aku tak sepintar kamu dalam urusan menaklukkan hati wanita.”Jawab farel dan memutar bola malas.

“Mau aku bantuin?”ucap Rosyid ingin sekali membantunya.

“Maksudnya?”ucap farel dengan alis yg diangkat sebelah kiri saja.

“Ya biar kamu bisa lebih dekat sama dia."
Ucap Rosyid yg ingin sekali membantunya.

“Tapi..”Jawab farel bingung.

“Nggak usah pakai tapi-tapian!, temanku banyak kok yang kenal sama dia.”Ucap Rosyid yg memang benar.

“Hmm, oke deh. Sekarang aku harus gimana?”
Jawab farel mau.

“Aku punya beberapa rumus cinta yang harus kamu ikuti.”ucap Rosyid yg mempunyai ide.

“Rumus cinta? Aneh-aneh saja kamu. Yaudah deh, gimana tuh cara kerja rumusnya?”

“Pertama, jelas kamu harus cari info tentang dia. Dengan begitu, kamu bisa tahu karakteristiknya kayak apa.”

“Lho, katanya kamu punya banyak teman yang kenal sama dia. Kenapa kamu nggak tanya aja sama mereka? Kan tadi kamu bilang mau bantuin aku.”

“Aduh Farel, usaha dong. Kita nggak bakal dapat apapun tanpa usaha. Ingat, rumus juga nggak gampang ditemukan. Lagipula usahamu itu juga menggambarkan seberapa besar niatmu.”

“Oke deh, aku usahain.”

Rosyid pun pamit dan berlalu. Farel tak tahu harus mengawali dari mana. Yang dia tahu tentang Elisa hanya kelasnya, 12 IPA 1. Beberap info didapatkan dari teman Rakhma. Memang tidak mudah.

Sekejap, nomor ponsel Rakhma telah dimilikinya. Esok hari, Farel menemui Rosyid.

“Syid, aku sudah dapat info tentang dia, nomor hapenya juga lho.” Dengan senyum tipis, Farel merasa bangga.