Perasaan itu kembali lagi setelah beberapa tahun berlalu. Senang, dan juga gugup. Di dalam ruang dingin ditemani suara bising alat medis, dan tak lupa kalimat penyemangat yang diutarakan sang suami disisinya. Sudah lama hal ini berlalu, namun rasanya masih sama seperti pertama kali.
Hal itulah yang dialami chenle sekarang, berjuang kembali demi kelahiran anaknya yang kedua, ditemani sang suami yang baru saja datang ketika ia sudah memasuki ruang operasi. Terdengar dari suara nafas berat sang suami dapat disimpulkan bahwa suaminya itu tergesa gesa untuk datang ke rumah sakit.
"Maaf baba aku telat, kamu gapapa kan? Sakit ya ba?"
"Engga ayah, makasih ya udah mau nemenin aku disini"
"Jangan berterima kasih ba, ini udah kewajiban aku nemenin kamu. Kamu lagi berjuang untuk anak kita, kita berjuang sama sama ya ba"
"Kamu pasti bisa sayang" ucap ayah jie sambil mencium kening sang kasih.
Kalimat penyemangat dan juga sayang ia bisikan kepada chenle yang sedang berjuang untuk melahirkan buah hati mereka.
Oek oek oek
Suara tangisnya menggema diruangan operasi. Tangisnya membawa suka cita bagi kedua orang tuanya. Perasaan lega, senang dan terharu bercampur menjadi satu.
Bayi laki laki dengan panjang 55 cm, dan berat 3 kg itu telah lahir dengan selamat dan sehat.
.
.
."Baba, sayangku cintaku duniaku. Terima kasih sudah membawa adik kedunia. Terima kasih sayang sekali lagi terima kasih"
"Terima kasih kembali ayah"
"Kamu mau kasih nama siapa?""Yeon Ju, Park Yeon Ju"
"Tapi nanti dipanggilnya bonbon""Nama asli dia bagus loh jie... kenapa panggilannya aneh gitu sihhhhh"
"Hoho, kamu gantiin baba protes dong, baba ga sanggup""Oke SIAP"
"AYAHHHHHHHHHHHHHH KENAPA PANGGILAN ADEK KU BONBON""lucu kan ho, liat tuh pipinya lucu tuing tuing cocok dipanggil bonbon"
"Duh bonbon semoga kamu gak kayak ayah yaaaa"
"Tapi kenapa bonbon mukanya ayah banget ya ba?"
"Huhu sedih deh" ucap boboho sambil memperhatikan adik barunya itu"Hahahahah iya deh ini kok mukanya mirip aku banget ya ba? Wah ini mah kualitas super nih" ucap si kepala keluarga, merasa bangga karena usahanya tidak sia sia
"Huh aku yg bawa dia 9 bulan kayaknya dapat hikmahnya aja deh" ucap chenle sambil memperhatikan kembali anak yang baru saja ia lahirkan itu.
Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa sang anak yang keduanya ini memang mengambil hampir semua gen dari ayahnya, mulai dari bentuk wajah, mata, dan hidung, mirip dengan sang suami.
"Yeonjoo, kamu boleh mirip sama ayah tapi sifat kamu jangan ya" titah sang kaka daeho, seperti sedang memberikan petuah kepada sang adik.
Ya padahal belum ngerti juga itu adiknya ho ho
"Biarin aja sih kalo mirip ayah, boboho udah mirip baba, ini saatnya ayah membuat klan dan berhasil hahaha" ucap sang ayah yang sedari tadi di kambing hitamkan.
Baba hanya bisa pasrah karena diberikan kembali sosok seperti suaminya itu dalam versi share in jar, semoga bonbon memiliki sifat sepertinya karena cukup melelahkan jika sang anak memiliki sifat yang seperti ayahnya yang ajaib bin nyelenehnya.
Bahagia, itulah yang dirasakan oleh keluarga ini. Kehadiran buah hati yang kedua semakin menyempurnakan kehidupan keluarga ini. Hari hari mereka semakin berwarna dan semakin rusuh juga tentunya. Ayah jisung yang suka membuat tangisan sang anak menggema didukung oleh sang kaka si daeho, dan yang pusing akan perbuatan mereka the one and only baba chenle.
Sabar ya baba...
Ayah jie
Baba le
Daeho/boboho
Yeonju/bonbon
.
.
.
.
.Halo👋
Akhirnya kita sudah dipenghujung cerita dari keluarga samawa, terima kasih untuk kslian uang sudah membaca di twitter atau wattpad. Saya umi, selaku author mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk kalian semua❤️Keluarga samawa pamit undur diri dulu ya, bye bye 👋❤️
Tapi jangan sedih, keluarga samawa akan kembali dengan format berempat 🫶🫶 🫶
Salam sayang,
U M I ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Samawa JICHEN
Fanfictionpart of keluarga samawa au Cerita keluarga samawa lainya bisa liat disini 👉 https://twitter.com/kyaiHCHENLE/status/1495043915719667712?t=UF7rHCr3eajmVM6mhgKHgA&s=19