Sepulang sekolah Ilham langsung ke rumahnya dan menghubungi seseorang terlihat seperti sedang membuat sebuah rencana dengan lawan bicaranya di telepon tersebut.
Setelah ia selesai dengan teleponnya ia tersenyum penuh kemenangan walaupun ia belum memulai apa-apa tapi ia sudah sangat bersemangat menunggu momentum yang pas untuk orang yang sudah ia jadikan target.
Saat sore menuju malam tiba, Ammar sudah siap-siap akan pergi menginap di rumah Daniz dan juga membawa seragam yang akan dikenakannya besok, kemudian ia pamit kepada ayahnya yang disetujui oleh ayahnya karena ia sebetulnya tidak terlalu memikirkan soal anaknya, dan walaupun Ammar mendapat perlakuan seperti itu dari ayahnya ia tetap memiliki adab kepada ayahnya.
Ia langsung menancap gas sepeda motornya ke rumah Daniz, perjalanan hanya sekitar 20 menit kurang dan kini ia sudah berada di depan rumahnya yang langsung dipersilahkan masuk oleh si pemilik rumah itu sendiri.
Daniz memang sering dirumah sendiri karena ayahnya jarang pulang ke rumah dan memiliki kakak yang sedang menjalankan bisnis ayahnya diluar kota bersama dengan ayahnya tersebut.
Setibanya di dalam rumah Daniz langsung menawarkan pizza yang ia pesan melalui ojolfood sebelum Ammar datang kerumahnya.
"bro makan dulu nih gua udah pesenin sebelum lo kesini tadi," tawarnya sambil memberikan sekotak pizza tersebut.
"wah makasih niz sini lo makan bareng juga lah temenin gua," ajak Ammar yang langsung dianggukin oleh Daniz.
Sebenarnya Daniz memiliki perasaan pada Ammar sejak pertama kali mereka berteman di awal masuk SMA ini, tapi ia tau bahwa Ammar seorang top dan dirinya juga seorang top ditambah lagi ia takut persahabatan mereka renggang kalo ia berani mengungkapkan perasaannya pada Ammar.
Ia belum siap untuk itu.
Scene beralih di rumah Lukas yang tiba-tiba memikirkan rencana Ammar tadi, ia takut Ammar tadi tidak bercanda soal ingin memperkosa Ilham.
Lukas sangat takut kalo temannya akan terkena masalah besar, namun ia juga sadar kalo Ammar sangat final dalam tindakan dan ucapannya tidak ada yang akan bisa mengubah atau mengganggunya.
Dan ia juga tau bahwa Daniz terlihat gerak-geriknya seperti berada di pihak Ammar, maka dari itu ia menghubungi Vano yang ia sangat yakin Vano tidak akan mau terlibat dalam rencana konyol Ammar.
Vano : halo kas ada apa?
Lukas : eum van sorry kalo gua ganggu istirahat lo, jujur gua masih mikirin ammar van, terus terang gua takut dia bakal salah ambil langkah yang bakal jadi celaka buat dia.
Vano : gua walopun terlihat bodoamat dan gaikut campur tapi gua juga khawatir, tapi lo tau sendiri kan kas dia anaknya gabisa dibilangin egois banget.
Lukas : iya van gua tau, yang parahnya lagi dia ngajak daniz buat perkosa ilham, gua takut van kalo mereka masih muda gini harus di penjara.
Vano : hah serius si daniz juga ikut? konyol tuh anak.
Lukas : iya van si daniz gua udah notice gerak-geriknya dari kita bubar pas istirahat gimana dong van.
Vano : jujur kas gua udah gatau lagi harus respon gimana sama dua anak itu, tapi gimanapun mereka tetep temen kita ya tapi gua juga bingung mau ngasi taunya mereka gimana.
Lukas : sorry ya van gara-gara gua lo jadi harus mikirin ini yang padahal lo gamau ikut-ikutan.
Vano : kas mereka temen kita mau gimana pun, tapi terus terang rasanya mau kita bilangin si Ammar bakal susah banget soalnya otak dan hati dia udah di tutup dengan kebencian yang tercipta karena telah didominasi oleh rasa egoisnya. jadi untuk sekarang gua mau kita buat pantau dulu aja jangan asal ambil keputusan soalnya kita masih belum liat titik terang rencana ammar kapan dan bagaimana persisnya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy Became My Slave
Teen FictionTentang Ammar yang mengajak temannya Daniz untuk membalaskan dendamnya pada Ilham orang yang sangat Ammar benci namun berakhir mereka yang menjadi Dog Slavenya Ilham yang kini mereka panggil dengan Sebutan Tuan. Perlu diketahui bahwa di cerita ini i...