Kenangan

....

Di tengah terik matahari pagi aku mendapat omelan dari guru killer yang terkenal di SMA itu sebut saja Ibu Ayu atau yang biasa dipanggil Ibu Cecer "jadi kamu namanya noah? "
Aku hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata. Ku kira aku akan dihukum namun ternyata tidak aku ternyata hanya mendapat senyuman yang mengerikan seolah-olah senyuman itu bermaksud untuk menandai muka ku...

Tak terasa sudah ratusan siswa dipanggil untuk kelas masing-masing ternyata aku mendapatkan kelas IPS 5 dimana itu kelas yang isi nya pentolan dari SMP masing-masing aku tak kaget dengan suasana mencekam itu karena bagiku itu hal yang biasa. Tidak ku sangka aku sekelas dengan Sky...

Ya itu Sky Alexandria anak yang berasal dari keluarga kaya dengan tampang yang menawan dengan dipenuhi aksesoris branded tapi sayang dia sedikit bodoh dalam pelajaran yang mempunyai ambisi yang sama denganku yaitu menaklukan sekolah tempat kami berpijak terhitung sudah dari SD aku menjadi sahabat nya... Entah aku tidak bisa berterimakasih kepadanya dia terlalu baik kepadaku...

Sky langsung duduk disamping ku dimana meja pojok kanan dibarisan paling belakang..
"Kemana aja lu selama ini apa masih gamon dengan yang dulu"
Aku yang langsung menatap sinis Sky dengan berkata
"Bisa diem gak? "
Sky langsung tersenyum
"Hehehe sahabat gue ni emang gak pernah berubah yaa"
Tak lama ada seseorang yang membanting pintu kelas dengan keras hingga membuat suasana kelas menjadi sunyi tak lama masuklah seseorang yang tinggi dengan muka sangar dan kulit yang agak gelap... Ya itu Udin.

Scorpio aljanudin yang biasa dipanggil Udin musuh bebuyutan ku dari SMP. Tak kusangka aku bisa satu kelas dengan orang yang belum pernah aku kalahkan begitupun sebaliknya..

Udin langsung duduk disamping meja kami dengan muka yang sangar langsung mengajak ku berkelahi selepas pulang sekolah..

Ya aku menanggapi nya dengan santai namun si Sky langsung berdiri sambil memegang kerah baju Udin
"Sekarang aja gimana? "
Udin dengan suara yang berat yang begitu khas menjawab
"Gak level gua sama kacung kayak loo"
Suasana menjadi buruk untunglah seorang guru datang