part 2

837 82 2
                                    

Hari ini disekolahnya baru saja diumumkan bahwa mereka akan menyelenggarakan konser sederhana, dengan para siswa dan siswi sebagai penampilnya. Ini dilakukan sebagai pelepasan kelas 12 sebelum perpisahan.

Para warga sekolah disibukkan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan. Lebih tepatnya karena mereka disuruh oleh guru. Haechan saja sekarang sedang merangkai hiasan bersama Jaemin, diiringi senandung halus Haechan merangkai dengan begitu bersemangat.

"Kau Haechan kan?"

Seorang siswi tiba-tiba menghampiri Haechan dan Jaemin, membuat keduanya saling bertatap bingung.

"Benar kak, saya Haechan." Balas Haechan sopan karena tau jika wanita dihadapannya adalah kaka kelasnya yang juga anggota osis.

"Boleh kah kau ikut denganku?"

Haechan menatap Jaemin penuh tanya, lalu dibalas anggukan oleh Jaemin.

"Tentu saja."

▫️▫️▫️

Haechan bingung saat dirinya dibawa keruang osis yang dipenuhi oleh beberapa kaka kelas.

Si wanita yang diketahui bernama Joy menarik Haechan pelan lalu melepaskannya setelah masuk kedalam ruangan itu.

"Aku sudah mendapatkannya. Dia akan menggantikan Renjun." Ujar Joy sambil tersenyum pada yang lain.

Haechan? Dia hanya diam tak mengerti maksud Joy.

"Maaf, maksudnya aku harus menggantikan apa?"

Joy melirik sekilas, lalu menepuk dahinya sendiri. "Ah maaf aku lupa memberi tahumu. Jadi, tadinya Renjun akan tampil untuk bernyanyi. Tapi, tiba-tiba ia memiliki urusan yang mengharuskannya untuk pergi ke china. Maka dari itu kita berupaya untuk mencari penggantinya. Dan tadi aku tak sengaja mendengarmu bersenandung. Suaramu sangat indah." Jelas Joy panjang lebar dengan di akhiri pujian yang membuat Haechan tersenyum.

"Oh iya, kau juga nanti akan tampil bersama Maㅡ"

Ucapan Joy terpotong oleh suara pintu yang terbuka, membuat fokus orang yang ada disana teralih begitu saja.

"Maaf aku terlambat."

Jantung Haechan seketika berdebar saat melihat Mark yang baru saja masuk. Tapi Mark datang tak sendiri, dia keruangan itu bersama orang yang diketahui kekasihnya. Yeri.

"Nah Haechan, tadi aku akan memberi tahumu, jika kau akan tampil bersama Mark."

"Apa?"

▫️▫️▫️

Canggung, satu kata yang menggambarkan kondisi saat ini. Haechan harus berlatih di dalam ruangan yang hanya diisi oleh Mark dan dirinya sendiri karena yang lain memiliki kesibukan masing-masing, termasuk Yeri.

"Jadi? Kita akan membawakan lagu apa?" Tanya Haechan membuka percakapan.

Mark terdiam sejenak dari acara membereskan barangnya. "Terserah kau saja. Kau ingin menyanyikan lagu apa?" Tanya Mark balik.

"Bolehkah?"

Mark mengangguk. "Of Course."

"Kalau begitu aku ingin menyanyikan satu lagu."

▫️▫️▫️

Latihan yang Haechan kira akan menegangkan, ternyata berjalan dengan lancar. Mereka langsung berhasil hanya di percobaan pertama. Haechan terus tersipu sepanjang latihan, karena Mark sering memuji dirinya.

Seperti saat ini.

"Suaramu sangat indah, cocok dengan wajah indahmu." Puji Mark yang sedang duduk di kursi sambil memegang botol mineral.

"Ah, kau berlebihan." Balas Haechan dengan pipi yang memerah seperti tomat.

Mark bangkit dengan tas yang di sampir kesebelah bahunya. Lalu ia mendekat kearah Haechan, dan mencubit gemas pipi tembam merona milik si manis.

"Kau menggemaskan." Puji Mark menguyel-nguyel pipi Haechan bak adonan.

"Lwepaskwan sakwit!!" Pinta Haechan tak jelas karena pipinya tertekan oleh tangan besar Mark.

"Mark?"

Deg

Keduanya menoleh kearah pintu yang menampilkan seorang wanita dengan surai yang terikat. Wanita itu berjalan kearah mereka.

Yup, dia Yeri.

"Latihan kalian sudah selesai?" Tanya Yeri yang sudah ada dihadapan mereka.

"Sudah. Berjalan dengan lancar." Itu Mark yang menjawab. Karena Haechan sedari Yeri masuk hanya terdiam tak berkutik.

"Kalau begitu kita pergi dulu ya Haechan. Sampai jumpa. Ayo sayang." Haechan dapat melihat Yeri yang meraih tangan Mark, lalu menggenggam dan membawanya keluar.

Haechan lagi-lagi terdiam sendiri diruangan luas itu. Menampilkan senyuman, yang tersirat akan kesedihan.

Dadanya berdenyut, tapi bukan karena cinta, tapi berdenyut sakit melihat sang pujaan dengan yang lain.

Mungkin, Mark memang bukan miliknya.

Tak akan menjadi miliknya.

Dan seharusnya, Haechan tak jatuh cinta padanya

TBC

Senior | markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang