"Pergilah, dan jangan pernah kembali lagi kepadaku" Ucap seorang laki-laki didepan Areena.
Areena hanya menatap mata lelaki itu sembari memberikan senyuman getir yang ia rasakan. 'Pergi katanya?' ucap Areena didalam hati sembari menyeka air matanya dan meninggalkan lelaki yang selama ini ia cintai.
Tanpa Areena sadari bahwa lelaki itu juga menahan sesak didada ketika dia harus melepas kepergian nya.
.
.
"Areen, bangun!!!" Gertak Sindi kepada Areena.Lagi-lagi Areena terbangun dari mimpi buruk masa lalunya.
"A...Ha ahh..!" Areena terkejut menganga setelah mengetahui Sindi yang telah berdiri dan bapak CEO menatapnya dengan tajam.
Dan Areena pun berdiri menundukkan kepalanya untuk meminta maaf kepada CEO.
"Maaf, saya tidak sengaja tertidur di kantor pak"
"Kamu siapa ya? Coba nanti ke ruangan saya sekalian bawa profile mu ya" pinta CEO itu
"Baik pak"
CEO terlihat lebih tua 5 tahun dari Areena,
"Beruntung kamu tuh" Ucap Sindi
"Lah kenapa?"
"Biasanya Mr.Ken itu marah kalau tau karyawan yang engga beliau kenal tidur di kantor. Ya maybe, mood dia lagi baik dan kamu hanya disuruh ke ruangannya saja" jelas Sindi panjang lebar.
'Apa dia..?' Tanya Areena didalam hati. Segera menepis pikiran yang tidak-tidak tentang atasannya, Areena langsung mengambil profile nya dan menuju ke ruangan yang di perintahkan oleh CEO tersebut.
.
.
Sesampainya didepan pintu CEO Areena memegang dadanya serta menarik nafas panjang. Akan ia terima apapun keputusan CEO nya nanti.'Tok..tok..tok..'
"Permisi pak.."
"Iya, masuk"
"Oh kamu" Mr.Ken
"Iya pak, ini profile mengenai diri saya yang bapak minta tadi" menyerahkan profile
"Okaii baik terimakasih sebelumnya sudah mau mengantarkan profile mu"Tetiba ada seseorang masuk ke ruangan Mr.Ken
"Hi darling" ucap wanita itu sembari mengecup kedua pipi Mr.Ken yang di saksikan langsung oleh Areena.Areena yang saat itu berada ditengah antara mereka berdua merasa sangat canggung.
"Hi kamu..." sapa wanita itu kepada Areena
Areena yang melihat itu langsung kaget dengan apa yang ia lihat. Sepertinya wanita itu mengenali Areena.
"Aku Emely, tunangan CEO mu (Mr.Ken)" sembari mengulurkan tangannya kepada Areena yang tampak bingung.
Tak lama kemudian Areena menyambut uluran tangan Emely sembari tersenyum.
"Kamu Areena kan?" Tanya Emely
"Aku yang meloloskan kamu dari tes wawancara mu di perusahaan ini karna aku melihat kamu sangat bagus di CV dan kamu sangat percaya diri dengan kemampuanmu saat tes wawancara waktu itu" sambung Emely panjang lebarDengan tatapan yang masih kebingungan dan sedikit takut Areena pun menanggapi penjelasan dari Emely.
"Terimakasih banyak bu"
"No, no.. don't call me like that. Panggil saja namaku. Aku memang lebih tua dari kamu namun hanya dua tahun tidak lebih dari itu" kata Emely tersenyum manis kepada Areena."CV kamu sangat bagus, and maybe kamu juga mempunyai skill yang lebih dari ini. Namun, kenapa kamu tidur saat dikantor?" Tanya Mr.Ken menatap tajam ke arah Areena
Areena yang melihat hal tersebut langsung kelabakan tak karuan.
'Apa yang harus aku buat alasan.. aduhh bodoh sekali si Areen-areen' ucap Areena memaki diri sendiri didalam hati."Maafkan saya pak, saya harus bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan saya beserta keluarga dan semalam kebetulan saya pulang malam karena harus lembur"
"Alasan kamu cukup masuk akal, namun kelakuan mu yang seperti ini juga tidak patut untuk dibiarkan. Kamu harus menerima hukumannya"
"Saya akan terima apapun itu pak hukumannya"
"Baik.. besok akan ada meeting dan ada beberapa perusahaan yang ingin mendapatkan proyek tersebut. Jika kamu bisa mendapatkan projek tersebut dan kamu mampu menjalankannya hingga selesai.. gaji kamu akan saya tambah hingga kamu tidak perlu melakukan kerja part time lagi" kata Mr.KenMendengar hal itu hati Areena terasa lega
"Tapi.. jika kamu tidak bisa mendapatkan proyek tersebut dan kamu kalah dari perusahaan lain.. kamu akan saya pecat" Tegas dari Mr.Ken
Mendengar hal itu Emely langsung tesenyum seperti mengetahui apa yang akan dilakukan oleh tunangannya itu.
Areena hanya membatu, sesekali menatap Mr.Ken dan Emely secara bergantian.
Areena mengambil nafas panjang serta berbicara..
"Baik, karna ini projek yang besar dan jika saya (Areen) berhasil mendapatkan proyek tersebut Mr.Ken harus menaikan gaji saya 2x lipat dari yang sekarang. Bagaimana?" Tantang Areena sembari mengulurkan tangannya
Mr.Ken yang mendengar hal itu keluar dari mulut Areena cukup terkejut.
'Cukup berani' ucap Mr.Ken didalam hati"Oke deal" ucap Emely menangkap telapak tangan Areena.
Mr.Ken yang melihat hal tersebut cukup percaya kepada Emely.
Areena segera meninggalkan ruangan CEO dan kembali ke meja kerjanya.
Dia merencanakan hal apa yang harus ia lakukan untuk menghadiri meeting besok?
Areena memasang alarm untuk nanti malam, ia harus kerjakan hal ini agar ia menang dalam pemilihan proyek. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 16.00 (Waktu setempat) yang mana waktu kerja telah usai dan seluruh karyawan pulang. Areena segera mengganti highheels nya dengan sepatu kets warna putih bercorak hitam dan itu adalah sepatu kesayangan nya.
.
Ia keluar dari kantor dan berlari menuju halte bus. Awan menunjukkan kemurungannya dan turunlah air dari langit yang membuat seluruh kota ini tidak lagi cerah.
.
Tidak sengaja Mr.Ken memperhatikan Areena dari jarak jauh yang mana waktu itu Mr.Ken bersama dengan tunangannya yaitu Emely.
.
Bus telah tiba, Areena menaiki bus lalu melaju dengan cepat dan menghilang dari pandangan Mr.Ken.
.
.
Seperti rutinitas pada biasanya Areena harus ke Rumah Sakit setelah pulang dari kerjanya. Ia langsung menuju ke ruangan Dokter umum. Tak disangka ia disana bertemu kembali dengan Emely dan Mr.Ken.Emely menyapanya
"Hi Areen, kamu lagi ngapain disini?"
"Em, saya setiap pulang kerja memang kesini. Dan ini urusan pribadi" jawab Areena sedikit terganggu ketika dia ditanya sedang apa disini."Oh gitu.. ohiya btw aku disini sedang..."
Belum selesai Emely menceritakan apa yang ingin ia ceritakan kepada Areena"Maaf, saya harus pergi dari sini. Permisi" ucap Areena langsung berlalu pergi dari pandangan Ken dan juga Emely
.
Mr.Ken melihat sepatu yang dikenakan oleh Areena tidak asing dimatanya. Seperti ada hal yang mengganjal di pikirannya. Namun, hal tersebut di abaikan olehnya. Dan melanjutkan keperluan mereka menuju ke dokter yang selalu menangain Mr.Ken lalu melakukan pemeriksaan kepada Ken.
.
.
Areena telah sampai diruangan Dr.Lucas. Beberapa saat kemudian Lucas muncul dengan membawa beberapa makanan dari kantin."Sudah sampai saja kamu" ucap Lucas meletakkan makanan dan mengelus kepala Areena.
"Ih apaan sihh"
"Apa-apa.. ini makan dan di laci ada serbuk cabe yang kamu suka ambil aja jika kamu ingin.. tunggu 30 menit ya.. setelah itu kita pulang aku kirim laporan dulu ke atasan" kata Lucas lalu meninggalkan Areena diruangannya.Areena mengambil serbuk cabe yang Lucas katakan tadi.
Areena membeku tanpa berkedip ketika melihat apa yang ada didalam laci. Ternyata..
.
.
.
.
.
Tolong bantu untuk klik ⭐ ya, jangan lupa untuk komen agar cerita ini cepat di up pada bab berikutnya. Maaf masih awam dalam bercerita..
Terimakasih and See you next time.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving for Revenge [On Going~]
Teen FictionObat dari segala patah hati adalah jatuh cinta lagi. Namun, bagi Areen obat dari patah hati adalah membuat seorang itu merasakan hal yang sama seperti dirinya. "Tunggu saja, kau akan merasakan hal yang sama" gumam Areen DILARANG MENGCOPY SELURUH MAU...