02. Ken ?

12 3 2
                                    

Areena melihat sesuatu yang sangat membuat dirinya kaget. Disana ada sebuah photo yang lembarannya sudah di lipat kebelakang oleh Lucas, seolah tak ingin ada orang lain di photo tersebut selain Lucas dan Areena.

Areen mengabaikan hal tersebut dan langsung mengambil bubuk cabe yang tadi ia cari. Areen kembali dan memakan makanan yang tadi telah di beli oleh Lucas.

Tak selang beberapa lama Lucas pun kembali dan mengajak Areen untuk pulang.

Disana Lucas serta Areen berjalan menuju parkiran mobil. Lucas menyetir mobil sembari bertanya kepada Areen.

"Bagaimana? Apakah dia sudah mengingatmu?" Tanya Lucas membuat Areen teringat sesuatu
"Tidak sama sekali, dia sudah memiliki tunangan"
"Lantas? Apa dia sama sekali tak mengenalimu?"
"Kurasa tidak. Ahh sudah lah, aku ingin membuat materi untuk mengambil projek besok agar aku tak di pecat oleh dia"
"Kenapa di pecat?"
"Biasa, aku tertidur di kantor karena kerja paruh waktu semalaman. Kamu pun tau. Hingga aku terbangun sebab mimpi itu lagi"
"Mimpi itu muncul lagi?"
"Ya"
"Mau ku beri obat tidur? Agar tidurmu nyenyak?"
"Tak perlu. Kau memang dokter tapi memberi obat tidur tanpa resep itu adalah hal yang ilegal" ucap Areen sambil tertawa kecil

Sampailah dirumah Areen. Disana Areen hanya tinggal dengan Ibu nya. Rumah yang sederhana ini sudah membawa Areena menjadi sosok yang kuat dan tangguh hingga saat ini.

"Mandi dulu lalu kemudian makan ya nak" ucap Ibu
"Iya, bu"

Ayah Areena telah lama pergi meninggalkan mereka, sebab Ayah Areena ingin memiliki anak laki-laki dibanding perempuan. Setelah tahu istrinya melahirkan anak perempuan Ayah Areena pergi meninggalkan mereka tanpa mau menafkahinya. Dan Ayah Areena telah menikah lagi dengan wanita juragan beras serta memiliki seorang anak laki-laki yang membuat hidup Ayah Areena sangat berkecukupan berbeda sangat dengan kehidupan yang Areena alami dengan Ibunya.

Areen mandi lalu kemudian makan makanan yang sudah disiapkan oleh Ibunya. Setelah selesai Areen membuka laptop perusahaan nya itu dan segera membuat beberapa materi yang harus ia gunakan untuk memenangkan vendor besok.
.
Waktu menunjukkan pukul 01.02 setempat. Areen telah menyelesaikan materinya dan sekarang ia akan beranjak tidur. Tak lupa ia mengecek Hp nya berharap ada notifikasi dari dia ternyata sama sekali tidak ada.

Areen naik keatas kasurnya dan terlelap tidur.
.
.
Esok pun telah tiba, Areen harus bersiap untuk berangkat ke kantor.

"Ibu, Areen berangkat ya"
"Ini bawa kotak ini" jawab Ibu sembari memberikan kotak untuk sarapan Areen dikantor
.
Seperti biasa Areen harus pagi-pagi sekali berangkat ke kantor agar tidak telat karena ia harus naik bus. Dan hal itu yang membuat ia tak sempat sarapan dirumah.

Areen menuju ke halte bus dengan jalan kaki syukurlah halte tersebut tidak jauh dari rumahnya.

Areen menunggu disana dan 5 menit menunggu bus tersebut telah tiba.
.
Areen tiba di kantor tepat waktu lebih tepatnya pukul 06.59 yang mana waktu masuk kantornya dia adalah jam 08.00 maka hal ini dapat ia manfaatkan untuk sarapan sekaligus mempelajari materi yang akan ia paparkan pada vendor nantinya.
.
"Selamat pagi Areen" ucap Sindi yang baru datang
"Eh pagi Sindi"
"Sarapan apa tu, boleh icip?"
"Bolehlah, ambil aja"

Merekapun berbincang bersama. Dan tak berapa lama kemudian ada seorang wanita yang datang menghampiri Areen.

"Permisi Ibu, dipanggil sama Mr.Ken"
"Oh baik, saya akan kesana" ucap Areen sangat lembut

Wanita itu adalah Sekretaris personal Mr.Ken lalu ia meninggalkan Areen serta Sindi.

"Aku kesana dulu ya Sin" ucap Areen
"Oke, semangatt ya semoga dapat job nya agar tidak dipecat" tanggapan Sindi menyemangati Areen

Loving for Revenge [On Going~]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang