Chapter 1

7 0 0
                                    

Di suatu pagi.

"Kak Rey, bangun atau kucium"

Suara manis itu berasal dari Maria lugana, adik perempuanku tercinta sudah menjadi kebiasaan baginya membangunkanku dengan kata kata yang ngelantur dan agak rancu seperti itu.

Sebenernya adik gua ini adalah gadis yang imut dan cantik banget tapi karena ajaran yang salah dari Mama dia berubah menjadi seorang adik perempuan yang rada mesum.

"Cium aja aku ga bakal bangun"

Karena aku masih ngantuk aku jawab seadanya. Biasanya Maria juga bangunin aku karena disuruh mama, sebenernya Maria juga susah bangun pagi tapi karena dia anak perempuan Mama lebih sewot soal bangun pagi ke Maria.

Kata Mama kalau bangunin kakak itu adalah tugas utama dari seorang adik perempuan yang manis, ya itu hanya salah satu dari ribuan ajaran yang ditanamkan Mama pada Maria.

"Beneran nih?"

Tunggu suara ini berbeda dari suara yang pertama, ini bukan suara Maria

"Zzz...." Rey pura pura melanjutkan tidur

"Cuuu........" seseorang mendekat untuk mencium dan melompat ke arahku

"Plak...." tangan Rey menahan muka seseorang yang ingin menciumnya.

Sudah kuduga untung saja refleks gua cepet kalau tidak bakal terbuang percuma first kiss gua di pagi ini.

"Ngapain pagi pagi di kamar gue?"

"Hehe...ga boleh ya"

"Ya jelas ga boleh lah entar kalau gua digosipin tetangga suka bawa perempuan masuk kamar gimana"

"Yaudah lepasin tangan lu dari muka gue"

"Kan kamu yang seharusnya minggir dari tempat tidur gua"

Gadis itu adalah Karina Aderia, sahabatku dari kecil. Dulu waktu kecil kami memang sering main bersama, karena akrabnya kami dulu sering tidur bareng ya waktu itu kami masih kecil dan polos jadi tidak ada yang aneh dengan tidur bareng.

Tapi semenjak orang tua Karin pindah karena pekerjaan ke tempat yang lumayan jauh, kami jadi jarang bertemu, tapi kami masih sering mengirim surat dan menjalin komunikasi yang baik. Terutama si karin yang hampir tiap minggu ngirim surat walaupun jarang aku balas.

"Maria kenapa ini orang dibolehin masuk"

Aku bertanya dengan nada agak kesal terhadap adikku ini walaupun aku merasa kasian karena hampir saja dia melihat kakaknya yang tersayang ini menjadi korban tindakan asusila tepat di depan matanya.

"Jadi begini kak...."

Flashback ke 20 menit yang lalu

"Oh karin lama gak ketemu, sini sini silahkan masuk"

Mama menyambut Karin dengan nada yang sangat bahagia itu karena sudah lama sekali dia baru bertemu karin semenjak orang tuanya pindah

"Iya tante"

Merekapun berbincang bincang di ruang tamu melepaskan rasa rindu seakan akan mereka adalah anak dan ibu yang sudah lama terpisah.

"Jadi ngomong ngomong dimana Rey tante ?"

" Ada di kamar tapi masih tidur, kamu bangunin bareng Maria ya tante mau pergi kerja dulu"

Mama kemudian memanggil Maria untuk bertemu dengan Karin.

"Tante pergi dulu ya Karin, Maria temenin kak Karin ya jangan nakal"

Saat sudah ingin pergi tiba tiba Mama teringat sesuatu dan mendekati Maria lalu berbisik.

S+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang