Bab 1

2 1 0
                                    

[hei, apakah benar perusahaan tuan Ruhi akan bangkrut??]

[Aku juga tidak tahu katanya mereka ada masalah dalam pembuatan parfum]

[Iyah benar, aku dengar begitu. Sayang sekali padahal parfum mereka sangat bagus]

Melihat semua komentar pada twiter perusahaan yang baru saja memberitahukan pemberitaan palsu

"Tuan beberapa hari ini netizen di twitter menyerang kolom komentar, apa pendapat tuan tentang masalah ini"asisten bos perusahaan Ruhi Adiwiyata mengangkat pembicaraan masalah perusahaan yang menyebarkan berita palsu

"Suruh orang untuk mengecek semua media sosial perusahaan, saya khawatir ada yang sengaja menghack akun perusahaan"bos besar itu memberi tugas pada asistenya itu untuk segera melaksanakan perintahnya

"Baik tuan segera"asisten itupun langsung bergegas ke ruang kreator desain agar masalah ini cepat selesai

Tak lama dari itu ponsel milik pria itu berdering ia pun langsung mengangkatnya

"Siang, ada masalah apa?"tanya pria itu kepada seseorang yang tengah menelfonya

"Hari ini pemberitaan sudah mulai menyebar tuan ruhi, jalan satu satunya adalah tuan harus memberi klarifikasi tentang masalah ini. Mereka mendesak kami untuk mencaritahu apa yang sedang terjadi"teryata anggota wartawan dari stasiun tv yang menelfon

"Baiklah kalau begitu nanti jam 14:20 saya akan datang"

"Baik terimakasih tuan ruhi"

"Selamat siang" menutup telfon dan mulai berfikir tentang masalah sebesar ini

==========

POV Fei Fei

"Permisi paket atas nama Winda"memberi paket pada penerima

"Makasih yah"kembali ke kendaraan dan melihat paket selanjutnya

"Ruhi Adiwiyata lokasi jalan raya tulip nomor 79" mengecek semua paket apakah ada yang sejalan di pertengahan kota atau tidak teryata tak ada paket lain yang menuju Kota selain paket ruhi saja

"Jauh juga nih paket, kenapa di taruh di tas milikku kan ada si fangli yang bagian kota, ya udah deh daripada ntar ada masalah paket ngak datang, bisa di potong lagi gajiku"menaruh paket tersebut dan memakai helm kemudian pergi ke tempat tujuan

"Mana sih ini udah di jalan tulip kok ngak Nemu Nemu sih, adanya kek kantor gini bukan kek rumah tapi bener kok ini nomornya atau telfon orangnya aja kali yah"mengambil telfon yang ada di tas depan dan segera menyalin nomor yang tertera dan langsung menelfonya

"Halo"

"Ada apa lagi nanti saya datang"jawaban orang yang ku telfon itu aku sempat kaget dengan ocehan dadakan yang orang itu lontarkan

"Eh alamat rumah kamu dimana"

"Anda siapa cari rumah saya, ohhh anda pasti mau ngerampok rumah saya yah. Saya laporkan anda pada polisi"

"et et et bentar bentar, bapak jangan salah paham ini saya mau nganter paket ke rumah bapak tapi alamatnya hanya di tulis nomornya, adanya perusahaan bukan rumah pak"jelasku pada orang yang ku telfon ini

"Ohh paket, yah itu perusahaan saya anda masuk saja"ucap pria itu dan langsung menutup telefon tanpa ucapan terimakasih

"Tapi pak... Halo.. halo anjirr di matiin dasar sombong liat aja paket lu bakal gua lempar ke muka lu"menaruh telfon kembali kedalam tas dan segera putar balik ke tempat yang tadi berhenti

Sampai di depan perusahaan yang tadi

"Anda tidak boleh masuk"ucap penjaga di depan pintu itu sambil menutup jalan yang artinya tidak boleh masuk

My Girl Perfume [Parfum Gadisku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang