"Nauraa, ayok sarapan dulu," seru Ana dari arah dapur.
"Iya ma bentar."
Naura yang sedang bersiap pun akhirnya terburu-buru menuju dapur karena panggilan sang mama.
Naura adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Ia mempunyai seorang kakak perempuan yang jarak umurnya hanya empat taun dengan dirinya.
"Dandan nya ga usah lama-lama bisa kan, nanti kalau telat ke sekolah gimana coba, ini kan hari pertama kamu sekolah di sekolah baru mu," celoteh Ana sambil menyiapkan kotak bekal untuk Naura.
"Iya ma maaf," jawab Naura sambil memulai memakan nasi goreng tersebut
Naira yang baru saja duduk dan mendengar celotehan sang mama membuat dirinya malas untuk ikut sarapan pagi. Ia pun lalu bangkit dan akan bergegas pergi namun ditahan oleh sang mama.
"Mau kemana kamu! sarapan dulu nanti pingsan dikampus, bikin repot!" ucap Ana dengan nada ketus.
Naira hanya melirik sekilas sang mama dan kembali duduk.
"Udah dimasakin itu harusnya dimakan terus dihabisin, bukan malah mau ditinggal pergi gitu aja, ga berterima kasih sama sekali!"
Ana terus mengeluarkan ceramah-ceramah nya membuat kuping Naira panas dan tidak betah berada ditempat makan bersama sang mama.
"Cukup ya ma!" Naira menggebrak meja karena sudah tidak tahan lagi dengan sang mama.
Naura dan Ana nampak terkejut dengan sikap Naira.
"Bisa ga sih ga usah buat aku emosi, ini masih pagi ma," kata Naira
"Kenapa kamu emosi, orang mama ga ngapa-ngapain kamu."
Naira menghela nafas, selepas itu ia pun pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan sang mama.
"Kak, kak Nai," Naura memanggil-manggil Naira namun tidak digubris oleh sang empu.
"Udan lah nau, kakak mu itu emang begitu, biarin aja."
Naura hanya diam, pasalnya pertengkaran antara Naira dan sang mama sering sekali ia dengar dan Naura tidak memihak ke siapa pun itu.
Ia hanya ingin keluarga nya kembali hangat seperti dulu lagi, saat masih ada sang ayah di samping nya.
***
Next part?
Skuyy👉
KAMU SEDANG MEMBACA
True story
Short Storyini kisah tentang seorang gadis yang selalu dituntut untuk menjadi apa yang mereka mau tanpa mendengarkan apa yang gadis itu mau.