Keberkahan telah dilimpahkan kepada kedua orang tua nya pagi hari ini. Kedua mata mungilnya seolah menggambarkan harapan baru bagi kedua orang tuanya. Dan dia yang lahir sebagai sosok yang sangat dinantikan oleh pasangan suami istri yang berbahagia.
Terutama sang ayah. Ia terus saja menjaga anak pertamanya yang sedang tidur pulas di ranjang bayi. Sesekali ia menyentuh-nyentuh pipi halus anaknya.
"Hai, hai putri manis ku ..."
Ia melakukannya dengan gembira ria. Mata dan mulutnya yang tersenyum lebar yang menampakkannya. Ia menyentuhnya seperti sedang menggaruk hanya dengan jari telunjuk.
Sentuhan itu yang membuat si bayi bergerak-gerak, kemudian ia menangis sejadi-jadinya. Oleh karenanya raut gembira sang ayah terkikis.
"Aduh ... jadi nangis"
Perempuan yang duduk di kursi tak jauh dari ranjang bayi menyahut tangisan bayinya dan sedikit menegur sang ayah .
"Ahhh ... Mungkin kamu terlalu mengganggunya sayang ..."
Dialah ibu dari si bayi kecil itu. Raut wajahnya nampak jika ia merasa pegal, seperti telah mendorong almari yang besar atau lebih dari itu. Namun, ia dapat menahannya karena senang dengan kehadiran sang buah hati.
Tak lama kemudian, dua tangan berjari lentik menghampiri si bayi. Tangan itu hendak menggendong dan kemudian meletakkannya di pangkuan ibunya. Tangan itu milik perempuan pembantu di rumah itu.
"Cuuup ... cuuup ..." ibu yang menerima bayi itu hendak memangkunya dan meletakkan susu ibu kepada si bayi. "lain kali, ibu akan memarahi ayah ya nak, biar tidak mengganggumu lagi" lanjutnya.
Sang ayah tertawa kecil mendengarnya. Kemudian ia mendekat kepada istri dan anaknya-merangkul di bahu istrinya. Dan saling merasakan momen yang mendamaikan hati.°
Cakrawala dinaungi sinar yang sangat terang. Sinarnya yang memancar terang itu perlahan menyinari lereng-lereng pegunungan di ujung pandangan. Burung-burung pun terbang secara berkelompok kesana kemari. Ada pula burung yang terbang sendiri dan bertengger di atap rumah, atau kusen jendela rumah-rumah. Kicauan mereka begitu elok sampai-sampai bisa disebut seruling pagi.
Delapan bulan setelah kelahiran sang bayi perempuan, suasana rumah masih damai seperti biasanya. Kali ini si bayi kecil merangkak di lantai dapur hingga bersembunyi di bawah meja. Suatu hari Sharai-ibunya dibuat kebingungan mencarinya.
"Eli ..." seperti itulah ia memanggilnya.
Sharai menengok kesekitar dapur. Tak ada wujud seorang bayi yang kerap Sharai panggil Eli, yang tembam berambut kuning-pirang. Ia terus memerhatikan dengan saksama. Ada cipratan air yang keluar dari bawah meja. Sharai lantas menengok ke bawah meja makan. Ia tertawa kecil. Bayi imutnya ternyata bermain di bawahnya sedang bermain memuncratkan ludahnya. Dia memunculkan sedikit lidahnya dan bruuuurb. Kurang lebih seperti itulah ia melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andares : Coming
FantasyMenceritakan tentang keadaan satu negeri bernama Andares setelah terjadinya perang bersama para Keiyos; makhluk buas yang suka membuat kehancuran. Tentang kejadian-kejadian lima belas tahun setelah peperangan. Berfokus pada keadaan salah satu daerah...