1.Naomi life

7 0 2
                                    

Happy reading guys🐸

><><><

Saat ini aku sudah tidak dapat merasakan apa-apa lagi. Sekujur tubuhku terasa sakit hingga mati rasa. Nafasku mulai melambat.

Pandanganku mulai mengabur,disela sela nafas terakhirku aku tersenyum lebar ke arah mereka. Membuat sepasang insan itu merasa geram padaku.

“Kak,berhentilah tersenyum dan segera tanda tangani surat ini!.” Seru sang perempuan yang tidak lain adalah adik perempuanku yang tercinta,Lena Yovanka.

“Cepatlah! Kami tidak punya banyak waktu denganmu!.” ucap Alexander yang tak lain adalah tunanganku. Ah ataukah aku harus menyebutnya mantan tunangan?

Aku tersenyum miris. Inikah adik kecilku yang kurawat dan kubesarkan dengan hati-hati selama ini? Dan inikah pria miskin yang dulu berjanji akan membahagiakannya.

Nyatanya mereka berdua hanyalah lintah busuk yang mengincar perusahaan yang ia bangun sendiri selama ini.

Menunggu saat yang tepat untuk menumbangkannya dan mengambil alih perusahaannya.

Apakah ia akan membiarkannya? Oh tentu tidak.

“Kalian dua orang yang tidak tau terimakasih,jangan harap aku akan melakukannya. Bahkan jika aku mati perusahaan itu tidak akan pernah menjadi milik kalian.” Ucapku dengan suara yang mulai melemah.

“KAK KAU TIDAK BISA EGOIS!! PIKIRKAN ORANG YANG BEKERJA DIPERUSAHAANMU, JIKA KAU MATI...OH KAK DIMANA NURANIMU? ” Seru Lena. Ia harap-harap cemas. Ancaman ini tidak mungkin tidak berhasil kan. Kakaknya yang bodoh dan baik hati itu pasti tidak akan mau membiarkan orang lain menderita karenanya, tapi sepertinya ia salah.

“Ternyata kalian tidak benar-benar mengenalku ya? Mantan adik dan... Mantan tunanganku.”

Alexander mengernyit tak suka menatap kearahku yang sudah hampir sekarat.

Sial, lambat sekali efek racun ini!!

“Apa maksudmu kak?”

“Maksudku bahkan j-ika ak-u mati bukan kal-ian yang akan mendapatkan warisanku melainkan aku sudah membicarakan ini de-ngan penasiha-tku.” seruku sambil tersenyum dengan tenang.

Dapat kudengar diakhir nafasku suara Lena yang berteriak tidak terima dan wajah Alexander yang mulai menghitam.

Perlahan kurasakan mataku mulai mengabur dan menutup, kuhembuskan nafasku untuk terakhir kalinya.

Ah sangat menyebalkan! Aku mati sebelum bisa menyelesaikan novel yang baru kubeli sigh!!

Jika aku tau akan mati hari ini, seharusnya kuhabiskan beberapa malamku yang membosankan dengan beberapa pria tampan.

><><><

Aku mengerjap beberapa kali, menyesuaikan pandanganku yang masih kabur.

Kurenggangkan tubuhku yang terasa kaku. Uh, kenapa seluruh tubuhku terasa sakit dan membiru? Apa dua bajingan itu yang telah memukuliku ketika mereka tahu bahwa mereka tidak berhasil membunuhku?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Life NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang