contract with Mr.CEO

awal

Dari arah sebuah gang kecil yang berada di antara jalan raya.muncul seorang gadis cantik, namun dengan keadaan pakaian bobrok dan bentuk fisik yang compang camping.ia berusaha lari dengan cepat menuju jalan raya tersebut,tak lupa sesekali ia berbalik badan untuk melihat ke arah belakang nya.

Saat ingin menyebrang,seakan ingin buru buru.ia tak sadar jika ada sebuah mobil putih mahal,dari sebelah kiri gadis itu dan melaju dengan cepat.

Untung nya mobil itu mengerem dengan tepat,membuat gadis itu tak tertabrak.namun aneh nya vannese malah terduduk di aspal tersebut.
Devan yang panik buru buru keluar dari mobil untuk memastikan gadis itu baik baik saja.

Vannese terduduk karena shock dan merasa tak percaya bahwa diri nya naas kehilangan nyawa,Devan menghampiri gadis itu.seakan tak ingin berurusan panjang karena ia Sedang terburu buru. segera mamberi nya uang untuk ganti rugi atas kelalaianya dalam mengemudi.

"mba,kalo mau nyebrang itu hati hati lihat kanan kiri.ini uang untuk ke rumah sakit.
clear ya masalah nya! saya buru buru.!" Tegas Devan

Vannese yang masih terduduk dengan keadaan shock membuat ia mematung dan diam saja saat uang itu di letakan Devan ,di tanggan nya.

Saat Devan berjalan dan ingin memasuki mobil,dengan cepat Vannese langsung berdiri lalu ia masuk ke mobil itu,dan membuka pintu belakang, lalu duduk di kursi penumpang mobil Devan,sambil membungkukan badan nya, seperti Sedang mengumpat.

Hal itu membuat Devan merasa jengkel dan marah.

"kenapa lagi? saya buru buru. kurang uang nya?! gak sopan lagi main masuk masuk aja?! Tegas nya sekali lagi.

Vannese tak menghiraukan celetehan itu,tak lama. ia segera melihat jendela ke arah luar, seperti lagi memata matai seseorang berjas hitam. Ya! orang itu adalah rentenir

"huft" Deru suara nafas Vannese

ia pun segera tersadar dan mengalihkan pandang nya ke Devan.yang tampak Sedang menatapnya dengan tatapan marah dan tajam.

"saya nanya dari tadi! Kenapa main masuk masuk aja? Cepat turun keluar dari mobil saya" amuk Devan

"M-maaf,saya tadi sed-da"

"uda uda cepat turun! Saya lagi buru buru! Gara gara kamu saya bisa terlambat ini. haduh dasar perempuan murahan! mau ngehasilin uang dengan cara menipu!,pura pura ketabrak lagi!" Amuk Devan lagi dan lagi

Saat mendengar kata "perempuan murahan " seketika Vannese yang mendengar itu merasa sangat  panas . Vannese yang jengkel mendengar itu langsung membalas

"Tolong ya! omongan nya di jaga! Saya punya harga diri.dan saya begini juga punya alasan" tegas Vannese

Devan yang tak ingin mengambil pusing dengan celetehan itu karena akan tambah menghabiskan waktu penting nya.tak menghiraukan Kan,gadis tersebut.dan segera meninggalkan nya.lalu melajukan mobil nya dengan cepat.

"Apaan banget sih! Persetanan.dia kira saya gak bisa menghasilkan uang dengan halal apa,?!" Vannese mengomel sendiri. Sambil mangangkat tanggan nya,yang masih mengengam sejumlah uang tadi.

***

Keesokan hari nya seperti biasa Vannese pergi untuk bekerja,ia bekerja di salah satu caffe.yang berjarak tak jauh dari rumah nya.
Sehari hari ia berangkat  bekerja  hanya berjalan kaki mengingat keterbatasan ekonomi nya,gadis itu juga tinggal sendiri karena merantau jauh dari kampung halaman nya. Hutang keluarga gadis itu lah yang membuat ia gigih untuk hidup jauh dari keluarga.

Ia berjalan dengan sepatu lusuh hitam , kemeja putih oblong,celana jeans. dan tote bag selempang putih. Rambut panjang yang di ikat lalu dengan earphone hitam di telingga nya.sambil meningkati pagi yang cerah,tak luput ia mendengar musik.membuat ia besenandung ria.

Tak lama kemudian ia telah sampai ke caffe tersebut. gadis itu lalu mengantikan pakaiannya ke pakaian kerja ,dan segera beres beres area dapur.

Saat caffe masih close,tiba tiba ada seorang pria tampan memakai jas hitam,dengan stel kemeja putih.pakaian formal yang rapi dari atas ke bawah,berjalan masuk. Vannese yang heran, ia membatin
"Loh? Kok udah ada yang datang,bukan nya masih close? Penlanggan VIP kali ya?!" tanya binggung nya pada diri sendiri
.

.

Namun setelah di lihat lihat vannese merasa familliar dengan mobil putih tersebut,dan wajah pelanggan yang masuk tadi.

Tepat! Pria itu adalah Devan