Snowman

101 15 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevan memang pemaksa, aku pun menghela nafas dan mengambil jaket tebalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevan memang pemaksa, aku pun menghela nafas dan mengambil jaket tebalnya. Segera ku buka pintu dan menampilkan tubuh tegap jevan diselimuti jaket tebal dan syal, tersenyum padaku. Aku hanya bisa pasrah mengikuti keinginanannya ini.

"lets goo" ajaknya menarikku, menuruni tangga dengan pelan
"jevan, jangan lama lama ya, nanti jihan bisa sakit" ucap bunda ketika melihatku ditarik olehnya
"siap bun, laksanakan" ucapnya sembari hormat pada bunda di dapur.
Baru saja menginjakkan kaki di teras aku sudah merasa udara sangat dingin, sejujurnya aku tak bisa dingin.

"disini aja" katanya menunjuk taman rumahku.
Kulihat ia sudah siap dengan sekop dan beberapa bahan lainnya untuk membuat snowman.

'niat sekali anak ini.. '

"ayo ih, kenapa disitu" Ajaknya padaku, aku menghampiri dirinya dan memulai mengupulkan butiran butiran salju yang akan dibuat bulat.

"kurang gede ih, yang gede kayak gini" protesnya ketika melihat bulatan saljuku dan juga menunjukan bola salju yang besar padaku.

"gua mau yang kecil kecil jev" ucapku melanjutkan kegiatanku. Jevan hanya merenggut melihatku.

Setengah jam kemudian jevan sudah menyelesaikan bulatan snowman besarnya

" nah sekarang noona bantuin aku masangin mata, tangan sama hidung" ucapnya menyuruhku, aku hanya menurut saja karna snowman kecilku sudah banyak mengelilingi snowman besar miliknya itu.

Sudah selesai dengan suruhannya, aku berjalan kearahnya.

"wiii bagus banget kan" pujinya, aku hanya tersenyum mengeratkan jaket yang kupakai, oke sekarang aku benar benar menggigil dan aku butuh tempat yang hangat.

Jevan melihat ku,

"dingin? " tanyanya

Aku hanya mengangguk, ia menarikku kedalam pelukannya, hangat sih tapi tetap saja.

"masuk aja, didalem aja pelukannya please.... " lirihku, ia mengangguk dan membawaku masuk kedalam rumah.

"kan bunda udh ngomong jgn lama lama jev" omel bunda pada jevan,
"iya bun, maaf" sesal jevan, dan naik keatas memasuki kamarku, melepas jaket dan segala macam yang menempel padaku kecuali baju yang kupakai, menidurkanku dikasur menarik selimut dan menyalakan heater yang ada dikamarku. Dan duduk di tepi kasur, menatapku dalam.

HOW?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang