ketahuan

548 44 1
                                    

"serius lo?"

"Percaya sama gue. Mata gue ini kaya hampir aja keluar"

"Wah parah sih! Terus-terus?"

"ngedate dong!"

"ah masa sih?! Aduh sakit bangat btw kalian dengar suara retakan nggak? Hati lo kali flo"

Jawaban itu membuat mereka tergelak sekaligus kasihan dengan flora.

"Tapi gue yang liat aja sih makan hati. Apalagi lo sob mampus deh hati flo kaya remahan Chiki. Nih, gue yang cuma suka sama muka gantengnya aja jadi galau apalagi lo" ucap Ruby prihatin pada flora.

"HAHAHA makanya jangan suka orang beda sekolah. Makan tuh, lagian di SMA Airlangga juga banyak bangat cogannya" Amora menepuk bahu flora lalu menunjukan foto-foto cogan koleksinya mulai dari adik kelas sampai kakak kelas.

"Ampun deh yang punya koleksi" Yozaka memutar bola matanya ketika melihat Amora yang menyimpan entah berapa puluh foto lelaki yang tidak dia kenal sama sekali.

"INI ASET!" Amora melototi yozaka. Tidak tahukan dia bahwa cowok-cowok ganteng memberi semangat pada jiwa-jiwa sepertinya. Semangat? Iya jelas. Buat segar? Oh tentu. Cogan itu refreshing otak sekaligus mencuci mata agar selalu segar. Mata minus sepertinya kekurangan asupan kesegaran.

"Udah deh! Gue galau ini. Gue tau banyak yang ganteng-ganteng tapi ini tentang perasaan gue. Gimana gak suka dia kalo tiap ketemu dia perhatian pake bangat mana anaknya tulus nggak main-main" keluh flora menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan nya. Hal itu membuat mereka diam bukan mereka tidak tau seberapa sukanya flora dengan Riyan- kapten futsal SMA SAKTI. Tapi, mereka juga tau tembok perbedaan mereka tidak bisa di hancurkan. Bukannya Riyan tidak tau mengenai perasaan flora padanya hanya saja dia lebih memilih untuk tidak memulai hubungan yang dia sendiri tau endingnya akan seperti apa. Itu akan lebih menyakitkan di banding yang flora rasakan saat ini.

"I might kill my crush~ not the best idea
His new girlfriend's next, how'd I get here?
I might kill my crush I still love him though~
R-"

Buk!

Nyanyian tadi seketika terhenti ketika yozaka melemparkan boneka bantalannya kepada sang empu.

"Duh neng geulis galak pisan" ucap Kenzo- yang sudah berada di depan mereka sambil memegang boneka lemparan tadi.

"Neng tumbuhan kenapa?" Ucapan itu sontak membuat mereka melototi kenzo. Alletha sudah memberi isyarat dengan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil memberi tanda X.

"Dih galau. Sadar tumbuhan dia berbeda, udah beda agama beda perasaan lagi" Kenzo memang batu! Kelima gadis tadi memilih diam, biarkan saja Kenzo bersabda. Siapa tau nanti flora akan sadar.

"Gue tau rasa lo sama dia masih banyak bangat. Tapi, coba ikut dia. Dia aja udah punya pacar, cantik lagi. Masa lo masih gini-gini terus?"

"Terus gue harus gimana?" Rengek flora mengacak-acak rambutnya lalu kembali membanting tubuhnya di meja berlapis tas.

"Menurut gue lo-"

"So bijak najis!" Potong Kalix menoyor kepala Kenzo.

"Najis bangat si anjing!" Carles ikut membalas perkataan Kenzo.

"Bohong jangan percaya" ryshand menganggukkan kepala menyakinkan gadis-gadis polos di hadapannya.

"Bangsat" maki Kenzo. 

***

Parkiran sekarang sedang gaduh-gaduhnya karena 15 orang yang tidak  berhenti berbicara sedari tadi.
"Pokonya kita mau girl time" ucap Alletha.

YOZAKA [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang