Awal Pertemuan

13 11 8
                                    

Raisya berjalan gontai keluar dari lingkungan sekolah.
Sungguh ia sangat lelah dengan hal yang terjadi hari ini.

Hari ini ia selaku ketua OSIS bersama wakilnya Intan harus diceramahi habis habisan oleh pembina OSIS dan wakil kesiswaan dikarenakan banyak sekali anggota osis yang cowok tidak hadir tanpa kabar.

Padahal ini adalah rapat yang sangat penting sekali dikarenakan sekolah akan mengadakan event besar yaitu pergelaran seni.

Tidak hanya itu setelah rapat tadi selesai pada jam 12 mereka para anggota osis langsung bekerja mempersiapkan pentasnya di lapangan.

Mereka para cewek harus mengangkat meja dan kursi  dikarenakan anggota cowok yang tidak hadir
Yang hadir cuman 3 orang.

"Raisya." Panggil seseorang dari belakang.

Raisya menoleh kebelakang dan ternyata yang memanggilnya adalah Doni,salah satu anggota osis cowok yang hadir hari ini dan Doni adalah teman sekelas Raisya,dari kelas XI MIPA 1. Jadi hubungan mereka cukup dekat.

"Ada apa Don?" Tanya Raisya

"Lo pulang jalan kaki sendirian aja?" Tanya Doni.

Jarak rumah Raisya dengan sekolah sekitar 2km dan biasanya jika Raisya pulang kesorean ia akan berjalan kaki,sekalian olahraga katanya. Padahal kalau ia mau,Raisya bisa aja minta jemput sama salah satu karyawan ibunya.

"Iya Don."Jawab Raisya

"Sini gue anterin,Lo pasti capek banget sama apa yang terjadi hari ini." Kata Doni.

Raisya yang udah capek tanpa pikir panjang langsung mengiyakan ajakan Doni.

Raisya menaiki motor matic kepunyaan Doni"Lo memang teman gue yang terbaik,Lo peka banget sama gue. Yuk jalan Don." Kata Raisya

Doni yang mendengar perkataan Raisya entah kenapa hatinya tiba tiba sedikit ngilu. Padahal ia mengharapkan hal yang lebih dari sekedar teman.

"Yaudah,ini helmnya." Doni memberi kan helm kepada Raisya."Jangan lupa pegangan sya."

Raisya pun berpegangan pada bahu Doni.Doni pun langsung menjalankan motornya.

Namun baru jalan beberapa ratus meter, Doni dikagetkan dengan datangnya sebuah mobil sedan mewah yang ugal ugalan.

Mobil itu melaju dengan kencang di tengah ramainya jalan ibukota.

Bamper belakang mobil itu menyenggol stang motor Doni sehingga menyebabkan Doni oleng dan jatuh di tengah jalan.

Mereka berdua sekarang menjadi perhatian pengguna jalan lainnya.

"Raisya,Lo nggak apa-apa?" Tanya Doni seraya bangkit dan menolong Raisya untuk bangkit juga.

"Don,kaki gue keseleo,gua nggak bisa berdiri." Ucap Raisya seraya memegangi pergelangan kakinya yang sakit.

Doni pun menolong Raisya untuk berdiri dan membawa Raisya kepinggir jalan.

Beberapa orang yang berjualan di pinggir jalan datang dan menolong mereka berdua.

Mobil sedan tersebut berhenti,dan seseorang keluar dari mobil tersebut dengan wajah angkuhnya.

Ia melihat bamper mobil belakangnya yang gores karena menyenggol motor Doni.

" Lo bisa bawa motor nggak sih. Liat nih mobil gue rusak gara gara motor butut Lo ini." Ucap pria tersebut dengan arogan. Lalu disusul dengan aksinya yang bikin emosi Doni di ubun ubun.

Pria itu menendang ban depan motor Doni yang sudah terparkir di pinggir jalan karena dibantu oleh orang sekitar yang berjualan.

Doni yang mendengar dan melihat kelakuan pria tersebut seketika naik pitam dan langsung berdiri hendak mengajar pria angkuh tersebut.

Pertama ia tidak terima dengan perkataan pria tersebut,enak saja motornya dibilang motor butut.Lemes banget cangkemnya bilangin motor Yamaha aerox keluaran terbarunya dibilang motor butut.

kedua ia tidak terima dengan kelakuan pria tersebut,dan yang ketiga ia sangat tidak terima dengan pria tersebut karena tidak punya etika dan tata Krama.

Raisya yang melihat itu langsung memegangi tangan Doni,"Jangan Don,tenangin dirilo emosi tidak akan menyelesaikan masalah."

Namun Doni tidak mendengarkan perkataan Raisya,ia menghempaskan tangan Raisya dan langsung menonjok pipi si pria angkuh tersebut.

"Maksud Lo apa bangsad ngomong kayak gitu,udah jelas jelas Lo yang salah dan Lo nyalahin gue?" Ucap Doni dengan emosi yang di ubun ubun.

Si pria tersebut kesakitan sambil memegangi pipi kirinya yang di tonjok Doni.

Orang sekitar yang melihat hal tersebut langsung memegangi Doni dari belakang dan menarik nya agar menjauh dari si pria tersebut.

Raisya berusaha berdiri dan setelah ia berdiri ia berjalan dengan tertatih serta ikut menenangkan Doni yang lagi emosi."Don udah Don,jangan bikin masalah tambah runyam."

"Lepasin saya pak,orang macam dia harus dikasih pelajaran."

"Nak tenang nak,emosi tak akan menyelesaikan masalah."ucap si bapak

"Dasar rakyat jelata." Ucap si pria sambil memegangi pipi kirinya lalu pergi meninggalkan lokasi.

Doni yang mendengar itu jadi tambah marah
"Mau Lo apa bangsat,sini Lo kalau berani." Ucap Doni sambil berontak hendak melepaskan diri."

"Udah nak,biarin aja dia pergi. Nanti kalau kamu melawan masalah bakalan tambah besar."Ucap si bapak yang tadi memegang Doni.

"Iya Don,benar kata si bapak. Mending sekarang kita pulang. Sebentar lagi mau magrib Don. Nggak baik kalau magrib magrib kita masih diluar." Ucap Raisya.

Doni pun mengiyakan ucapan Raisya.Ia melepaskan diri nya dari si bapak."Yaudah sya,yuk kita pulang." Ucap Doni lalu menuju ke arah motornya yang sudah terparkir di pinggir jalan,karena di bantu oleh orang rang sekitar.

Dilihat dari expresi nya sepertinya Doni masih sangat marah dengan si pria tersebut.

"Yaudah pak, kita pulang dulu yah. Makasih banyak atas bantuan bapak bapak semua."
Ucap Raisya kepada bapak bapak yang tadi menolong mereka berdua.

"Iya dek sama-sama,hati-hati yah pulangnya." Ucap salah seorang bapak disana.

"Iya pak." Balas Raisya sambil tersenyum. Lalu ia menghampiri Doni dengan langkah tertatihnya. Sekarang doni sedang berusaha menghidupkan motor nya.

Motor Doni susah dihidupkan dan juga bodi depannya ada yang retak.

"Gimana Don,bisa hidup motornya?"

"Nggak nih sya. Susah hidupnya." Ucap Doni.

Salah seorang bapak yang ada di sana mencoba menolong Doni.

"Dek sini saya coba hidupin motornya."

"Yaudah,ini mas." Ucap Doni kepada orang itu. Doni memanggil mas kerena sepertinya orang ini wajahnya belum terlalu tua

Mas mas tadi mencoba menghidupkan motor Doni. Setelah beberapa kali percobaan akhirnya motornya bisa hidup.

"ini dek,motornya udah hidup."

"makasih banyak yah mas,kalau gitu kita pulang dulu."

Doni menaiki motornya,dan disusul oleh Raisya.

Sebelum pergi Doni mengucapkan terimakasih kasih kepada bapak bapak yang tadi sudah menolongnya."Makasih yah pak,mas udah bantuin kita berdua."

"Iya dek,sama sama. Hati hati yah pulangnya. Jangan terlalu dipikirin kejadian yang tadi. Orang kaya emang suka gitu." Ucap salah seorang bapak.

Doni yang mendengar itu sedikit tertawa " Hehehe,iya pak. Kami pulang dulu yah pak." Ucap doni

"Kami pulang dulu yah pak." Ucap Raisya menimpali

"Iya dek,hati hati."
......
Sedangkan di tempat lain"Kurang ajar tuh anak. Berani- beraninya dia nonjok gue. Awas lu ya,gue tandain muka lu."
Ucap seorang pria berkulit putih dengan wajah kebarat - baratan nya.

......
Gimana guys?
Next or delete?

Ini cerita pertama aku,jadi mohon maklumin yah jika bahasanya masih agak kaku.

Ketos CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang