Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.Seorang gadis tengah duduk kursi tunggu bandara. Kakinya mengayun-ayun dengan mulut yang sibuk menyeruput minumannya. Sepasang telinganya di pasang earphone. Matanya memperhatikan tiap orang yang berlalu lalang di hadapannya. Sesekali matanya melirik ke arah jam tangannya. Lama sekali— Gadis itu menghela napas berat. Ia benci menunggu.
Gadis itu bernama Haelyn Mozana Lingston —Putri tunggal dari pasangan Hazel Latulucia dan Morenzo Zucano Lingston. Haelyn adalah gadis asal Jerman yang saat ini berada di Italia untuk sebagai perwakilan sekolahnya dalam pertukaran pelajar yang di adakan setiap tahunnya. Selama satu semester Ia harus berada di sekolah barunya ini.
Belajar hal baru? Tentu saja tidak! Dia tidak suka belajar. Yang paling dirinya suka hanyalah uang.
"Money, money, money must be funny! I'am the rich girl in the world!" Senandungnya mengikuti musik dari ponselnya —Mengubah satu kata dari liriknya.
"Haelyn!"
Begitu mendengar namanya di panggil. Haelyn menoleh ke arah samping. Moren —Papanya tengah berjalan bersama Gabarra— Kakeknya. Keduanya baru saja sampai. Haelyn pergi menggunakan tiket pesawat umum yang sudah di fasilitasi oleh sekolah sedang keluarganya ikut mengantar menggunakan pesawat jet pribadi.
"Papa! Kakek! Aku kan sudah bilang tidak perlu repot-repot mengantar ku! Ini bukan pertama kalinya aku pergi ke luar negeri sendiri, right?" Baru beberapa detik berkata ponselnya sudah berbunyi. Sebuah panggilan Vidio dari Allard— Kakek buyutnya.
Haelyn menghela napas berat kemudian menekan tombol hijaunya ke atas.
"Haelyn, kamu sudah sampai sayang?"
"Iya kakek."
"Kakek sudah menyiapkan sebuah villa untuk mu tinggal."
"Tidak perlu! Aku kan sudah bilang! Aku ingin tinggal di apartment yang di sediakan dari sekolah saja!"
"Kamu pikir kakek akan membiarkan mu tinggal di apartment murahan itu?!"
Haelyn menggeram kesal.
"Kakek mu benar Haelyn! Daddy juga sudah memperkerjakan pelayan untuk menjaga mu." Haelyn memanggil Allard sebutan kakek. Dan Barra dengan sebutan Daddy. Dari wajah kakeknya itu tidak pantas untuk memanggil Barra dengan sebutan kakek. Dan Allard benci di panggil kakek buyut.
Jadilah panggilan Papa untuk Moren. Panggilan Daddy untuk Barra. Dan Panggilan Kakek untuk Allard.
Sangat merepotkan bukan? Para pria yang menolak untuk tua.
"Ini pegang semua kartu ini! Kalau sudah habis kamu tinggal pada papa!" Moren memberikan lima kartu limited debitnya pada Hazel.
"Hanya ini? Bagaimana dengan saldo dompet digital ku?" Tanya Haelyn sambil menunjukkan puppy eyes nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
Romance[ 𝑳𝒊𝒏𝒈𝒔𝒕𝒐𝒏 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔 3 & 𝑲𝒚𝒍𝒆𝒓 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔 2] 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝟏𝟖+ [ FULL VERSION BISA KAMU BACA DI PDF. UNTUK PEMBELIAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR YANG ADA DI BIO] Pertukaran pelajar di dua negara seperti Jerman dan Italia. Sering ka...