secret girlfriend ( Tamat )

24

Sudah satu minggu kami berpindah ke rumah baru kita.
Sekarang aku sudah menambah beberapa pekerja..
Sopir untukku , pembantu rumah tangga dan baby sister yang menjaga putriku 24 jam..
Jadwal jadwal foto , manggung , wawancara sudah mulai memenuhi jadwalku..
Bolak balik luar negri sudah aku lakukan..
Semua ini demi putriku dan lisa..
Aku juga sudah menyuruh ryujin untuk membayar semua biaya yang di berikan pada lisa dari diana..
Seperti yang kukatakan hari ini aku selesai poto majalah dari portugal.
AKu baru saja sampai di rumah .
Tapi tidak ada lisa dan putriku.
Pembantuku bilang lisa membawa putri kami ke pesta ulang tahun teman kantornya..
Kumemutuskan mandi dan tidur..
Besok pagi saja aku bertemu putriku.
Dia pulang juga pasti sudah tidur..
.
.
.

Pesta...
Kulihat teman teman kantorku membawa istrinya anaknya..
Betapa mereka sangat bahagia..
Aku bahkan sekali saja tidak pernah bisa keluar dengan jennie apalagi bermimpi bertiga dengan putriku..
Uh poor my baby lili..
Tidak lama seseorang menepuk pundakku dan duduk di sampingku.
"Uncle..?

Mr.han :
Kenapa kamu terlihat sangat bersedih..?
Kulihat dia duduk sambil memangku putrinya yang sudah tertidur lelap di pangkuanya..
Aku tidak tau putra mr.manoban bisa semanis ini dan sedewasa ini.
Kaya, tampan dan jiwa kedaddyanya sangat tinggi..

Lisa :
Aku cuma iri dengan mereka, mereka bisa membawa istrinya anaknya kapanpun kemanapun mereka inginkan.
Sedangkan aku hanya bisa pergi berdua dengan putriku dan pembantuku..

Mr.han :
Memang kenapa tidak bisa..?
Rasa penasaranku sungguh besar ingin tau kenapa dia kabur dari istananya..

Lisa :
Orang tua kami tidak merestui hubunganku dengan istriku..
Itu alasan aku tidak punya siapapun selain istriku mr.han..
Tiba tiba air mataku menetes,
saat kuingat saat saat merindukan mommyku..
Aku bahkan tidak menghubunginya karena takut daddyku..

Mr.han :
Ok , so jika itu maasalahnya,
lantas kenapa istrimu tidak ingin pergi denganmu.
Bukanya kalian kabur berdua..?
Kulihat dia beberapa kali menyeka air matanya..
"Apa istrimu istri orang lain .
Hhhhj..
Bercanda.
Jangan menangis ,
kamu benar benar daddy yang hebat..

Lisa :
Hhhhhh...
Istri orang..?
Rasanya seperti itu mungkin mr.han hhh...
Ah maaf aku terbawa perasaan..
Em istriku sangat sibuk bekerja mr.han..
Aku tidak mungkin mengatakan istrtriku artis kan 。
Mr.han hanya tertawa dan merangkulku..
Kutersenyum dan meminum minumanku..
Kulihat jam tanganku sudah jam 9 malam..
Aku harus pulang..
Kuberpamitan pada semuanya dan mengambil gendongan dan menggendong putriku agar lebih nyaman saat ku menyetir..
Tidak lama hanya butuh waktu 15 menit ku sampai dirumah kami..
Kubuka pintu rumah..
Dan berjalan ke kamar ku..
Aku tidak ingin mengganggu baby sisterku jadi aku membawa putriku tidur di kamarku..
Kubuka pintu kamarku ,
kulihat jennie sudah tertidur dengan lelap..
Kumeletakan lili di samping jennie dan melepaskan jaket dan sepatunya...
Kulihat jennie membuka matanya dan tersenyum padaku..
Kuberjalan ke kamar mandi dan mengambil handuk basah membersihkan wajah dan tangan putriku sebelum kuberjalan mandi ..
Kumengabaikan jennie dan berjalan ke kamar mandi.
Kunyalakan kran air dingin untuk membasahi seluruh badanku..
Menangis dan mengeluh pun tidak akan merubah apapun..
Ini resikoku menikahi artis..
Aku harus menyiapkan mental baja..
Mendengar pujian orang untuk istriku dengan laki laki lain.
Mendengar cacian kekurangan istriku..
Jennie seperti barang yang bisa di reviuw seluruh dunia..
Aku benci itu..
Tapi apa yang bisa kulakukan itu yang dia inginkan..
Kupakai celana pendekku dan berjalan ke ranjang..
Kulihat jennie sudah memindah pisisi putri kami di pinggir dan memberi nya bantal untuk di peluk..
Dia membuka selimutnya dan menepuk nepuk tempat untukku..
Kutersenyum dan mengikuti perintahnya..
Dia memelukku dan mencium pipiku..
"

Daddy apa aku perlu minum pilku sekarang..?

Lisa :
Tidak perlu aku lelah hari ini..
Tidurlah ,
kamu juga lelahkan..?
Kulepas pelukanya dan menarik selimutku memunggunginya..

Jennie :
Ada apa lagi lisa..?
Apa kamu terus marah karena hal hal kecil..?
Kenapa kamu sangat mudah marah sekarang..?
Bukanya kamu tau pekerjaanku dari dulu sebelum kita menikah..?

Aku lelah jen, mari jangan membahasnya..
Aku hanya ingin tidur.
Jika kamu masih membahasnya aku akan tidur diluar..

Jennie :
pergi lisa , teruslah pergi dan berlari dari masalah.
kamu selalu pergi saat kita sedang ada masalah kan..?
Pergilah seperti yang kamu lakukan selama ini..

Jennie sungguh mengujiku..
Kubangun mengambil bantalku dan selimut di lemari dan berjalan keluar dari kamar..
Kunyalakan televisi di ruang tv dan mencoba tidur..
Tidak bisa..
Kenapa aku terus yang mengalah huh..
Kubangun dan kembali kekamarku.
Kulempar selimutku di sofa dan berbaring di samping jennie..
Kudengar isak tangis jennie.
Kumendekat dan menariknya di pelukanku..
"Maafkan aku..

Jennie :
Kamu tu kenapa sih..?
Kamu nyiksa aku tau gak .
Harus bagaimana aku menyakinkanmu..
Aku hanya berfoto dan bertemu dengannya sekali doang.
Itupun dengan banyak orang.
Yang lain adalah foto foto editan para netizen.
Kenapa kamu tidak bisa percaya denganku hiks hiks..
Sesulit itukah ...?

Lisa :
Maafkan aku, aku hanya cemburu..
Kumemeluk jennie dan menciumnya..

Jennie :
Kamu memiliku sepenuhnya.
Apa yang kamu cemburuin darinya..
Kumohon sayang..
Suatu saat aku pasti menunjukan ke dunia bahwa kamu adalah satu satunya laki laki yang aku cintai..
Aku adalah milikmu dan kita memiliki buah cinta kita..
Bisakah kamu mengertiin aku..
Kumemegang kedua dagu lisa dan menciumnya。。

Lisa :
Mommy apa kamu sudah meminum pil nya..?

Jennie :
Kamu bilang tidak perlu.
Kumemeluknya dan mencium pipinya..

"Perlu mommy , ayok bangun minum pilmu atau aku buatkan adik buat lili..

Hhhhhh...

Hhhh..

Hhhh..

" dasar...
Kubangun dan berjalan kelaciku meminum pil..
Kulihat lisa sedang menggerak gerakan ototnya huh
Kuberbaring di sampingnya dan memelukknya.

Lisa :
Matikan saja semua lampunya momy biar saat putri kita bangun tidak melihat daddynya sedang menaiki mommynya..

Hhhhh...

Hhhh

Hhh.

Jennie :
Dasar mesum...

Lisa :
Hanya untukmu dan denganmu..
Muach...