05

1.3K 220 8
                                    

"Wah,gila. Apa yang sebenarnya terjadi?" Skenario sudah selesai dan sekarang tanpa aba aba Goblin yang tadi memberikan mereka skenario muncul secara tiba tiba.

"Selama aku pergi melihat ke gerbong lain sebentar..." Sang Goblin menggantungkan ucapannya dan melihat beberapa manusia yang berhasil melewati skenario pertama.


[Skenario utama#1

Pembuktian nilai telah berakhir]


Orang yang selamat di gerbong 3807 kereta 3434 arah Bulwang : 6 orang


Orang yang selamat :


Lee Hyunsung


Yoo Sangah


Lee Gilyoung


Han Myungoh


(L/n) (M/n)


Kim Dokja






"To-tolong!" Suara pisau terjatuh terdengar dan sekarang Kim Namwoon sedang berlutut dihadapan Dokja,Sambil menarik jas Dokja ia mulai memohon.

"Tolong aku! Selamatkan aku,kumohon!" Suaranya ikut meninggi karena panik akan waktu yang ada tetapi dan ia sama sekali tak bisa membunuh salah satu dari orang dihadapannya.

"Kenapa aku harus menyelamatkan mu?" Dokja bertanya dengan wajah datarnya juga intonasi yang dingin seakan menunjukkan ketidak peduliannya pada pemuda didepannya.

"Nyawa orang itu penting kan! Itu sesuatu yang wajar kan!" Kim Namwoo tetap kukuh memohon dan memberi alasan pada Dokja berharap dia bisa mendapatkan bantuan,tetapi nyatanya...

"Itu kan peraturan di 'dunia lama',kau yang bilang kan,dunia baru memerlukan peraturan baru" kali ini Namwoon terpojok,keringat dingin membanjiri wajahnya bahkan pupilnya sekarang bergetar ketakutan.

"Ng-ngak mau,aku nggak mau mati! Kumohon! KUMOHON!"

"UWAAAA!!!" Nyatanya semua usahanya sia sia,Dokja tak merubah pikirannya dan membiarkan Namwoon mati karena tak memenuhi skenario pertama.

(M/n) hanya diam dari tadi,karena ia tak ingin membuat masalah dengan Dokja yang marah,bisa bisa nanti dia death juga.

Seluruh penumpang yang tak bisa menyelesaikan skenario harus menanggung hukuman mereka dan berakhir lah suara tembakan yang saling beradu,seketika itu juga subway terasa seperti tempat penebusan dosa.

Pemuda manis yang sedang terdiam dibelakang Dokja itu sedang bingung memikirkan sesuatu,kenapa Dokja sebegitunya melindungi dirinya? Bukankah seharusnya di fase ini Dokja tak mempedulikan orang-orang sekitarnya?

Dokja tak sengaja melirik ke arah kaca pintu Subway dan melihat ada bercak darah di pipinya,ia mencoba membersihkan darah tersebut tetapi setelah aksinya itu ia bingung kenapa tangannya bersih dan ternyata yang terkena darah bukan pipinya melainkan kaca pintu itu sendiri.

'A Little Bird•ORV x Male Reader (SlowUp)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang