31

1.2K 130 5
                                    

...

"DIMANA MAJIKAN KALIAN ? SURUH DIA KELUAR DARI SINGGAHSANANYA"

Keributan terdengar keras dari lantai dasar panthouse keluarga Park, membuat seluruh pekerja yang ada seketika meninggalkan pekerjaan mereka untuk melihat keadaan.

Disana, tepatnya di ruang tamu yang sangat luas terdapat Jay dengan sorot mata tajam dan kedua tangan terkepal erat, menandakan jika pria itu tengah marah besar pada seseorang  yang kini tengah ia nantikan kedatangannya.

"TUAN BESAR KELUAR KAU"

"Tuan muda, anda..."

"Aku bukan tuan muda kalian, berhenti memanggilku seperti itu. Cepat panggilkan..."

"Mencariku, Jay Park ?"

Mendengar suara yang tak asing sontak membuat semua orang mengalihkan perhatiannya ke arah tangga, dimana seorang pria paruh baya yang memiliki rupa sangat tampan berjalan turun dengan seringaian kecilnya.

"Wah, sepertinya aku sangat merindukan putra tampanku" ujar tuan Park lagi. Posisinya kini sudah berdiri tak jauh dari Jay.

"Kembalikan kekasihku" geram Jay dengan penuh penekanan. Persetan dengan sopan santun.

"Kekasih ? Kekasihmu yang mana ? Park Sungyoon atau Park Sunghoon ?" Sahut tuan Park.

Jay tidak menjawab, pria itu dengan langkah cepat berjalan masuk lebih dalam, membuka setiap ruangan yang ia lewati. Sedang tuang Park hanya tersenyum miring setelah melarang para bawahannya untuk mencegah apa yang putranya itu lakukan.

"Dimana Park Sunghoon ?"

"Kau yakin bertanya tentang kekasihmu padaku ? Orang tua yang sudah kau lupakan dalam hidupmu ?"

Kedua tangan Jay terkepal semakin erat, rasanya ingin sekali melayangkaan satu tinjuaan di rahang pria tua yang sialnya adalah ayahnya ini, namun....

"Apa ini hanya sebuah kebetulan ? Kau mencintai dua gadis berkasta rendah dengan wajah yang serupa ?"

"Tutup mulutmu Park Taehyung"

Taehyung, ayah Jay terkekeh kecil. Kakinya melangkah untuk mendekati putra semata wayangnya yang telah lama pergi meninggalkananya.

"Aku akan menutup rapat mulutku asal kau mau menjawab satu pertanyaanku"

Jay terdiam, menatap ayah-nya seakan menunggu pria tua itu untuk melontarkan sebuah  kalimat

"Apa alasanmu mencintai Park Sunghoon ?"


000


Jika kalian bertanya-tanya dimana Sunghoon sekarang, maka jawabannya adalah taman kota. Duduk seorang diri tanpa melakukan apapun.

Pikirannya melayang pada pembicaraannya dengan tuan Park seminggu yang lalu. Bohong kalau ia tidak menangis.. jujur saja air matanya bahkan sulit untuk berhenti. Tapi disisi lain ia juga ragu dengan semua kalimat pembenaran itu.

Sret

Sunghoon sedikit terkejut saat tiba-tiba seseorang menyerahkan segelas minuman matcha latte tepat di depannya.

Ingin menyangka Sunoo tapi si babi pink itu pasti sekarang sedang sibuk berkutat di kubangan dokumen penting milik Gagnant. Dan benar saja, itu memang bukan Sunoo, karena seseorang yang berdiri di hadapanya dengan senyum tipis adalah seorang anak remaja laki-laki bersurai gelap dengan tinggi semampai yang sepertinya masih SMA.

Anak remaja itu memberi gestur dengan matanya agar Sunghoon mengambil minuman yang telah ia sodorkan. Dan begitu Sunghoon mengambilnya, anak itu lantas mendudukan dirinya di samping Sunghoon.

Arrogant Boss (JayHoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang