Satu

24 16 86
                                    

"Berusaha untuk baik-baik saja di depan orang lain, tapi nyatanya ketika sendiri, aku orang yang paling menyedihkan."

***********

Kamar

Setelah acara ulang tahun Abel selesai, Abel langsung berlari ke kamar, karena jika dia berlama-lama di ruang keluarga, bisa-bisa Mama memarahi nya lagi.

9:30
Abel menatap langit-langit pada malam itu, langit dan bintang-bintang yang sangat indah, berharap suatu saat nanti Abel bisa duduk berdua dengan Raka dan melihat bintang-bintang tersebut bersama nya.

"ABEL BUKA,MAMA
MAU MASUK." teriak Mama dari luar kamar Abel.

"Iya Ma bentar, ini Abel mau buka pintunya." jawab Abel dengan perasaan yang tidak enak.

Setelah Abel membuka pintu kamar nya yang tadi terkunci, Mama nya langsung saja masuk, kemudian Mama Abel memukuli Abel dengan kayu yang ia bawa, entah dari mana kayu tersebut.

"Kamu nih ya,gaada harapan lain apa,bikin Mama malu aja."

"Hiksss...... maaf Ma." Abel meringis kesakitan, pasalnya aku hampir di pukuli oleh mamaku setiap hari tapi sakitnya tidak seperti ini.

Kemudian Mama mendorong ku ke tembok hingga kepala ku terbentur. Jika terbentur seperti ini, rasanya pusing mau pingsan saja, kalau aku pingsan kayaknya Mama akan berhenti memukuli ku dengan kayu yang ia bawa.

"Ma udah ma sakit, Mama ngga kasihan sama Abel?." Kataku sambil menangis

"Hah kasihan? Buat apa orang kayak kamu di kasihanin?." Ucap mama sambil tertawa dengan sinis.

"Ma,Abel ini anak Mama, bukan budak Mama, yang kapan aja bisa mama pukul atau Mama kalau marah lampias in ke Abel."

"Anak kayak kamu tuh pantas di gituin." kata Mama sambil keluar kamar.

Aku merintih kesakitan, tanpa ada rasa dendam sama sekali kepada Mama, sepertinya aku pantas mendapatkannya.

9:57

Titttttt......
Tittttttt ........

Aku meraih hp ku yang berada di atas tempat tidur ku, sepertinya ada yang mengirimkan ku pesan, tapi kenapa malam-malam seperti ini?.

Kak Raka😻


Bel coba lo liat
jendela lo.

Ngapain malam-malam
liat jendela
ntar ada setan nyalagi.

Iya gue setannya.

Hah?kak Raka
ngapain
malam-malam kesini?

Udah lo bisakan
keluar lewat jendela?

Iya

Aku membuka jendela, kemudian aku mendapati kak Raka yang sudah menungguku sejak dari tadi katanya.

"Sini." Kak Raka menarik tangan ku dengan pelan.

"Kak narik nya jangan kuat-kuat sakit nih tangan aku."

"Iya makanya gue kesini mau obatin lo Abel."

"Hah,kak Raka dengar ya?" Tanyaku

"Iya Bel, tadinya gue mau ngajak lo jalan, gue udah sampe depan pintu rumah lo tapi saat gue mau ketuk pintu rumah lo,gue dengar lo nangis, makanya gue beraniin diri buat ke jendela kamar lo." Jelas kak Raka

"Kakak aneh, masa ngajak jalan udah mau jam 10 malam."

"Udah-udah mending kita duduk disini, sambil gue obatin luka lo." Ucap kak Raka yang membantuku duduk, pasalnya kaki ku sakit akibat pukulan Mama tadi.

"Kak aku mau tanya,?"

"Iya"

"Kak Raka tinggal di daerah sini ya?." Tanyaku dengan ragu.

"Iya Bel rumah gue dekat sini,di persimpangan sana paling depan sebelah kanan,rumah dengan cat warna putih." Jelas nya sambil mengobati luka ku dengan hati-hati.

"Ohh tau aku tau."

"Iya, Abel nih luka lo udah gue obatin, gue antar lo kembali ke kamar lo ya."

"Ngga usah kak,aku bisa sendiri kok."

"Udah jangan ngebantah."

Kak Raka langsung menggendongku menuju ke kamar ku.

Saat kak Raka menggendongku, tidak tau kenapa hatiku berdetak dengan kencang, "apa aku benar menyukai kak Raka, tapi emang dia bakal suka balik juga ke aku." itulah yang aku pikirkan

"Bel nih gue bukain lo jendela, nanti lo tinggal masuk,masuknya pelan-pelan aja."

Aku tersenyum "iya kak makasih ya udah obatin kaki aku, aku masuk dulu ya kak."

"Iya sans, eh Abel besok lo gue jemput ya? Gaada penolakkan intinya gue jemput lo pagi-pagi."

"Hah tapi kak?."

Belum saja aku menyelesaikan kata-kata ku kepada kak Raka, ia langsung saja berlari pulang tanpa pamit.

Abelia Putri Raksa

Raka Ahmad Dewantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka Ahmad Dewantara

Raka Ahmad Dewantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gimana nih cerita pada
bab ini?

Suka ngga nih?

Kalau mau lanjut coba komen di samping tulis "Lanjut" ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pulang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang