1. Pertemuan Pertama.

35 2 1
                                    

Hallo guys, gue harap kalian gak bosen baca cerita gue yang satu ini yaa wkwk, enjoy bacanya ygy.

       "Pertemuan pertama dengan
                  satu orang lelaki
             belum tentu jatuh hati"

Bughhh... satu bantal terlempar tepat di wajah lusuh Azuhra. "Masih pagi, gue gamau memperjelek mood gue dan batalin puasa gue cuman karena lo, jadi bisa gausah jailin gue?" ucap Azuhra terhadap Lili.

"Mau sampe kapan kak lo rebahin badan lo di kasur? Gak sekolah lo ya?" ucap Lili sembari keluar kamar Azuhra.

Azuhra meraih ponsel miliknya yang terletak di samping kepala gadis itu lalu melirik jam di ponsel miliknya, jam menunjukan pukul 06:25 pagi.
"Lili kenapa lo gak bilang udah jam seginiiiiiii" terika Azuhra sembari lari ke kamar mandi.

"Mending lo mandi gausah teriak-teriak nanti lo haus yang ada buka puasa diem diem hahaha" ledek Lili kepada Azuhra.

Setelah bersiap kemudian Azuhra dan Lili turun ke bawah dan berpamitan kepada mamahnya.
"Azuhra berangkat mam" ucap Azuhra dingin.
"Mamm Lili ke sekolah dulu yaa, mamah baik baik dirumah" ucap Lili yang memang sikap dan sifatnya lebih hangat daripada Azuhra dirumah.

Lili masuk ke mobil milik ayahnya, ya Lili memang selalu berangkat bersama dengan ayahnya yang akan menuju kantor pagi hari.

Tapi tidak dengan Azuhra, ia setiap harinya harus pergi ke kampus dengan ojek online. Azuhra memilih pergi menggunakan ojek online bukan tanpa alasan, tetapi ia memang tidak ingin pergi dengan ayahnya dan satu mobil dengannya, banyak moment yang Azuhra hindari dengan ayahnya salah satunya adalah berkomunikasi dengannya.

Sepanjang perjalan di ojek motor Azuhra memandangi suasana padatnya ibu kota di pagi hari, agak menyebalkan karena Azuhra harus mendapat kelas pagi hari ini.

Tidak lama dari itu, ojek yang Azuhra naiki berhenti sampai di depan gerbang salah satu kampus yang ada di Jakarta.

"Hati-hati ya bapak ojekk, terimakasihh." ucap Azuhra

Ya begitulah Azuhra, gadis yang memiliki 2 sisi berbeda, menjadi gadis periang adalah sifat Azuhra di luar rumahnya dan menjadi gadis dengan minim kata adalah Azuhra di dalam rumahnya.

"Selamat pagi neng Azuhra, semoga hari ini selalu ceria seperti biasanya yaa neng" ucap pak Aan salah satu satpam kampus yang lumayan dekat dengan Azuhra.

"Selamat pagi pak Aan, haha ceria itu no satu pak di hidup saya, yaudah pak saya duluan ya" ucap Azuhra pergi dari hadapan pak Aan dengan meninggalkan senyum manis pertama di pagi ini.

Sepanjang jalan arah ke kelas fakultas, Azuhra tidak pernah lepas senyum. Senyum manis nan hangat yang gadis itu miliki membuat mata manusia yang melihatnya ikut serta tersenyum hangat.

Di tengah jalannya Azuhra "Azuhra, raaa woii" teriak salah satu teman Azuhra bernama Devia.

"Woii...woii... tumben banget sih kalian udah dateng buset niat banget tumben inikan kelas pagi" ucap Azuhra sembari lari ke arah Devia dan teman lainnya.

"Enteng banget mulut lo ra, mana ada niat aduh inimah cuman biar keliatan rajin aja gue depan nyokap sebagai anak kuliah yakan" celetuk Muhsa yang masih teman Azuhra sekaligus pacar Devia.

"Lo cari muka mulu Muhsa, sekali-kali lo jadi anak ibu yang jujur kek gitu haha" jawab Azuhra pada Muhsa

"Sa, sa lo mau login gak nih, ml ayok" ucap Pratama kepada Muhsa, ya Pratama masih bagian teman dekat Azuhra juga.

"Otak lo ml mulu, lakik gue lagi di ceramahin sama ummi Azuhra nih pagi-pagi biar dapet pencerahan kuliah lo malah ngajak login" marah Devia pada Pratama.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang