The End

4 0 0
                                    

Kenapa yaa, semua yang ingin aku mulai, malah berubah menjadi bab terakhir dan selesai?

'Key, nanti aku bonceng yaa'

Kaila baru saja bangun. Pukul 04.30 pagi. Matanya yang lengket, mencoba untuk membaca pesan seseorang meskipun lampu kamarnya remang-remang.

'oke'

Hanya membalas dengan tiga huruf. Susah payah bagi Kaila untuk menanyakan pesan yang sebenarnya ganjil itu. Layar hp-nya yang cukup silau membuatnya semakin susah untuk membuka matanya.

Dia lalu mematikan hp-nya. Sudah jadi kebiasaan Kaila untuk mengecek hp setelah bangun tidur. Terkadang untuk melihat jam. Terkadang mematikan alarm. Terkadang pula melihat pesan yang dikirim seseorang di malam harinya tetapi tak sempat ia baca.

"Bu, nanti katanya kulkas mau bonceng."

Ibu yang sedang sibuk menyiapkan bekal untuk Kaila langsung menengok ke arahnya. 

"Kulkas?" Terlihat dahi ibu terdapat beberapa lapis lekukan, mengernyit heran. "Lukas maksudmu?"

"Iyaa"

"Ya sudah, ibu siapkan bekal untuk berdua yaa."

Tidak heran, meskipun si dingin itu jarang ke luar rumah, tapi dia sangat akrab dengan keluarga Kaila. Mungkin karena mereka tetanggaan. Mungkin, sebelum dia pergi begitu jauh.

Selesai makan dan bersiap-siap, Kaila kemudian mengambil sepeda mininya yang berwarna biru muda dengan keranjang yang ia hiasi bubuk berkilau.

Dilihatnya seorang laki-laki berpakaian putih-biru duduk di bangku depan rumahnya.

"Dari tadi?", tanya Kaila.

"Iya."

Lah, jujur banget. Mukanya datar saat menjawab pertanyaan itu. Ia lalu bangkit dan mengambil sepeda itu, berniat untuk memboncengkan Kaila.

"Naik"

"Iya, bentar."

Laki-laki itu lalu menginjak pedalnya, setelah tidak ada pergerakan dari Kaila yang duduk di belakang. Perjalanan ke sekolah kurang lebih memakan waktu sekitar 15 menit. Sebagian perjalanan itu hanya diisi dengan bising kendaraan yang berlalu lalang. Jarang terjadi pembicaraan. Biasanya, Kaila-lah yang memulai, tapi si dingin itu hanya menjawab dengan 2-3 kata. Sering kali, dia hanya diam. Entah ia tidak mendengar, atau tak punya jawaban. Sehingga semua yang ingin Kaila mulai,  berakhir dan selesai.

-tbc-

KeychainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang