AFTER PREGNANCY (m-preg) | Nomin

1. Have a baby

HALOO.. GW NABILA, DAN GW DISINI CUMA MAU NGINGETIN KALAU INI ADALAH FIKSI IDOL YANG BERBAU LGBT, SO.. KALAU KALIAN GASUKA TINGGAL SKIP YA, JANGAN MALAH MENINGGALKAN KOMENTAR BURUK, OKE?

ENJOY..

''emhh.. jenoo'' erangan seorang namja manis yang sedang berada dibawah kukungan pria kekar bernama jeno itu.

''humphh na, jangan dijepithh, sakit''

''ini di hnghh luar kendali ku jenhh''

dua remaja itu sedang bercinta di kala hujan lebat mengalun mengiringi suara kecipak bunyi penyatuan penis besar jeno dengan lubang manis jaemin.

''errr.. na, aku keluar ARGHHH..'' jeno mengeluarkan sperma nya di dalam hole jaemin, membuat remaja manis itu membelalakkan matanya.

''JEN, JANGAN KELUARIN DIDALEM EGE'' teriaknya frustasi dan terdengar putus asa.

''hehe, udah terlanjur keluar semua na'' ucapnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

''bangsat, gimana kalo gw hamil? lo harus tanggung jawab jen..'' ucapnya pasrah.

''gak mungkin lah, ngadi ngadi aje lo''jeno menarik kejantanan nya secara perlahan, diiringi dengan suara ringisan si manis.

''bisa aja lah, orang gw punya rahim'' ucap jaemin polos, membuat jeno terdiam membeku.

''WHATTT???''

''apasih jen, kok lu shock gitu? kata bunda gw itu wajar kok''

''anjir na, gw gk habis pikir. kok bisa??''

''tau ah, pokoknya lu harus nikahin gw besok!''

-------- FLASHBACK OFF ----------

dan.. disinilah mereka berdua,, berada didalam kamar yang sudah dihiasi sedemikian rupa layaknya kamar pengantin. ya emang pengatin baru sih.

''jenoo..'' panggil sosok mungil yang masih memakai jas berwarna putih.

''apa sayangku?'' ucap jeno yang masih tidak mengalihkan atensinya dari lemari kayu, memilih baju yang akan suami kecilnya pakai nanti saat malam hari tiba.

 ''jenoo, nana mau kithh di bibill'' ucapnya seraya merubah suara nya menjadi seperti anak kecil.

jeno menoleh, memperhatikan jaemin yang tertunduk sambil memanyunkan bibirnya. jeno yang tertarik dengan ucapan si manis pun mendongakkan wajah jaemin agar bisa menatap langsung manik mata nya.

namun bukan ekspresi ber-binar yang jeno dapat, melainkan ekspresi nanar dengan air mata jaemin yang menggenang di pelupuk mata nya, membuat ia terlihat seperti kucing yang sedang me-melas.

jeno terkejut bukan main, ia sejujurnya penasaran apa yang membuat si manis seakan ingin menangis, tetapi ia pendam saja rasa penarannya.

jeno pun memeluk tubuh mungil itu tanpa banyak basa basi, mencoba menyalurkan energi posistif nya untuk jaemin.

''nana sayang, kenapa hm? ada yang sakit?'' jeno mengelus punggung jaemin agar bocah itu tenang.

''jeno, bolehkah nana mengeluh? perut nana mual sekali, dari tadi nana ingin muntah tetapi tidak mengeluarkan apa apa kecuali air liur'' jaemin tidak berbohong, ia bahkan merasa sesak nafas beberapa menit lalu.

''hah? kenapa baru bilang, ayo nana kita kerumah sakit, mungkin medis bisa menangani nya'' ucap jeno lalu menggendong nana yang sedang terkulai lemah kedalam mobil nya.