°•TAKDIR?•°

2K 127 0
                                    


"Jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, karena itu tidak akan menghasilkan apapun"

Derap langkah kaki yang terus menerus melangkah ke depan, ditengah malam hari yang begitu sepi, hanya terdengar suara serangga dan langkah kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derap langkah kaki yang terus menerus melangkah ke depan, ditengah malam hari yang begitu sepi, hanya terdengar suara serangga dan langkah kakinya. Suasana semakin gelap hanya menyisakan lampu jalan yang sedikit menerangi.

Seorang laki-laki, berambut biru, yang tengah berlari dibawah gelapnya malam, yang entah kemana arah dan tujuannya.

Setelah ia rasa sudah berlari cukup jauh, ia berhenti tepat dibawah lampu jalan, kepalanya menunduk kebawah hingga beberapa detik, setetes air mata  merambas ke pipi dan jatuh ketanah.

Semakin lama tangisnya semakin deras tanpa henti, isaknya semakin terdengar keras.

"Apa... Aku salah menyukai sahabatku sendiri?," lirihnya, yang masih terus menangis.

Isagi Yoichi—laki-laki itu adalah orang yang menyukai sahabatnya sejak lama. Namun pada kenyataannya takdir tidak berpihak pada mereka.

Mendadak kakinya terasa sangat lemas, hingga ia tidak kuat membopong tubuhnya sendiri, isagi terduduk lemas di tanah, air matanya masih mengalir bak seperti air mancur. Hari dimana sahabatnya bahagia tapi berbanding balik dengan Isagi.

"Harusnya... Aku dulu menyatakan perasaanku."

Isagi semakin putus asa, ia merasa sangat menyesal karena menyia-nyiakan  waktu dimasa lalu.

"Harusnya... Aku yang menikah dengan Rin."

Ya sahabatnya—Itoshi Rin telah menikah dengan gadis yang Rin cintai. Pada hari ini Rin—sahabatnya sudah sah menjadi milik orang lain.

Isagi yang melihat pernikahan sahabatnya secara langsung, merasa bahagia dan terharu tapi... Kenapa hatinya terasa sakit?

Melihat sahabatnya bahagia, tapi kenapa isagi merasa sangat sedih?

Tepat didepan mata kepalanya ia melihat Rin berciuman dengan gadis yang dinikahinya. Hati isagi sangat sakit, seperti ditusuk ratusan pedang yang amat dalam

Karena tak sanggup melihat pemandangan itu, isagi diam-diam berlari keluar, dan inilah kondisi isagi, ia terduduk lemas diatas tanah, dengan tatapan matanya yang kosong seperti tidak ada tujuan hidup, dunia isagi serasa sangat hancur, tidak berwarna.

Hati isagi bagaikan kaca yang ketika jatuh akan pecah. Walaupun ditempel kembali bentuknya tidak akan sama seperti semula.

Suara gemuruh dari langit yang menandakan hujan akan turun, awan semakin gelap, setetes demi setetes air hujan mulai turun.

『our destiny』[Rinsagi] REVISI!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang