"Pagikuu cerahkuu, matahari bersinar, kugendong tas merahku di pundakk" pagi² malah nyanyi, mana suaranya cempreng. Ya siapa lagi kalau bukan bestinya isagi
"Isagi~" panggil bachira yang menghampiri isagi
"Apaan?" Ketus isagi
"Dih, jangan ketus² napa" sungut bachira
Isagi hanya menghela nafasnya, pagi² gini bestinya itu suka banget bikin darah tinggi
"Isagi~"
"Isagi~"
"Isagi~"
"Apasih cok!?" Umpat isagi yang kesal
"Hehe, gpp cuman gabut" kan anjing kalau punya besti kek gini:)
Mereka itu lagi di halaman sekolah cuman duduk doang, sambil liatin suasana sekolah.
Namun entah kenapa mata isagi tertuju kepada salah satu cewek yang menempel pada seorang lelaki yang sepertinya nampak risih¿
Semakin isagi perhatikan ternyata itu adalah rin sedangkan cewek itu nampak asing di amat isagi
"Bachi" panggil isagi
"Apa?" Tanya bachira
"Tu cewek siapa?" Tanya isagi yang menunjuk cewek itu
"Hah yang mana??" Tanya balik bachira yang bingung arahan isagi
"Itulohh" ucap isagi yang menunjuk cewek itu
"Mana sih njeng???" Duh pengen di pukul lama² sama isagi ni anak
"Itu long anjingg!!, yang deket sama rin" maki isagi yang kesal dengan bachira
"Ohh, ituu"
"Siapa?" Tanya isagi
"Ga tau" dengan santainya ngomong kek gitu
"Jancokk anjing kauu bangsatt" keluarlah kata² mutiara dari mulut isagi
Si bachira malah nyengir tanpa rasa dosa
"Tapi kalau dipikir² tu cewek caper banget dah" ucap bachira yang mengalihkan pembicaraan yang tadi
"Iya juga sih" malah kepancing nih anak
"Apalagi tetew nya di tempel² lin kek gitu" tukas bachira
"..."
Isagi diam sambil mencerna perkataan bachira "apa? Tetew?"
Seketika isagi memandang dadanya......tevos:)
Yaiyalah laki² anjirr, emang ada laki² yang punya buah dada kek cewek:)
Isagi langsung terpotek² meratapi nasibnya sebagai seorang laki²
"Isagi?" Lo knp?" Tanya bachira
"Eh, gpp kok" jawab isagi dengan terkekeh
Bachira pun tak acuh sambil lanjutin maki² tu cewek
"Eh isagi tu cewek sengaja ga sih kek nempelin tetewnya" ucap bachira, kek gibah ga sih:)
"Bener banget, kek ga tau diri" maki isagi
"Murahan" sarkas bachira
"Apalagi kek nya rin risih ga sih?" tanya bachira yang melihat raut wajah rin
"Mungkin" jawab isagi yang tak pasti
"Tapi kalau bisa di bilang, keknya rin malah ke enakan anjir" protes bachira
"Hah?" Kaget lah isagi kok bisa ke enakan
"Lihat tuh tetewnya gede pasti kenyel²" ucap bachira seperti om² pedo/astagfirallah bachiraa, tobatt
"Hey bachira bahasamu" protes isagi
"Apaan? Betul kan" astagfirallah bachira, gue ga ikut² yee
"Dahlah ayok masuk kelas" ucap isagi yang menarik tangan bachira
"Ihhh, kok ke kelas sih" rengek bachira
"Udah mau masuk ini" ucap isagi
Akhirnya mereka pun masuk ke kelas
Alasan kenapa isagi mengajak bachira ke kelas adalah, karena ia merasa sakit hati jika berada di sana terus
Apalagi memandang pujaan hatinya dekat dengan cewek lain
Dan juga cewek itu cantik, imut dan juga gede cuman murahan doang sih
Tapi meskipun begitu isagi sadar bahwa dirinya bukanlah siapa² rin
Jadi ia tak berhak untuk melarang rin dekat dengan siapa pun
Sakit banget....
Tapi harus tetap yu mek mi strong
"Isagii kenapa kita kembali ke kelas sih?" Tanya bachira yang duduk berhadapan dengan isagi
"Aku cemburu" gumam isagi tanpa sadar
"Hah?" Sentak bachira yang tidak mendengar perkataan isagi
"Eh, gpp kok" ucap isagi yang sadar tentang perkataannya tadi
"Apaan? Lo tadi ngomong apa?" sahut bachira yang kepo
"Engga kok"
"Bohongg"
"Ayoo beritahu gue isagii" rengek bachira
"Huft, aku cuman bilang malas lihat orang caper" ucap isagi dengan menghela nafasnya
"Yakinn??" Tanya bachira yang memastikan
"Iyaa"
"Ga bohong?"
"Engga"
"Yaudah deh kalau gitu" ucap bachira yang tak acuh
"Sebenernya gue cemburu kalau disana bachira...." batin isagi
~~~~
Yeyyy, akhirnya updatee
Hehe maap ya agak lama, soalnya otak lagi buntu🙃
Oke deh segini dulu ya gayss
Babay😘
Jangan lupa vote dan komen:))
KAMU SEDANG MEMBACA
『our destiny』[Rinsagi] REVISI!!
Romance"mungkin..... Ini memang takdir kita." Menceritakan tentang seorang pemuda bernama isagi yoichi yang menyukai sahabatnya sendiri, namun isagi terlalu takut untuk menyatakan perasaannya. Selama bertahun-tahun ia selalu menyimpan perasaan itu sendiri...