1

13 6 0
                                    

"Ma,kita akan kerumah nenek kan?"tanyaku sambil menikmati angin dari jendela mobil.

"Iya sayang,nanti kau harus menurut perkataan nenek.setelah mama sama papa pulang dari luar negeri, kami pasti menjemputmu lagi."kata mamaku yang berada di dekat papa.

"Tidak lama kan ma?aku banyak kegiatan dengan teman- temanku.Terutama aku sedang melakukan kursus melukis."kataku dengan jujur.

Aku sudah tamat sekolah,dan tidak melanjutkan ke jenjang kuliah.Aku tidak tertarik,aku lebih tertarik dengan melukis.Aku bahkan melakukan kursus untuk melukis.Mama dan papa tidak keberatan, mereka hanya mengatakan terserah.Mereka telah sibuk dengan pekerjaannya.Sekarang mereka akan pergi ke luar negeri, terpaksa aku harus di titipkan kepada nenekku yang tinggal di desa.

Suasana desa jelas berbeda dengan kota.Banyak pohon pohonan yang berjajaran.Aku terkagum, rumah di desa tidak seperti rumah di kota yang bertingkat.Lebih banyak rumah kayu di sini daripada rumah batu.

Ini pertama kaliku datang ke sini.Aku bahkan tidak tau yang mana rumah nenekku.Hanya nenekku yang sering datang ke rumahku.

"Ana,itu nenek.Ayo,beri salam pada nenek."kata mama sambil menunjuk wanita paruh baya yang menghampiriku dengan senyuman.

"Wahh ana,kau sudah besar.sudah setinggi dengan ibumu, padahal kita baru lima tahun tidak bertemu."kata nenekku sambil tersenyum.

Oh iya nama nenekku adalah Lina.Dia sangat ramah dan penyayang.Dia adalah ibu dari mamaku.

"Nek,aku langsung masuk.mau istirahat."kataku yang tidak bisa menahan lelahku lagi.Seharian hanya duduk di mobil.

"Silahkan sayang."

Aku melangkahkan kakiku masuk ke teras rumah nenek.Aku melihat tetangga nenekku mengintip.Ketika dia melihatku,aku tersenyum padanya.Tetapi dia malah menutup pintu.Aku cukup terkejut.Aku pikir yang tinggal di desa sangat ramah, berbeda dengan orang kota.

Aku mengabaikan nya, mungkin dia belum mengenalku jadi sikapnya seperti itu.Aku langsung masuk dan berbaring di sofa.Sofa nenekku cukup empuk, sayang jika hanya di duduki saja.

Saat aku memejamkan mata, sekilas aku merasa seseorang duduk di depanku.Aku membuka mataku dan tidak melihat siapapun di sini.Bulu kudukku merinding,di tambah aku seperti mendengar bisikan.

"Pergi ke hutan."bisikan tersebut selalu terulang di telingaku.

"Hutan? dimana ada hutan?"tanyaku pada diriku sendiri yang kebingungan.

Aku baru datang sudah di suruh ke hutan.Aku merasa ada yang aneh dengan desa ini.Tidak seperti dengan kebanyakan desa pada umumnya.

"Ana kenapa kau berbaring di sofa? berbaring di kamar sanah."kata nenekku yang baru masuk.

"Sofanya empuk nek hhe."balas ana sambil terkekeh.

"Sayang,kau kan sudah janji akan menurut pada nenek."kata mamaku,akupun melangkah ke kamar.

Sebelum aku menutup pintu,aku mendengar percakapan mama dan nenek.Nenek seperti tidak setuju aku tinggal dengannya.

"Kenapa kau membawanya ke sini?apa tidak bisa ana kau titipkan pada mertuamu?"kata nenekku.

"Bukan mertuaku tidak mau ma, tetapi ana yang tidak mau.Dia memilih ke sini."

"Kau kan bisa bujuk dia, bagaimana jika terjadi apa² padanya?"

"Mama tenang saja,ana sudah janji akan menurut perkataan mama.Lagian aku tidak akan lama, setelah pekerjaanku selesai,aku langsung menjemput ana."kata mamaku yang terdengar memohon.

"Kita semua tau jika ana mempunyai Indra keenam, bagaimana jika dia di incar makhluk tak kasat mata?kau kan tau desa ini seperti apa."

Aku sama sekali tidak mengerti dengan perkataan nenekku.Memangnya desa ini seperti apa?Tanyaku.Aku mulai curiga ketika mendengar bisikan aneh yang menyuruhku ke hutan.Apa semua itu ada hubungannya?

"Ma,aku titip ana.Aku harus pulang sekarang.Katakan saja padanya,aku sudah pergi lebih dulu.Takut ketinggalan pesawat."

"Kenapa bukan kau yang memberitahunya?"

"Aku tidak mau menganggu tidur nya.Dia pasti capek."

"Kau yakin mau berangkat sekarang? tidak istirahat dulu?"

"Tidak sempat ma,aku hanya mengantar ana saja."kata mamaku kemudian pergi sambil melambaikan tangannya pada nenek.

Begitulah sikap mamaku, pekerjaan baginya lebih penting daripada diriku.Aku pernah menyesal di lahirkan di dunia ini,aku juga ingin merasakan kasih sayang dari orang tua,sama seperti anak lain.Itulah yang membuatku selalu menyendiri, disaat itu aku terkadang bisa bicara pada mahkluk tak kasat mata.

"Mama sudah pergi nek?"tanyaku,walau aku sudah tau jawabannya.

"Astaghfirullah.....Ana,kau membuat aku kaget."kata nenekku sambil memegang dadanya.

"Maaf, seharusnya aku permisi dulu."kataku menahan tawa.

"Sudah,nenek buatkan kamu teh dulu."kata nenek kemudian masuk ke dapur.

Aku berjalan ke luar,melihat sekeliling.Aku tidak sengaja melihat sosok seseorang yang berhenti di tengah jalan.Aku terus memperhatikan, pandangan ku tidak lepas darinya.Aku mulai kebingungan, orang tersebut tidak mau bergerak.Dan akupun menghampiri nya,takut dia kenapa-napa.

"Permisi,anda baik² saja?"tanyaku sambil menepuk pundaknya.

Dia tidak menjawab,aku semakin penasaran.

"Anda baik² saja?"tanyaku sekali lagi.

Tiba-tiba,dia menoleh padaku.Betapa kaget aku, melihat wajahnya.Dia bukan manusia.Mata putih yang terlihat mengerikan, ditambah bercak darah di wajahnya.

"Kau siapa?menjauh dariku."kataku sambil berjalan mundur, tetapi dia terus mengikutiku.

"Kau akan menjadi mangsaku."katanya dengan tersenyum mengerikan.

"Tidak,aku tidak akan membiarkannya."kataku sambil membaca ayat kursi.

Hantu tersebut tidak kenapa-napa walau aku membaca ayat kursi,dia tetap santai berjalan ke arahku.

"Kau tidak akan bisa mengusirku, manusia sepertimu sangat lemah.Kau akan menjadi milikku."katanya sambil memegang tanganku.

"Nenek, tolong aku......"teriakku sekencang mungkin.Berharap nenek mendengar nya.

Aku melihat pintu rumah tetangga terbuka,tetapi ketika melihatku, dia buru² masuk dan menutup pintu kembali.Apa yang terjadi?kenapa dia tidak mau menolongku?

Hantu tersebut menatapku dengan tajam.Aku merasa tubuhku lemah, mungkin hantu ini menghisap energiku.perlahan, penglihatan ku buram.Tetapi nenekku tiba² datang sambil menyiram dengan air pengusir hantu tersebut.

"Pergi kau,jangan ganggu cucuku."kata nenekku kemudian menyiram lagi sisa air di gelas.

"PANASS,AWAS KAU LINA.AKU AKAN DATANG KEMBALI."teriaknya kemudian berlari.

Aku merasa aneh, biasanya hantu langsung menghilang.Tetapi hantu ini, malah berlari seolah seperti manusia.

"Nek, hantu itu kenapa tidak menghilang?"tanyaku yang penasaran.

"Dia hantu, tetapi menggunakan tubuh manusia.Bisa dibilang setengah manusia, setengah hantu."

Aku merasa aneh, ternyata ada yang seperti itu di sini.Terutama si desa nenek.

"Ana,lain kali kalau kamu mau pergi bilang dulu sama nenek.Supaya kejadian ini tidak terulang lagi."kata nenek sambil mengandeng tanganku masuk ke rumah.

                            🦋🦋🦋

Kalo ada yang typo ataw kurang,bisa langsung komen yhh.
Jangan lupa kasih vote sama ikuti akun sya.
Sekian dan terimakasih.👋🏻

MISTERI DI DESA KUNO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang