penyambutan yang berakhir dengan buruk. mungkin?

4 0 0
                                    

Fairy godmother: aku fairy godmother. kepala sekolah
Mal: fairy godmother kepala sekolah?
Mal: seperti di Bibidi-bobidi-bu
Fairy godmother: Bibidi-bobidi benar!
Mal: ya aku selalu ingin tahu apa rasanya bagi Cinderella, saat kau muncul begitu saja, entah dari mana, dengan tongkat ajaib berkilau itu dan senyuman hangat. dan tongkat ajaib berkilau itu
Fairy godmother: itu sudah lama
Fairy godmother: kataku, jangan berfokus pada masa lalu, kau akan lewatkan masa depan!

Ben melangkah selangkah.

Ben: senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan kalian

Ryan yang mengalihkan pandangan karena bosan bacotan dari Ben.

Bion: hei dasar orang rendahan! kau tidak menghormati kakakku seorang calon raja

aku sangat kesal karena omongan bion yang tidak bisa di jaga.

Ben: dek, tenanglah jangan mengacaukan penyambutan tamu yang dari pulau tersesat itu
Ryan: heh! Emang gw rendahan! Kenapa? Gak suka, maju sini Lo! Dan ngapain lu atur-atur gw? Emangnya lu bisa ngatur hidup lu sendiri? kagak kan? jadi jangan ngatur gw dah, dasar cerewet
Bion: kau!!!!

Ryan: apa? gak suka? sini *sambil menantang bion*
Ben: dek, sudah, jangan berantem, kau lupa akan peringatan ayah? sekalinya kau mengamuk maka kau akan di suruh bertahan hidup sendiri
Mal: kak, sudah, jangan berantem, kau lupa dengan peringatan ibu yang cukup mengerikan itu?
Ryan dan bion: hm💢 *memalingkan wajah ke arah lain*

Ben: em, baiklah, kita lanjutkan pembicaraan yang tadi
Ben: aku Ben
Audrey: pangeran 1 Benjamin. sebentar lagi akan jadi raja

Ryan menguap karena ngantuk. Karena biasanya Ryan tidur pagi sampai hari sudah mau malam.

Bion: hei! kau tidak menghormati kakakku lagi!
Ryan: aku hanya ngantuk, emang gak boleh? gak ada peraturan kek gitu kan? ngapain marah? dasar i.d.i.o.t
Bion: kau!!!

tiba-tiba peliharaan ku keluar.

Fairy godmother: u-ular paling mematikan kenapa bisa ada disini!

Semua orang melihat kearah Ryan tanpa terkecuali Ben.

Ryan: hei, sudah ku bilang kan jangan keluar, masih aja ngeyel
Ryan: dia hanya peliharaan ku, kalau dia sampai keluar ya itu sangat bahaya, karena dia pikir pemiliknya merasa terancam, jadi awas-awas saja, dia gak segan-segan menggigit mu *sambil menunjuk bion*

aku menenangkan peliharaan ku dan akhirnya dia tenang dan masuk ke kantong.

Fairy godmother: ular itu akan segera di bunuh, kalau tidak akan membahayakan yang lain
Ryan: dih! enak aja bakar-bakar, kau kira hewan peliharaan ku itu barang gak guna gitu? enak kali kalau ngomong, ya kalau kau gak suka ya gak suka, gak usah sampai bakar kali💢
Mal: haduh kak, bukankah kau ingin cepat mengakhiri ini dengan baik? kenapa kau malah memperpanjangnya kak? *Dalam hatinya+cukup pusing gara-gara penyambutan yang cukup rumit ini*
Evie: kau menemukanku pangeran

Ryan yang masih dalam keadaan kesal, semakin kesal. Ben hanya tersenyum kepada Evie sekilas dan menatap kearah Ryan yang kesal.

Evie: ibuku seorang ratu. itu menjadikanku putri raja

aku menarik Evie.

Ryan: hei Evie, kau masih waras kan? Kalau masih waras buat apa kau goda orang sih, gak guna tau! Bikin gw tambah stress aja lu! *Menarik telinga Evie*
Evie: adudududuh! Sakit Ryan
Ryan: biarin, biar tau rasa kamu!

Ben tertawa terbahak-bahak karena perkataan ku. Audrey, Bion dan fairy godmother kaget melihat Ben tertawa terbahak-bahak karena Ryan. Biasanya Ben tertawa terbahak-bahak hanya orang tertentu saja, sedangkan Ryan yang termasuk orang luar biasa membuat Ben tertawa sampai terbahak-bahak begitu.

DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang