Bab《2》

2K 302 23
                                    

Duke Martino Van Larius, Duchess Yoslin dan Gerald mengantar Kaisar Hargies Tandio Fonteneus serta pangeran Albert sampai ke kereta kuda mereka.

"Sekali-kali lah kau main ke istana ke kaisaran, Martino"

Duke Martino tersenyum kecil. "Jika anda mengijinkan yang mulia"

"Ck! Haish.. jangan terlalu formal pada ku, kau sudah ku anggap sebagai adik ku sendiri"

Lalu tatapan nya beralih pada Gerald, ia tersenyum simpul dan di balas begitu pula oleh sang empu.

Gerald melirik Albert yang dari tadi menatap nya, dia pun tersenyum ramah.

Telinga Albert memerah, ia mengalihkan pandangan nya sembari berdecih.

"Ayah, aku masuk terlebih dulu"

Albert beranjak masuk ke dalam kereta kuda, Kaisar Hargies hanya bisa menggelengkan kepala.

"Kalau begitu aku permisi.."

Semua yang ada di sana membungkuk hormat, tak lama kereta kuda nya pun pergi dari sana.

"Huuuff~"

Brukk..

Helaan nafas keluar dari belah bibir mungil Gerald, setelah tadi dia langsung memasuki kamar dan merebahkan tubuh nya.

"Haa.. lelah sekali harus berpura-pura ramah dan baik"

[ Itu lah hidup tuan.. ]

Gerald mendelik pada Quatris yang sedang melayang di atas kepala nya.

"Tau apa kau tentang hidup? Kau saja tidak nyata"

[ Ugh.. sakit sekali every body ]

'Aneh', satu kata itu yang menggambarkan sistem Quatris di mata Gerald.

Tok.. tok.. tok..

Baru saja ingin terlelap Gerald terpaksa harus kembali sadar saat suara pintu mengintrupsi.

"Siapa?!"

"Ini ibunda sayang..."

Mendengar itu Gerald langsung bangkit dan membuka pintu kamar, ia menyuruh Duchess Yoslin untuk masuk.

"Ada apa ibunda?"

Duchess Yoslin tersenyum hangat, ia mengelus surai Gerald.

"Apa yang kamu katakan di taman belakang itu benar sayang?"

Gerald sedikit berfikir, sesaat kemudian ia pun mengetahui apa yang sedang di bahas wanita berusia lima puluhan tahun itu.

"Ahh.. ibunda mendengar nya?, iya itu benar. Aku memutuskan untuk tidak lagi mengejar pengeran Albert, aku sudah sadar"

"Maaf, dulu aku tidak pernah mendengarkan saran dari ibunda dan terus saja mengejar pria itu"

Duchess Yoslin menatap sang anak dengan senyum yang tak luntur dari wajah cantik nya.

Ia menghambur kan pelukan nya pada Gerald, Duchess Yoslin bersyukur dewa mengabulkan doa nya.

"Syukurlah nak.. iya Ibunda maafkan asalkan kamu berjanji tidak akan menyakiti diri mu sendiri atas nama cinta, kepada siapa pun itu. Mengerti?"

Gerald mengangguk dalam pelukan Duchess Yoslin, mereka tak sadar kalau ada seorang pria yang sedari tadi berdiri melihat mereka.

"Ekhem...! Apa aku tidak di ajak untuk berpelukan juga?"

Duchess Yoslin dan Gerald melepas pelukan mereka kemudian mengalihkan tatapan nya ke ambang pintu.

Di sana Duke Martino sedang bersender pada tembok sembari bersedekap dada.

BE A PRETTY ANTAGONIS || BL [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang