Sudah 5 hari sejak penyegelan Herobrine terjadi. Yang artinya, sudah 5 hari sejak kepergian Lia dari dunia. Tidak bisa, Calvin tidak bisa seperti ini terus. Setiap harinya dihantui dengan bayangan dari wajah Lia yang telah kehilangan nyawanya.
Calvin benar-benar berubah drastis. Seorang yang selalu bercanda tawa, menghabiskan hidup dengan kesenangan, kini sangat diam dan terasa gelap. Dia bahkan tidak repot-repot tersenyum dan menyapa Royal Knights lain yang selamat. Dia jauh lebih serius dari sebelumnya, bahkan tatapannya selalu sangat mematikan.
Tidak pernah ada hari dimana dia tidak memikirkan kekasihnya. Dia kadang menghibur dirinya sendiri. Bilang bahwa ini semua hanya imajinasinya, bahwa Lia masih ada. Pujaan hatinya masih bernapas di udara yang sama dengannya. Dia tau itu tidak benar, tapi dia begitu putus asa.
Dunianya seolah pecah perlahan. Dia menghabiskan hari-harinya membaca buku lama. Mempelajari ilmu sihir, hal yang bahkan bukan suatu hal yang dia minati. Dia kira dia hanya akan merasakan kehampaan hingga akhir hidupnya, tapi dia salah. Baru philosopher, terdengar seperti sebuah keajaiban ditelinga Calvin. Pemikiran tentang Lia yang bisa benar-benar hidup kembali mengambil ahli dirinya. Dia tau itu salah, tapi ketika seseorang hidup hanya untuk cinta? Apapun akan dia lakukan untuk mendapatkan itu.
Pikiran Calvin mulai tidak jelas. Dia mengajak Royal Knights lainnya untuk bergabung dan membangkitkan batu philosopher. Royal Knights pertama yang dia ajak, Nelson dan Henry, sama sekali tidak mempercayai mata mereka. Strategi Calvin terlihat sangat rapih. Mereka bukanlah orang sembarangan, mereka awalnya menolak, tapi Calvin terus meyakinkan mereka bahwa itu tidak apa. Bahwa ini semua demi kebaikan bersama, bahwa inilah yang Overworld butuhkan.
Sungguh, Calvin sangat berantakan. Dia merasa bahwa dirinya sendiri sangat sakit. Saat pertama kali mengambil nyawa orang lain, dia bahkan tidak tega melihat mayatnya. Tapi keyakinan bahwa Lia bisa hidup dengan batu yang ia incar itu membuatnya bersemangat. Melakukan hal-hal yang sangat tidak cocok dengan cara berpikirnya dulu.
Waktu demi waktu berlalu. Calvin bahkan tidak lagi merasa bersalah atas kematian warga yang dia ambil nyawanya. Melihat sihir di dalam batu Quartz memberikan sukaria kepadanya.
Mengetahui dengan menambahnya korban dari aksinya itu, maka semakin dekat juga dia dengan tujuan utamanya. Menghidupkan Lia.Merekrut Malik membuka lagi luka yang sudah lama ada didalam Calvin. Saat melihat pemuda bermata ruby itu, dia tidak pernah bisa melupakan kebencian yang dia miliki kepada Blane. Bagi Calvin, sang Diamond pertama itulah yang menghancurkan hidupnya, dan hidup para Royal Knights lain. Jika bukan karna dia terlalu gegabah, mungkin Calvin masih bisa bergandengan tangan dengan cinta hidupnya.
Tidak jarang Calvin bertanya pada dirinya sendiri: "Apa yang Lia pikirkan jika dia melihatku sekarang?" Alesia sering kali bilang bahwa Lia akan kecewa melihat Calvin yang sekarang. Seolah pria berambut merah itu bahkan menghiraukan ucapan Alesia.
Lia adalah bunga paling harum. Kapas paling lembut. Bahkan berlian paling bersinar bagi Calvin. Itu sebabnya, jika menghidupkannya berarti harus mengorbankan nyawa ratusan orang? Akan dia lakukan. Bahkan jika dia harus mengkhianati temannya, memanipulasi orang, berbohong? Akan dia lakukan.
Obsesi tidak pernah menjadi kata yang tepat bagi Calvin saat mendeskripsikan perasaannya terhadap Lia. Cinta, benar, itu hanya cinta. Setidaknya itulah yang dia yakini. Entah apa benar begitu, karena cinta yang dia anggap indah bahkan membutakan jalannya sekarang. Namun meski begitu, tak apa baginya. Jika untuk cinta itu, dia rela melihat semua hal lain hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hancur (Calvilia) | Viva Fantasy
FanfictionKetika seseorang hidup demi cinta, semua bisa ia lakukan ketika cinta itu diambil darinya. Calvin tau itu, faktanya, dia mengalaminya. [ Viva Fantasy Oneshoot ]