Disela break dari jam kerjanya jane memilih untuk pergi rooftop ditemani dengan segelas kopi hitam pekat di tangannya
Flashback
Hari itu pulang sekolah jane melihat lisa tengah berjalan dengan tatapan yang fokus pada buku di tangannya, yah lisa memang sangat pandai di mata pelajaran matematika sejauh ini belum ada yang bisa mengalahkannya dalam mata pelajaran itu itulah yang membuatnya mendapat kesempatan untuk mewakili sekolah untuk perlombaan di kota
-Bahkan saat dia membaca buku dengan agak stres tetap membuat ku jatuh cinta oh my good-Batin Jane dengan tatapan yang tidak lepas pada lisa
Untuk sejenak jane hanya menatap lisa ditempatnya sebelum akhirnya ia menghampiri lisa
"Hey lisa aku dengar kamu akan menjadi perwakilan sekolah untuk perlombaan matematika"-Ucap Jane sembari mensejajarkan langkah jalan dengan gadis di sampingnya
"Jangan menganggu ku Ruby! Aku perlu penghargaan ini"-Jawab Lisa
"Aku tidak lisa, aku tidak menganggu oke"-Bantah Jane mengangkat kedua tangannya keatas
"Kehadiran mu mengganggu ku Ruby"-Teriak lisa dengan kesal
"Kamu mudah sekali emosi pada ku lisa aku salah apa"-Tanya jane menatap lisa heran sedangkan gadis di sampingnya hanya bisa mendengus kesal
"Karena wajah mu, tingkah mu, apapun pokonya semuanya membuat ku kesal"
"Kesal? Haissst aku tidak mengerti jalan pikiran mu, semuanya tidak tertebak"-Keluh Jane
"Ck sana jauh - jauhh!!!"-Usir lisa sembari berusaha mendorong bahu jane
"Kita pulang bersama oke, aku akan pergi setelah kamu sampai dengan selamat di rumah mu"-Final Jane dengan tegas tangannya memaksa menggenggam tangan lisa
Lisa hanya bisa pasrah dengan tingkah jane yang selalu pemaksa, menyebalkan
"Lisa pekan depan setelah selesai lomba ikut dengan ku ya"-Ajak jane disela jalan mereka
"Kemana"
"Tempat ini agak spesial dan aku bisa yakin kamu akan suka dengan tempatnya"-Ucap jane dengan senyum misterius di wajahnya yang membuat lisa jengah tingkah nya itu semakin lama lisa semakin muak untuk melihat wajah laki - laki di sampingnya
"Ini bagian perangkap mu lagikan?!!"-Tuduh lisa sembari memicingkan matanya dengan tajam
"Hey aku pria baik sayang ku yang ditakdirkan menjadi jodoh mu bagaimana mungkin aku membuat perangkap untuk mu baby"-Bisik jane dengan suara agak seksi di telinga lisa seperti suara penggoda yang murahan
"Sudah berapa banyak korban mu Ruby"
"Satu, kamu"
"Tidak sudi menjadi korban mu Ruby!!!"-Teriak lisa sembari menyentakkan tangannya yang di genggam jane membuat jane terkekeh
Lisa tanpa basa basi mempercepat langkahnya yang membuat kekehan jane semakin terdengar
"Huuuuu tapi kamu terjebak dengan ku lisa, selamanyaa!"-Ucap jane dengan lantang sembari menyusul lisa yang sudah jalan di depannya
"Sialan Ruby berisikkkkk"-Kesal lisa, jadi begitu jane sudah disampingnya lisa terus memukuli jane dengan buku yang ada di tangannya
"Ini simulasi sebelum kita nikah supaya aku terbiasa jadi babu, samsak, dan kesayangan kamu"-Goda jane yang membuat lisa makin kesal bisa di lihat dari wajahnya yang kian memerah karena marah