Atas nama Alfiya Ahmad

26 3 4
                                    

Ting tong..

" siapa ni dateng pagi-pagi gini." Seorang gadis berhijab hitam langsung menuju ke pintu depan hendak membukakan pintunya.

"Assalammu'alaikum." Sapa seorang wanita yang terlihat lebih dewasa darinya.

"Wa'alaikumussalam , ada keperluan apa ya?." tanya gadis itu dengan sopan.
" saya datang kesini ingin berjumpa dengan alfiya ahmad , apa dia ada disini ?."
Gadis berhijab hitam itu menatap bingung kearah si wanita sambil memperhatikan wanita itu dari atas sampai bawah.

" kak alfiya ada , tunggu sebentar saya panggilin."

Gadis itu langsung menuju ke dapur mencari alfiya.
" kak , ada yang nyariin tuh."
Alfiya yang sedang memasak mengerutkan dahinya sembari menunjuk dirinya sendiri.

" Aku ?? siapa?."
" Aku juga nggak tau." gadis itu menggeleng perlahan.

Alfiya langsung mencuci tangannya dan menuju ke ruang tamu.
Disana alfiya melihat seorang wanita dengan rambut tergerai sudah duduk rapi di sofa tamu itu sambil membaca beberapa lembaran yang ada didalam map- map yang dibawa oleh wanita itu, Alfiya pun duduk dihadapan wanita itu.

" Saya alfiya , ada apa ya?."
" perkenalkan , saya arumi , notaris sekaligus advocat dari ibu yang bernama aliana rati."  ucapnya sambil menjulurkan tangannya kepada alfiya.

"Aliana rati kan mamanya aliya." Batin alfiya sambil menjabat tangan wanita itu.

Dibalik tembok ada aliya yang juga ikut mendengarkan pembicaraan mereka.

" kok ada nama mama aku ya , kalau emang notaris nya mama kenapa perlunya sama kak alfiya bukannya aku ?." Batin aliya bingung.

" kedatangan saya kesini hanya ingin menyampaikan pesan dan amanah dari ibu aliana dan kebetulan kedua hal itu tertuju atas nama kamu, alfiya ahmad ."

 alfiya terdiam sejenak lalu mengeluarkan suara.

" Maaf bu , tapi kan anak nya bu aliana itu aliya bukan saya , harus nya ibu jumpain aliya karna itu amanah dari bu aliana."

Arumi pun mengeluarkan berkas- berkas itu satu persatu untuk ditunjukkan kepada alfiya.

" Disini tertera dengan sangat jelas nama kamu." arumi menunjukkan berkas yang tertulis atas namanya. alfiya menoleh kearah yang ditunjuk oleh arumi dan memang benar tertera namany disana.

" karna itu saya nggak bisa ubah seenaknya , mungkin bu aliana punya alasan tertentu menyerahkan ini untuk kamu , tapi untuk alasannya saya juga tidak tau. nggak cuma itu , bu aliana juga mengalihkan penanggung jawab perusahaan atas nama kamu."

Baik alfiya maupun aliya keduanya sama-sama terkejut dan reflek membesarkan mata mereka.

" mama ngalihin perusahaan ke kak alfiya ? Kok aku jadi bingung ya." Gumam aliya yang masih bertahan dengan kerutan di dahinya.

" saya..saya nggak bisa terima ini bu , saya nggak bisa bertanggung jawab , alihin ajha ke anaknya , atau...

" maaf tapi ini amanah nya bu aliana dan saya tidak berhak untuk ngubah semua ini . sebaiknya kamu terima ajha dan silahkan tanda tangani berkasnya." arumi menyerahkan berkas-berkas yang harus ditanda tangani oleh alfiya.

gadis cantik itu terlihat ragu menerima semua berkas yang diserahkan oleh arumi , rasa bingung dan tak tau apa-apa semua berpadu menjadi satu. bagaimana mungkin ia harus menerima tanggung jawab sebesar itu dari seorang ibu yang anaknya saat ini sedang bersamanya. ia merasa tak pantas.

" terima ajha kak , mungkin emang mama lebih percaya nya ke kamu dibandingkan aku ." aliya tiba-tiba muncul dan menyatakan argumen nya untuk meyakinkan alfiya agar menerima semua itu.

ENDED..Where stories live. Discover now