2 - E&Z

8 1 0
                                    

Jangan lupa tekan bintang!!

~Happy reading!!❤️💅

Seorang gadis yang sedang menunggu di depan gerbang, dengan semua amarah yang ia pendam dari tadi, targetnya belum datang dari tadi, padahal amarah Zea sudah berada di ujung.

"Ze, duluan ya." pamit salah satu siswa yang sekelas dengan Zea.

Zea hanya mengangguk sebagai jawaban. "Dia siapa anjirt? Gue ga kenal." gumam Zea.

"Zeaaaaa!!" teriakan yang berasal dari belakang membuat Zea sontak terkejut.

Laki-laki itu menatap Zea lama, ada yang beda dengan gadis itu, tidak seperti biasanya, apakah Eza masih ingat dengan kata-kata Zea yang tadi ia ucapkan?

Zea memukul-mukul lengan kekar milik Eza membuat Eza meringis kesakitan dan berusaha menghindari pukulan maut dari Zea.

"Gue ga suka kalau lo buat onar di sekolah!!" marah Zea.

Membuat Eza terdiam melihat Zea yang sedang marah itu. "Gue ga sengaja ketahuan sama guru, Ze." ucap Eza lembut.

"Tetap aja, gue ga suka lo kayak gitu, Za!" ucap Zea menaikan nada bicaranya.

"Gue tahu lo ngerokok, tapi setidaknya lo ga ketahuan sama guru." Zea mengambil nafasnya. "Gue ga suka!"

Eza menatap Zea tajam, ia senyum-senyum sendiri dengan marahnya Zea, ia suka kalau Zea ngelarang dirinya.

"Emang kenapa? Yang tanggung hukuman juga gue, bukan lo." jawab Eza sedikit menaikan nadanya.

"Gue ga suka lo kayak gitu, Za! Lo ngerti ga si?"

"Kenapa lo larang gue? Lo bukan siapa-siapa gue, Ze!!" ucap Eza menaikan nada bicaranya.

"Gue ga suka, lo larang gue buat ngelakuin hal yang gue suka!" lanjut Eza dengan nafas yang terengah-rengah karena emosi.

Zea hanya melongo, ga seperti biasanya Eza semarah ini kepadanya, biasanya Eza selalu membalasnya dengan lembut ketika Zea melarangnya.

"Huhh, gue lupa." ucap Zea, lalu pergi meninggalkan Eza.

Eza pun menyusul Zea, Eza tahu kalau ia salah berbicara terhadapnya. "Ze, bukan gitu maksud gue, Ze." panggil Eza sepanjang jalan, tapi Zea tidak memperdulikan itu.

"Dengerin gue, Ze!" panggil Eza lagi, ia berhasil menggenggam tangan Zea.

"Lepas bego! Gue bukan siapa-siapa lo!" jawab Zea marah.

Eza menghadang Zea di depan. "Bukan gitu maksud gue, Ze."

"Minggir! Kita ga kenal!" nyolot Zea, ia masih marah sama Eza, bisa bisanya Eza tidak menganggapnya sebagai teman, apalagi calon istri.

"Ze." panggil Eza lembut.

"Kita ga kenal, gue bukan teman lo lagi!" marah Zea.

Eza menangkup pipi gembul milik Zea. "Zea, maa-" kalimat Eza terpotong karena dengan cepat Zea menepis tangan Eza.

"Apa? Lo mau bilang maaf? Ga usah! Kita ga kenal!" masih saja seperti itu, andai Eza tidak mengucapkan kalimat itu.

"Allea Zeanna, lo itu calon istri gue."

Seketika keduanya terdiam, menatap satu sama lain, dari matanya Eza benar-benar sangat menyesal telah mengatakan itu. "Maaf Ze." lirih Eza dengan lembut.

Zea masih menatap mata Eza dengan tajam. "Cepat! Anterin gue pulang!" pinta Zea ngegas.

(◡ ω ◡)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

E & ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang