05

1K 142 4
                                    

“Babe, ayo buru udah dari tadi bel pulangnya. kamu ngerjain apa sih.”

Hanbin sedari tadi menunggu Zhang Hao keluar dari kelas, tapi pemuda itu tidak kunjung keluar.

Akhirnya dengan tidak sabar Hanbin berteriak dari luar memanggil nama Zhang Hao.

“Pulang aja, Aku nanti pulang naik gojek.”

Jawab Zhang Hao dari dalam ikut berteriak tanpa sedikitpun memunculkan diri.

Sebenernya Zhang Hao masih merasa canggung dengan kejadian tadi, jadi dirinya mencoba menghindari Hanbin, tapi sialnya pemuda itu malah menunggu nya dari luar kelas.

Mendengar itu Hanbin masuk ke dalam kelas Zhang Hao tidak peduli beberapa teman sekelas Zhang Hao yang masih berada di kelas dan menatap ke arahnya.

Berbeda dengan Zhang Hao yang menghindari Hanbin agar tidak canggung, Hanbin malah ingin menghabiskan waktunya seharian dengan sahabatnya supaya rasa canggung akibat kejadian tadi cepat menghilang.

Hanbin memegang pinggang Zhang Hao membawanya keluar dari sana.

---

“Haduhh, maksa banget sih bin.”

Ucap Zhang Hao yang sekarang dirinya sudah berada di mobil Hanbin duduk di sebelah pemuda itu.

“Gausah bawel, kali ini lo mau kemana? Bebas deh nanti gua yang traktir.”

Untuk kali ini Hanbin tidak masalah uang nya dihabiskan kembali oleh sahabatnya.

“Ga bin, langsung anter gua pulang aja.”

Sungguh Zhang Hao masih sangat malu untuk hanya berdekatan dengan Hanbin.

“Lo kenapa sih Hao? Sumpah apapun yang lo minta gua beliin dah.”

Zhang Hao kembali menggeleng, memalingkan wajahnya ke jendela supaya tidak melihat Hanbin.

Yang dilakukan Sung Hanbin setelah itu membuat Zhang Hao semakin berdebar.

Pasalnya Hanbin menghadapkan muka Zhang Hao untuk menatapnya.

“Hao please gua minta maaf soal tadi mungkin bikin lo risih, tapi kalo lo ngejauhin gua kaya gini, gua gabakal bisa tahan.”

Ucap Hanbin sambil menatap dalam wajah manis milik sahabatnya.

Yang dikatakan oleh Hanbin semuanya benar karena dirinya dari awal memang selalu bersama dengan Zhang Hao.

Menghabiskan waktu dengan Zhang Hao sampai tidak mempunyai waktu untuk berpacaran, dirinya sangat memprioritaskan Zhang Hao.

Bahkan disaat dirinya dekat dengan seseorang pasti orang yang dekat dengan Hanbin tidak tahan untuk bersamanya, karena disaat harus date pun Hanbin bisa membatalkan date itu hanya karena Zhang Hao, entah saat Zhang Hao meminta dijemput bahkan hanya sekedar bermain semuanya dituruti oleh Hanbin.

Entah Hanbin selalu memprioritaskan sahabatnya itu, atau mungkin dirinya menyukai Zhang Hao?

Ah tidak mungkin, dirinya tidak mungkin suka dengan sahabatnya sendiri pasti itu hanya sekedar perasaan nyaman sesama sahabat dan naluri untuk selalu menjaga sahabatnya.

Ya hal itu sering berada dipikirin Hanbin, tapi Hanbin selalu menepis semua pikiran itu.

“Eum, gua beneran males bin buat pergi, lo main aja deh di rumah gua kalo engga.”

Hanbin akhirnya tersenyum mendengar jawaban pemuda manis itu setelah cukup lama menunggu jawaban Zhang Hao.

“Siap pacar ku.”

Zhang Hao mendelik dan memanyunkan bibirnya, jika saja Hanbin tidak menyetir pasti dirinya sudah akan memukuli pemuda di sebelahnya karena membuatnya berdegup kencang hari ini.

...

Boyfriend? ; 𝗕𝗜𝗡𝗛𝗔𝗢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang