BAB 1 ( NIKAH? )

239 9 0
                                    

" Emang siapa,sih yang bisa luluhin hati gue sampai gue ajak nikah? "

~ Dava ~

" Zeeva! "

Suara teriakan seseorang hampir masuk ke dalam mimpi mimpi Zeeva. Kanara Vanazuela. Ia adalah kakak sepupu Zeeva yang merupakan anak dari kakak ayahnya Zeeva. Setelah insiden 2 tahun yang lalu, Zeeva hidup hampir bergantungan pada keluarga pamannya itu.

Karena teriakan tadi cukup membuat Zeeva kaget, dia pun terbangun dan melihat Kanara di samping ranjangnya dengan raut wajah khawatir yang diperlihatkannya.

" Kakak? " Zeeva mencoba bangun.
" Tidur aja. Lo enggak apa-apa,kan? Badan lo panas waktu gue kesini. Tapi sekarang udah mendingan. Gue udah ingatin berkali-kali,kan buat istirahat? "

Melihat Kanara yang sedang marah, Zeeva dengan wajahnya polosnya itu memeluk Kanara dengan erat.

" Padahal gue udah waspada kalo lo bakal manja beginian. Pasti ada maunya. " Kanara mengelus kepala Zeeva. " Gue udah bilang ke dosen lo kalo lo sakit hari ini. Zeeva, ayo tinggal di rumah gue. Gue takut lo kenapa-kenapa. "
" Zeeva enggak mau. Zeeva lebih nyaman di sini dan Zeeva pasti bisa jaga diri. Jadi, jangan khawatir. "

Kanara melepaskan pelukannya, menyentuh kedua pipi Zeeva dan mencium keningnya. Kanara benar-benar tidak ingin lanjutkan pembicaraan apalagi memaksa Zeeva untuk tinggal di rumahnya.

" Ngomong-ngomong, kakak gak ke kampus? "
" Enggak,males. Maunya jagain lo disini sampai sembuh. "
" Zeeva bukan pacar kakak,loh yang bisa kakak perhatiin terus-terusan. " Kata Zeeva lalu Kanara menepis tangannya.
" Ih, ngaco lo! "

***

Jam telah menunjukkan pukul 09.10 WIB. Matahari yang tadinya hanya memancarkan cahaya kini telah naik menerangi setengah bentuk bumi. Bahkan disaat terang seperti ini, tampak seorang laki-laki muda nan tampan berparas Amerika ini sedikitpun tidak bergerak dalam tidurnya.

Tak lama kemudian, pintu kamar pria itu terbuka memperlihatkan seorang wanita setengah baya yang berpakaian rapi layaknya orang kaya. Ketika wanita itu masuk, hal pertama yang paling mengejutkan adalah saat melihat betapa kotornya kamar putranya yang satu itu. Memang lelah rasanya selalu menasehati seorang anak, bahkan yang dia lihat saat ini bukan hanya sampah di lantai, melainkan buku, celana, baju,dasi dan banyak lagi.

Wanita itu menggepalkan kedua tangannya karena geram dan dia pun menghampiri putranya dan menjewer nya sekeras mungkin.

" Bagus kamu,ya? Udah pulang telat, bangun telat, mau jadi apa kamu? " Bentak wanita itu.
" Aduh,aduh,aduh!! Mama sakit,ma. Ma, lepasin! "

Mendengar rintihan putranya, mama melepas jeweran itu dan berkacak pinggang di hadapan anaknya yang sedang mengusap kuping dengan kedua mata yang masih tertutup.

" Sebentar lagi,kan mau masuk kampus. Bisa-bisanya kamu tidur! Udah telanjang dada begituan. Mau pamer kamu kalau punya badan bagus? " Ngomel.
" Panas,ma gak tahan. Lupa hidupin AC soalnya. Seharusnya mama bangga,dong punya anak sispack begini. Udah, ah, capek! "
" Capek kamu bilang? Mulai sekarang mama larang kamu pergi ke bar lagi! "

Seketika mata pria itu yang tadinya tertutup kini terbuka lebar setelah arwahnya kembali bersatu dengan tubuhnya. Ya,dia kaget mendengar larangan ibunya.

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang