Sasunaru, Sasusaku, yaoi, bl, omega.
Ekspresi wajah yang tenang, duduk dengan tegap dan elegan, pakaian dan semua milineris yang dia gunakan ditubuhnya yang terlihat tidak murah, menambah aura 'indah' dari dirinya. Sipirang melirik sebentar kearah HP miliknya mendengar deringan kecil pertanda pesan masuk dari sana, meraih benda pipih itu Naruto membaca sebentar pesan yang baru saja dia dapat.
Tertera nama Tante Mikoto dilayar sebagai sipengirim pesan, 'nak naru, kapan jadi datang ke rumah? mama udah kangen pengen ketemu sama kamu, atau kita keluar belanja-belanja?'
Tersenyum kecil, Naruto terlihat mengetik sesuatu dilayar, membalas pesan dari 'calon mertuanya'.
'kapan mama ada waktu aja, kita pergi belanja aku mau nyari baju untuk kuliah juga....'
'oke kalau gitu, besok kita belanja-belanja, tapi naru jemput mama di rumah ya.....'
Menghela nafas, senyum jenaka tak luntur sedikitpun dari bibir naruto bahkan menjadi makin lebar. Kentara sekali nyonya Uchiha mau Naruto mampir kekediaman Uchiha bagaimanapun caranya.
Seminggu sudah sejak hari pertemuan keluarga antara Uchiha dan Uzumaki dilaksanakan, baik nyonya Uchiha maupun Tuan Uchiha juga kakak laki-laki sasuke sangat gencar membuatkan rencana untuk mendekatkan Naruto dengan Sasuke, memaksa mereka berdua untuk berkencan setiap malam minggu yang berujung gagal karena alasan sakit oleh Sasuke dikencan pertama mereka yang harusnya dilakukan mulai kemarin malam.
Masih Naruto ingat bagaimana Nyonya Uchiha dimalam kemarin menelpon Naruto dengan suara menyesal, memberitahukan Sasuke mendadak sakit kepala sampai tidak bisa melakukan kencannya.
Naruto sendiri, yang notabene tidak terlalu mementingkan hal itupun tentu saja menyetujui pembatalan kencan tanpa marah ataupun kecewa, bukannya dengan batal keluar rumah dia bisa menghabiskan waktunya dirumah saja sambil menonton film? tidak ada yang dirugikan bukan?
Menyeringai tipis, tentu Sasuke tidak bisa lagi menunda kencan mereka untuk kedua kalinya bukan? bisa dibaca dengan jelas dia takut pada orang tuanya padahal Naruto sendiri sudah memberitahunya untuk langsung protes saja pada orang tua mereka bila keberatan dengan perjodohan ini.
Sudahlah, untuk apa dia masih larut dan memikirkan seseorang yang tidak penting, beranjak dari duduknya Naruto menunggu sebentar sampai seorang pelayan datang membawa tagihan makanannya, memberikan wanita itu kartu untuk membayar, tak lupa sipirang juga membalas ucapan terimakasih pelayan wanita itu dengan senyumannya.
Berjalan menjauhi meja yang sedari tadi dia tempati, Naruto benar-benar tidak peduli dan jujur saja terlalu terbiasa dengan beberapa pasang mata yang mengarah padanya sedari tadi, sejak awal dia masuk kerestoran ini dan duduk sendirian menikmati makan siangnya banyak alpha maupun beta menatap kagum kearahnya juga tak lupa tatapan iri dari omega seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
milikku || sasunaru
RomanceHidup Sasuke harusnya masih baik-baik saja nadai saja orang itu tidak datang, Sakura kekasih Sasuke harusnya tidak akan semarah ini karena sosok pirang itu, omega yang di jodohkan oleh orang tuanya yang tak lain adalah teman masa kecilnya, tidakkah...