Kemboja di sambut halus sekilas penglipur,
Persih suri menapak khayal kosong hakikat,
Seolah bayu sedang memahami desirnya cebisan daun,
Oh, ku tersedar ku hanya musafir berhembuskan angin.Tempayan terkupas benangnya kerna isi jarum,
Kail dipinggir rayunya sang nelayan,
Ingin ku putus runut bagai doa Wali Sufi,
Sampai hajat tuan ke andam karam terkabul.Kembali tawarikh takdirnya masih tersimpul,
Musafirku di perhentian lukah yang sama,
Yang dahulunya kail dipinggir sekerat jemu,
Menafi bait rangkap diganti hikayat menegah.Ibrah dalam fitrah,
Musafir catat dilampir,
Musafir ibrah dari gelagat makhluk.
