Laki-laki itu sangat imut dan manis, dia memiliki tubuh yang kecil dan ramping dengan kulit putih mulus layaknya seorang wanita. wajah nya tidak tampan justru cenderung cantik, dengan mata sabit dan bibir plum yang merona. Dia bernama Park Jimin yang merupakan anak dari seorang konglomerat pemilik Park.Corp orang no 2 terkaya di Korea.
Pagi itu seperti biasa Jimin dijemput oleh sahabatnya untuk pergi ke kampus bersama, seorang namja pemilik deep voice dengan senyum kotak nya. Dia bernama Taehyung, anak dari pemilik Kim.Corp yg merupakan orang terkaya no 1 di Korea. Mereka sudah menjadi sahabat sejak masih bayi, saling menjaga dan menyayangi layaknya saudara.
"Pagi Jim... Kenapa tu muka dah di tekuk 12 aja."
"Diem Tae, gue lagi badmood nih. Udah buruan jalan keburu macet nih!" Jimin masuk ke mobil dan langsung bersandar sambil menutup matanya dengan topi nya.
Taehyung melihat sahabatnya begitu langsung melajukan mobilnya, sambil sesekali melirik kearah Jimin yg sepertinya sudah hampir terlelap.
"Jim... Lo kenapa sih? Cerita lah" Jimin masih tak bergeming
"Gue tau Lo belum tidur Jim!"Namun lagi-lagi Jimin hanya diam tanpa suara, hal ini membuat taehyung kesal dia langsung menepikan mobilnya dan mengambil topi yg menutup wajah Jimin.
Tapi saat di lihat nya Jimin sedang memejamkan mata namun dengan air mata yg mengalir, dia sangat kaget lalu mengangkat tubuh Jimin ke pangkuan nya. Jimin masih setia menutup matanya, tubuh nya sedikit bergetar menahan Isak tangis."Jim, are you okay?" Lalu menarik tubuh Jimin ke pelukan nya dan mengelus-elus lembut punggung nya. Perlahan Isak tangis Jimin pun terdengar, Taehyung mempertahankan posisi nya begitu sampai 20 menit berlalu. Setelah dirasa tubuh itu tidak lagi bergetar hebat dan Isak tangis tak lagi terdengar, dia melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang tersisa di pipinya.
"Chimmy..." Mendengar panggilan itu Jimin perlahan membuka matanya dan menatap sendu wajah sahabatnya.
"Chim... Udah nangis nya? (Jimin mengangguk) Kamu percaya tae-tae kan? Ada apa mau cerita?" Ucap taehyung sambil mengusap tangan Jimin lembut.
Jimin menghembuskan nafasnya nya perlahan sambil melirik taehyung yg menatap penuh perhatian.
"Haraboji Tae, dia gak bolehin aku buat kuliah di Paris. Padahal kamu tau kan disana ada university dance terbaik. Aku suka menari, lagipula aku sudah dewasa dan bisa mandiri. Haraboji mau aku langsung ambil alih perusahaan setelah lulus nanti. Kalo gitu kenapa aku di bolehkan kuliah seni, kalo Ujung-ujungnya aku tetap harus pegang perusahaan itu? Mereka egois Tae, chim gk mau pegang perusahaan.... Hiks..hiks.. aa-aku... Hiks.. mmau.. jadi idol...taee...hiks..
Taehyung mengusap air matanya dan menangkup wajah Jimin yg sembab.
"Chim, kamu tau kan aku masuk manajemen akuntansi buat apa?"
"Buat jadi penerus perusahaan..."
"Betul, itu betul... Tapi masih ada alasan lain, kamu ingat apa janji aku waktu ulang tahun kamu yg ke 7 aku ada bilang apa sebagai janji soulmate kita?"
"Kamu akan meletakkan kebahagiaanku diatas segalanya, dan berusaha memberikan kebebasan ku dari segala tanggung jawab turun menurun yg mengikat ku hingga aku menikah"
"Tuh tau, itu tujuannya aku masuk akutansi manajemen. Aku akan membuat diriku layak untuk bisa mendampingi kamu sebagai soulmate sekaligus pasangan hidup. Memberikan kebebasan dan kebahagiaan kamu untuk menentukan jalan hidup mu, meski kamu tau aku suka musik bukan?" Taehyung menatap dalam mata indah jimin, lalu tangannya mengusap pipi nya.
"Tae... Kamu emang sahabat terbaik ku, kamu janji kan gk akan tinggalkan aku?" Menunjukkan puppy eyes nya
Tae tersenyum lebar, "enggak akan, aku akan selalu ada buat kamu. Tapi emang kamu mau nikah sama aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Death
RomancePark Jimin telah mati, dan kalian yang sudah membunuh nya!! di depan mu tinggal Jimin seorang.