Chap ∅.1 : Menyegel

110 7 1
                                    

' Jadi apa yang harus dilakukan? Semua ditanggung olehnya. Dia, hanya dialah yang menjadi kunci jawaban agar dunia kembali pada takdirnya. '

.

Di keheningan yang damai pada Wilmer palace, Antasena Wilmer. Putra tertua dari tujuh bersaudara yang mewariskan tahta sang ayah sebagai jenderal besar yang mempunyai kedudukan tinggi dan di segani seluruh petinggi militer. Tak hanya marga namun kecerdasan dan kepemimpinannya yang sukses benar-benar menurun dari sang ayah. Tak heran kedua putranya kembarnya begitu menurunkan gennya, tinggal menunggu giliran para cucu yang membuktikannya..

' Srek . .

"Seonsaengnim, 3 pekan lagi akan ada pelatihan untuk para junior dan menentukan divisi mereka. Maka dari itu anda wajib hadir di dalam rapat ini seonsaenim."

Felix Christopher, adalah archduchess dari Wilmer palace. Hanya dirinyalah yang selalu menemani sang jenderal dalam keheningan Wilmer palace. Disaat kedua putranya berumah tangga dan membangun keluarga, Wilmer palace benar-benar hening. Terkecuali diakhir tahun Wilmer palace benar-benar ramai dengan kedatangan para cucu.

"Bagaimana dengan kabar para Halfblood, archduchess?" Tanyanya yang masih setia menatap kertas-kertas laporan para militer angkatan darat.

Dengan penuh kesabaran Felix menjawab pertanyaan sang tuan. Dia tahu bahwa sang tuan dalam mode berkerja memang terasa lebih menyebalkan, jika diberi pernyataan maka akan dijawab oleh pertanyaan yang tak menyangkut topik, "Haah.. sejauh ini yang terdata menjadi junior baru Halfblood iblis, seonsaenim."

Mendengar itu Sena mengangguk-angguk saja, walau sejujurnya dia sudah tau fakta itu. Melihat ekspresi sang tuan hanya sebatas mengangguk Felix hanya bisa berdecak pelan sembari memalingkan wajahnya. Namun hal itu sebenarnya tak luput dari Sena yang jelas-jelas matanya karna dia vampir pureblood. Sena hanya bisa terkekeh pelan sambil memberi perintah pada Felix agar sang archduchess tidak terlalu badmood karna bawaan bayinya.

"Archduchess, tolong buatkan aku secangkir teh."

Dengan anggukan lesu Felix segera menuju dapur Wilmer dan membuat pesanan sang tuan, tentu sebelumnya dengan sedikit menunduk hormat sembari memegang perutnya yang buncit berisi kehidupan pewaris marga Christopher.

Tak lama setelah sang archduchess keluar dari ruang kerjanya, terdengar suara nyaring telepon yang berada disamping kanan meja kerja. Tanpa berlama-lama Sena mengangkatnya.. "Ya."

'Salam hormat yang mulia, moongoddess memberkati anda..'

Terpaku sejenak dirinya menyadari telepon yang di dapat berasal dari kastil sang putra kembar pertama. Ntah mengapa firasatnya mengatakan ada hal buruk terjadi, "Katakan ada apa sebenarnya? Aku tau firasatku tak pernah meleset."

'A-anu.. eum y-yang mulia, pangeran Gion diseret paksa oleh para petinggi negara men-

' BRAK !

"KENAPA TIDAK KALIAN TAHAN!!? Oh, Moongoddess! APA YANG- ugh apa Arkana mencari prajurit dipasar? MANA RASA TANGGUNG JAWAB BESAR KALIAN UNTUK MELINDUNGI CUCUKU HAH!!? Ini bukan terlihat mahal atau tidak, TAPI INI BERHARGA! HARTA KITA!!"

Benar-benar membuatnya muak, inilah mengapa Sena selalu memperingatkan Putra sulungnya untuk selalu memperketat penjagaan kastil dan memilih dengan benar prajuritnya. Tidak, ntah ini salah sang putra yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau salah dirinya yang tidak mengomeli sang putra hingga menurut padanya.

"Haah.. sudah disampaikan pada Arkana dan Azellion?" Dengan menghembuskan nafas berat Sena mencoba menenangkan diri sembari memijat pangkal hidungnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heroes - (Bloody City)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang