Episode 1 (Pertengkaran)

4 1 0
                                    


Enjoy...

q(❂‿❂)p

Siswa dan siswi berhamburan menuju aula SMA GARUDA. Aula utama sangatlah jauh dari kelas mereka apalagi kelas Lidya di kelas 12 E yang berada di paling ujung.

"Ck, " Lidya berdecak kesal dengan keringat yang membasahi ketiaknya. "Gila, gue di suruh jalan ke aula utama" dengusnya mulai lelah.

"Enggak cuma lo doang kali Lid, kita juga sama jalan kaki. Lo pikir kita pada terbang apa" sela Soraya di sampingnya.

Lidya tambah mendengus saat mendengar suara Soraya.

"Gendong gue kenapa Ya," pintanya pada Soraya.

"Gila aja lo nyuruh gue gendong elo, ngaca kenapa Neng tubuh kayak tower minta gendong sama kecebong kayak gue! " seloroh Soraya dengan mendengus jengkel karena tidak secara langsung dirinya merasa pendek dari Lidya.

Postur tubuh Lidya paling tinggi di antara murid perempuan lain di kelasnya, 170cm. Karena rata rata murid perempuan di sana memiliki ukuran tubuh 151 sampai 167 paling tinggi.

Seorang anak laki-laki melihat kedatangan Lidya dan kawan-kawannya. Laki-laki itu kemudian tersenyum miring.

"Jul, sapa gih. Di suruh Pak Wawan" Dino memberikan mic pada anak laki-laki yang bernama Julian, selaku ketua OSIS untuk menyapa semua murid.

"Selamat siang teman teman semuanya... " sambut Julian dengan suara merdunya.

Murid perempuan sebagian memekik dan ada pula yang terbengong dengan raut terpesonanya, kecuali Lidya.

"Setan satu itu ngapain di sana sih? " dumelnya dengan menutup jidatnya menggunakan tangan mengahalau panas sinar matahari.

"Mungkin di suruh sambutan sama Pak Wawan" jawab Soraya merasa paham dengan arah dari pertanyaan tersebut.

"Emang gak ada manusia lain apa selain dia? " dengusnya saat melihat netra Julian sedang melihatnya juga.

"Diakan ketua OSIS bodoh! Ngapain juga Pak Wawan nyuruh orang lain" Soraya ikut berdecak kagum saat melihat ketampanan seorang Julian Resky Pradipta.

Selain tampan Julian juga pintar. Pintar segalanya dan ia salah satu murid berbakat di semua bidang non akademik.

Lidya mengipas-ngipasi wajahnya, ia melihat sinar matahari yang sangat terik. Sebenarnya aula itu sangatlah besar di karenakan kelasnya paling ujung saat sampai mereka tidak akan kebagian tempat yang teduh, aula itu di pakai untuk pertemuan wali murid dan juga acara berbagai macam lomba. Saking membludaknya siswa yang bersekolah di sana pihak sekolah belum memperluas aula hingga merekalah yang terkena imbasnya.

Tiba-tiba suasana teduh terasa di badannya, ia menoleh kesamping ternyata ada Hiden sesosok cowok tinggi tak kalah tampan dengan Julian, yang sedang menutupi kepalanya dari sinar matahari dengan jaketnya.

Sorot dingin dari Julian terpancar dan senyum yang sedari tadi ia umbar lahan perlahan sirna, sambutan selesai di gantikan oleh Pak Kepala Sekolah yang baru saja tiba.

Julian masih melihat kearah Lidya yang sedang berbisik bisik dengan Hiden. Di selingi tawaan cantik dari bibirnya.

Sedangkan dengannya jangankan tertawa berpapasan saja gadis itu terlihat enggan.

COUPLE JULIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang