Pertemuan

6 1 0
                                    


Nampak seorang wanita cantik sedang menyusuri koridor kampus dengan earphods yang bertengger di telinganya, ia berjalan dengan santainya sambil sesekali mulutnya bersenandung mengikuti alunan music yang kini sedang di dengarkannya

Bayu : "bi...biii" ucapnya menepuk pundakku

Eitss jangan salah paham ya cowo yang sekarang berdiri di samping gue bukan cowo gue, dia bayu temen sekelas gue, kenapa dia manggil gue bi? Ya karena nama gue Bianca, Biancaliva Veronica Maxwillie, nah temen temen gue gabut aja manggil gue bi bi hahaha, so jangan salah paham ya

Bianca : "kenapa bay?" tanyaku padanya seraya mengecilkan volume diponselku agar dapat mendengarnya dengan jelas

Bayu : "lu dipanggil bu Diana ke ruangannya " jelasnya
Bianca : "oh okey, thanks ya bay" ucapku menepuk bahunya

Yang hanya dijawab dengan anggukan olehnya yang sesaat kemudian aku bergegas menuju ruangan bu Diana

Luna : "biii...biii... tungguin kek" ucapnya mensejajarkan langkahnya denganku

Dila : "buru buru banget berasa mau ngejar bansos aja bi" ucapnya
Bianca : "gue dipanggi budi, gue ke ruangannya dulu deh"ucapku memberitahu

Yang lagi lagi hanya dijawab dengan anggukan oleh keduanya

Nampak bianca setelah mengetuk ruangan bu diana ia langsung masuk kedalamnya, dengan luna dan dila yang menunggunya di Lorong ruangan dosen,
Di dalam ruangan tepatnya di sebrangnya ruangan bu diana, nampak seorang lelaki yang tengah duduk dengan sangat sopan yang nampak sedang sibuk berkutat dengan pena dan selembar kertas di meja tersebut

Bu Diana : "yauda kamu boleh keluar ya bi" ucapnya seraya terus membolak balikan kertas yang berada di tangannya

Bianca : "baik bu, terima kasih"ucapku sopan yang langsung berbalik badan meninggalkan ruangan bu diana

Mataku terus menatap intens kearah lelaki yang kini berada tepat di depanku yang terhalang oleh pintu kaca, sehingga aku dapat melihatnya dengan jelas

Bu Diana : "loh kamu masih disini bi? ada keperluan apa lagi?" tanyanya padaku heran

Bianca yang nampak sedang asik memperhatikan sosok lelaki tersebut sampai tidak sadar bahwa bu diana sudah keluar dari ruangannya, yang langsung membuatnya menjadi awkward

Bianca : "eehhh, nothing bu" ucapku menggaruk tengukku yang tak gatal

Bu Diana : "terus kamu ngapain masih disini ? kamu ada kelas ?"tanyanya beruntut yang seolah sedang memojokanku

Bianca : "oh saya bu? Saya gada kelas kok bu, ini juga saya mau keluar bu, permisi bu"ucapku yang langsung sedikit berlari keluar ruangan dosen tersebut dengan wajah yang menahan malu


Diluar ruangan nampak luna dan diva yang saling menyenderkan kepalanya satu sama lain, nampak sekali wajah frustasi mereka menunggu bianca yang tak kunjung keluar dari ruanagn bu diana, bersamaan dengan itu pintu ruangan terbuka dan menapilkan sosok bianca yang nampak sedang merancau tak jelas seperti sedang mengumpat, namun tidak terdengar jelas umpatannya

Luna : "haahh...... akhirnya brojol juga tuh anak" ucapnya bernafas lega melihat bianca yang keluar dari ruangan dosen,

namun baru saja ia menutup mulutnya tiba tiba saja bianca berlalu begitu saja tanpa mengindahkan adanya kehadiran luna dan dila yang sedari tadi sudah badmood menunggunya di depan ruangan dosen tersbut

Dila : "eh eh tuh anak mau kemane, main nyelonong aja gada beban" ucapnya sebal yang langsung mengikuti bianca dari belakang

Luna : "emang tuh anak makin kesini makin kesana" ucapnya menggelengkan kepalanya seraya menyusulnya

Keadilan Untuk RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang