1.

8 1 0
                                    

Happy reading

°°°

"Katanya cinta sedalam samudra, tapi aku hampir lupa bahwa samudra juga memiliki dasar."

>>>>

Sabtu 26 juli 2016

------

Seorang cowok berpakaian kaos hitam dan celana pendeknya sedang bermain gitar acoustic berwarna coklat kesayangan nya di teras depan rumah. Rumah yang di tempati cowok itu memang terlihat tua karena sudah lama rumah itu dibangun, walaupun rumah itu adalah rumah tua tetapi bangunannya masih terlihat kokoh dan bagus.

Jreng~~ jreng~~ jreng~~

"Yooo!!! Semesta!!" Mahesa. Cowok itu menghampiri semesta dengan secangkir teh di tangannya.

"Gue kakak Lo! Songong banget Lo." Protes semesta.

"Ya elah a gitu doang."

Semesta memilih tidak menggubris perkataan Mahesa, ia lebih memilih untuk memainkan gitarnya kembali.

"Tumben a, cewek Lo mana?"

"Kepoooo!! "

"Yeu kamvret."

"Omongan Lo ye Maemunah."

"Ampun suhu!!" Mahesa membungkukkan badannya di hadapan semesta.

Semesta tertawa puas.

"Aa ta." Panggil Mahesa

Semesta menengok.

"Lo beneran? Mau kuliah di Amerika? Disini kan ada universitas lain, bagus bagus lagi."

"Mahesa." panggil semesta "jangan serius serius, gue takut." Semesta nyengir.

"Gue serius semvak Mahmud."

Semesta ketawa ganteng. " Iya gue serius saa, gue mau kuliah disana." Semesta tersenyum.

"Gue selalu ngedukung Lo a, tapi yang ini agak berat, hehe."

"Makasih Lo udah selalu ngedukung gue sa, gue pasti pulang kok. Lo jangan gitu ah nanti gue juga berat tinggalin Lo nya. Doain gue aja biar bisa lulus masuk ke sana." Ucap semesta dengan wajah teduh nya.

"Iyaa iyaa, doain gue juga ya biar bisa kuliah di Canada."

"Iya, gue selalu doain dan ngedukung Lo sa. Ayo belajar yang rajin biar bisa kuliah di Canada dan Lo bisa gapai cita cita Lo. Kalau Lo udah berhasil kuliah di Canada dan sukses, traktir gue makan Wagyu a5 hehe."

Mahesa memutar bola matanya lalu tertawa. "Iya deh, nanti gue traktir Lo Wagyu a5."

"ASIK!!! POKOKNYA LO HARUS BELAJAR YANG BENER SA, awas aja Lo kalau Lo ga nepatin janji Lo, " mata semesta menajam membuat Mahesa bergidik ngeri berada di dekatnya.

"Iya anjir iya. Udah elah jangan gitu, seriusan gue takut."

Ingin rasanya semesta mengumpat, apa wajah nya emang seseram itu?! Ah tidak mungkin kan? Ah tapi bisa jadi, ah entahlah. Intinya sekarang semesta ingin sekali mengumpat, tapi untungnya ia masih bisa menahan umpatannya itu.

"Udah ah sana Lo masuk, gue mau ketemu cewek gue." Tubuh bongsor Mahesa terhuyung ketika semesta mendorong tubuhnya masuk.

"Sialan Lo semesta."

"Songong gue bilangin bunda ye Lo."

"Yeu ngaduan, ga like ah."

"Bodoamat."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semesta untuk Sahana [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang