P12

107 10 4
                                    

Jongin berjalan menuju ke dapur, ia mengambil segelas air dan membawanya ke meja makan. Sejak ia menatap mata Soojung tadi entah mengapa jantungnya serasa berdetak dengan cepat. Mata indah milik Soojung itu mampu membuatnya frustasi sepanjang hari ini.

Ponselnya berdering, nama Naeun muncul di layar ponselnya namun ia enggan untuk mengangkatnya. Jongin memang tidak ingat tentang Soojung dan hanya mengingat kisah cintanya dengan Naeun, namun ada rasa yang berbeda saat bersama mereka, terlebih lagi sejak ia memakan masakan Soojung. Ah... ia juga baru ingat sejak siang ia belum menyentuh makanan apapun, biasanya Soojung sudah menyiapkan makan malam untuknya. Namun sudah pukul 10 malam Soojung belum juga terlihat berada di rumah.

"Park ahjumma..."

"Ada yang dapat kubantu Tuan?"

"Apakah kau tau Soojung kemana?" Tanya Jongin, Park ahjumma sedikit tersenyum mendengar pertanyaan Jongin.

"Nyonya Kim tidak menghubungiku sama sekali Tuan, apakah Tuan ingin makan?"

"Tidak.. aku akan tidur saja." Jawab Jongin kemudian berjalan menuju kamarnya.

***

"Annyeonghaseyo Sajangnim." Sapa Soojung saat Jongin tiba di kantornya, Jongin hanya menganggukkan kepalanya dan segera memasuki ruangannya.

Para karyawan di perusahaan Jongin berusaha menyemangati Soojung, awalnya mereka sempat bertanya-tanya apakah Jongin selingkuh karena terus mengacuhkan Soojung dan Naeun juga sering ke kantor untuk mengunjungi Jongin. Namun Soojung langsung menepis semua itu, ia mengurus semuanya dan meminta kerja sama mereka semua agar semuanya berjalan seperti biasa.

Ting~

Soojung segera menuju ruangan Jongin begitu Jongin menekan belnya.

"Ne Sajangnim. Ada yang bisa kubantu?"

"Mengapa kau tidak pulang semalam?" Tanya Jongin tanpa menatap Soojung, ia takut terhipnotis dengan mata Soojung lagi dan mengalihkannya pada tabnya.

"Sajangnim bukankah jika kita sedang di kantor lebih baik tidak membicaran hal lain di luar pekerjaan? Aku akan menjawabnya ketika kita selesai bekerja. Josonghamnida." Jawab Soojung.

"Kau selalu saja pintar mencari alasan." Ucap Jongin.

"Bulan depan adalah hari pernikahan Sehun, aku tidak ingin membuat kakek marah jadi kau harus menemaniku." Perintah Jongin.

"Apa imbalannya untukku?"

"Mwo?" Jongin terkejut dengan pertanyaan Soojung.

"Aku tidak mau melakukannya secara gratis aku ingin imbalan darimu." Jawab Soojung, ia menaikkan sebelah alisnya seolah menantang Jongin.

"Kau mau apa?" Tanya Jongin.

"Aku akan memberitahumu nanti. Kalau begitu aku permisi Sajangnim." Ucap Soojung sambil tersenyum. Setelah Soojung keluar, Jongin menghembuskan napasnya lega karena sejak tadi ia berusaha mengontrol degup jantungnya.

***

Jongin dan Naeun makan malam bersama di restoran favorit mereka saat dulu masih berpacaran. Naeun banyak bercerita panjang lebar kepada Jongin dan Jongin juga merespon apa yang Naeun ceritakan. Setelah selesai makan malam Naeun mengajak Jongin jalan-jalan sebentar. Tiba-tiba saja Jongin menghentikan langkahnya ketika melihat penjual hotteok di jalan.

"Ada apa Jongin?" Tanya Naeun.

"Ani.. sepertinya aku ingin makan itu, kau mau?" Jongin menunjuk pedagang hotteok itu.

"Shireo! Aku harus menjaga penampilanku Jongin. Sebentar lagi akan ada acara fashion week. Kau mau makan makanan di jalan? Aku tidak mau." Tolak Naeun.

Jongin menghela napasnya kasar, "Baiklah. Kajja."

Me to You, You to MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang