"Amu tolong aku!" Upi berkata dengan nada panik yang kentara dari suaranya saat ia membuka suara.
"??????? Wajahmu kenapa?"
"Bantu aku! please! aku wajahku gak bisa kembali seperti semula!!!!" Ucap Upi sambil meraba wajahnya sendiri.
"Heeee?!!!! bisa gitu ?!!!!"
Pasalnya wajah cantik Upi tiba tiba berubah menjadi tampan dalam semalam.
"G'mornin guys~" ucap Kiki tiba tiba berada diambang pintu. "....................."
"Ki, tenang, jangan ngamuk, ini mungkin keliatan ambigu, tapi aku bisa jelasin." ucap Amu
"Yang ini punyaku, kau cari yang lain sana, kau siapa pula?" Ucap dan tanya Kiki sambil mengangkat kupluk jaket amu
"Kiki sampe gak kenal aku"
"Itu si Upi!!! Masa gak kenal?!"
"Hah? Upi? Kok mukanya kok beda?"
"Dodol"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi kemaren malam aku terlalu serius memikirkan kejombloanku, aku sampai nangis dan tertidur. Tapi begitu bangun wajahku sudah jadi tampan dan berani. Ini pagi tadi udah digosok minyak jelantah sama ummi, tapi kegantengannya cuman luntur sedikit, bantu aku aku ingin wajah cantikku kembali. Kalau ternyata aku jadi ganteng selamanya gimana?! Hueeeeeee" Celoteh Upi menjelaskan dengan wajah dramatisnya. Tapi itu memang menyebalkan sih.
"Jadi penyebabnya Karna overtingking ya,"
"Pathetic."
"impressive."
"Kalau ganteng begini nanti makin ga ada cowok yang mau sama aku," Lanjut Upi mengeluh.
"Dicoba dulu Pi."
"Enzo, jadi Bebe aku mau gak?"
"Maaf kamu terlalu tampan." Tolak Enzo mentah mentah dengan alasan basi yang dibalik.
"Kan."
✧✧✧
Hari kedua setelah konflik upi menjadi ganteng. Tidak. Itu belum selesai. Ada drama baru kawan kawan.
"Upi mana ya, kok telatnya kebangetan," gumam [Name] sambil menumpu dagunya dengan satu tangan
"Upi telat lagi?"
"Karna hari ini pak noame sedang tidak hadir, hari saya yang akan menggantikan beliau mengajar"
"Pak hasil ujian mtk kapan dibagiin pak?" Tanya Upi
"Kapan kapan kalau saya gak males"
"Oh ngoke"
"Baiklah silahkan bikin kelompok, satu kelompok empat orang"
"Pi, kita bareng ya"
"Eh Upi?"
"Kamu lebih memilih sekolompok sama mereka dari pada aku?! kukira kita teman!"
"Maaf Amu, tapi untuk tugas kelompok lebih menguntungkan kali satu kelompok sama mereka dari pada sama kamu" ucap Upi sambil merangkul Sho.
"Maaf amu sudah full"
"Singkirkan tanganmu"
"Amu kurang cepat"
"Lebih berguna [name] dari pada kau"
[Name] hanya melihat keributan yang dibuat teman temannya, kemudian ia beralih memperhatikan amu yang mencari kelompok kesana ke mari tapi sayangnya semua kelompok sudah full
"Pak saya sendiri ya pak, gak dapat kelompok soalnya," ucap [Name] mengangkat tangannya
"Saya sama [Name] ya pak!" Ucap Amu
"Ya boleh"
"Baiklah lanjut, tugas kalian hari ini carilah dongeng cerita rakyat, dan ubah kedalam bahasa inggris, minimal dua halaman, dan wajib menambahkan illustrasi di akhir halaman, yang tidak mengerjakan sesuai instruksi nilainya dikurangi"
[Name] dan Amu saling bertatapan. Entah kenapa rasanya mereka sudah tau apa yang akan terjadi setelah ini.
"Amu masuk kelompokku ya!"
"Amu Kitakan temenan, aku join kamu ya!"
"Amu sama aku aja!"
"Oi anak Tk masuk kelompokku aja!"
"Amu sama aku yuk, nanti ku jajanin deh"
"Ih kalian gitu mah... Ngatain aku teman pas butuh doang, Jing*n, *su emang!" Ucap Amu dengan senyum yang sedikit dipaksa disertai dengan berbagai bahasa kasar yang keluar dari mulutnya.
Sedangkan [Name] hanya diam saja sambil menepuk nepuk punggun Amu. Sulit emang jika seseorang datang saat ada maunya. Apa lagi Kemampuan Amu sangat berguna dalam tugas ini.
[Name], bagaimanapun juga, tentu saja pernah merasakannya. Ia bisa menggambar walau tidak Sejago Amu, dan ia juga bisa bahasa inggris.
"Yaudah sini aku bantu, aku bantu liatin!!! Kerjain sendiri sana!!! Mampus! Aku doain kalian gak dapet nilai jelek!!!"
"Meskipun bilang begitu"
"Kita tetap dibantuin ya, tetap dibantuin meskipun hanya sketsa kasar"