Minji masuk ke dalam ruang tunggu yang berada di dalam ruang latihan, wajahnya masih terlihat dingin tanpa senyum. Minji menatap hanni yang sedang duduk membelakanginya di sofa sambil memainkan handphonenya, hanni tidak menyadari kehadiran minji sama sekali, dia hanya fokus pada handphonenya. Minji refleks mengecek handphonenya, tapi pesan terakhir yang dia kirim tidak dibalas hanni.
"Jadi telpon aku ga diangkat, terus pesan aku ga dibls tuh gara gara berduaan bareng dia, huh?" ucap minji mendekat ke tempat hanni, minji menatap hanni dengan tatapan dingin
"kamjagi! kenapa sih hobi banget ngagetin orang?" ucap hanni yang kaget karena tiba tiba minji berbicara dan berdiri di sisinya sambil menatap dingin
"kenapa kaget? kaya lagi ketauan selingkuh aja" tanya minji sinis
"hah? apasih? udah pulang aja, manager-nim udah dibawah" ucap hanni sambil membawa tasnya dan melangkahkan kakinya keluar ruang latihan
"kamu nyuruh aku pulang? mau berduaan lagi sama dia?" tanya minji menggenggam lengan hanni kasar
"aww, kamu ngomong apasih dari tadi? gajelas banget, aku juga mau pulang. latihanku udah selesai" jawab hanni sambil melepaskan genggaman tangan minji, tapi tidak bisa
"aku nanya tuh dijawab pham hanni!!" bentak minji yang semakin keras menggenggam lengan hanni
"ya apa? dari tadi tuh omongan kamu gajelas, mau bahas yang dari kemaren mau kamu omongin ke aku kan?" tanya hanni yang meringis memegang tangan minji untuk melepaskan lengannya
"ini udah beda pembahasan pham hanni" ucap minji menatap tajam hanni
"yaudah omonginnya dijalan atau di dorm aja" jawab hanni yang sudah melepaskan genggaman tangan minji
"aku maunya disini! sekarang juga!" ucap minji yang kembali menarik lengan hanni
"gausah teriak teriak kim minji! gatau tempat banget jadi orang" jawab hanni yang sudah lelah menanggapi minji
"kenapa? takut orang itu denger hah?" tanya minji yang maju ke arah hanni
"aku ga ngerti apa yang kamu omongin ji, ngomong di dorm aja!" jawab hanni yang sudah melangkahkan kakinya menjauh dari minji. Sedangkan minji menahan kembali amarahnya, mengikuti hanni dengan auranya yang masih dingin.
Selama perjalanan ke dorm hanya suara musik yang terdengar, minji dan hanni tidak saling berbicara, minji ingin bertanya pada hanni tapi niatnya dia urungkan karena ada manager-nim. Hanni sudah memejamkan matanya karena lelah, sedangkan minji menatap datar jalanan.
"hanni bangun, udah nyampe" ucap manager-nim membangunkan hanni, hanni mengerjapkan matanya dan melihat ke arah luar yang terlihat minji sedang menunggunya diluar mobil sambil menundukan kepalanya.
"terimakasih manager-nim, kalo begitu aku sama minji langsung masuk. manager-nim langsung pulang aja" jawab hanni, melangkahkan kakinya keluar setelah mendapat jawaban dari manager-nim.
Hanni menghiraukan minji dan berjalan melewatinya, sedangkan minji menatap hanni tidak percaya. Dia berjalan cepat mengejar hanni yang sudah ada di depan lift, setelah dekat dengan hanni pun minji tidak memulai pembicaraan, tapi hanya menatap hanni dengan marah. Minji ingin marah pada hanni, tapi dia sadar mereka sedang berada di tempat umum.
"kita pulang" ucap hanni setelah masuk ke dorm
"pham hanni" panggil minji di belakang hanni yang sedang membuka sepatunya
"hmm" jawab hanni sambil berjalan
"kalo orang lagi ngomong tuh jangan kaya gitu pham hanni!" ucap minji dengan suara yang keras sambil menggenggam erat lengan hanni dan membuat hanni berhadapan dengannya, amarah minji sudah tidak bisa ditahan lagi
"aww, sakit" ucap hanni sambil meringis
"aku dari pas kita di kantor nanya kenapa ga dijawab huh?" tanya minji yang semakin mengeratkan genggamannya
"kamu nanya apa? pertanyaan sama pernyataan kamu gajelas semua" ucap hanni sambil mencoba melepaskan tangannya
"kenapa telponku ga diangkat? kenapa pesanku ga dibalas? ngapain kamu berduaan sama dia?" tanya minji
"kan aku udah bilang aku latihan, dia siapa sih maksud kamu? kamu kan liat aku di ruang latihan sendirian" jawab hanni masih mencoba melepaskan genggaman minji
"bohong!" ucap minji dingin dan semaking mengeratkan genggamannya
"aww, a-aku ga bohong, aku juga ga ngerti maksud pertanyaan kamu" jawab hanni semakin meringis
"ngapain kamu berduaan sama niki?" tanya minji
"ji" ucap hanni pelan dengan matanya yang sudah berkaca kaca sedangkan minji hanya menatapnya
"sakit ji" ucap hanni lagi dengan pelan
"jawab aku pham hanni!!" ucap minji dingin
"aku ga berduaan" ucap hanni yang sudah mengeluarkan air matanya
"aku papasan sama dia pas dia keluar ruang latihan, kamu lagi deket sama dia?" ucap minji lagi dengan auranya yang tidak berubah
"dia salah masuk ruangan ji, lepasin. ini sakit" jawab hanni pelan
"ko mukanya dia merah pas keluar ruangan?" tanya minji yang mulai melonggarkan genggamannya pada hanni
"aku gatau" jawab hanni pelan melepaskan genggaman tangan minji dan mengusap lengannya yang memerah
"maaf aku udah kasar, udah marah marah juga sama kamu" ucap minji semakin mendekat ke arah hanni untuk memeluknya, tapi hanni menahannya dan sedikit mundur untuk menjaga jaraknya dengan minji
"yang harusnya marah itu aku ji bukan kamu" ucap hanni pelan dan air mata yang sudah dia tahan beberapa hari akhirnya keluar dengan sendirinya
________________________Eyowwww guys!! segitu dulu yaaa!
Ga sepanjang biasanya ni hihihi, karena ga niat up hari ini sebenernya, tapi karena ada moment bbangsaz yang bikin hati para shipper meledakkk akhirnya up ajalah wkwkw
Jangan lupa votenya!!!!
Thank u guysss!!!!